by ifid|| 21 Juni 2023 || || 495 kali
Dinas Kebudayaan DIY bekerja sama dengan Pura Pakualaman melaksanakan kegiatan Lomba Cipta Lelagon Bocah dalam rangka Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-211 (Masehi) atau 217 (Jawa), Jumat (16/6/2023) saing.
Lomba diikuti 27 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah tersebut kemudian diseleksi menjadi sepuluh terbaik kemudian dipilih enam terbaik untuk memilih juara satu, dua dan tiga.
Peserta lomba sendiri berasal dari daerah D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ada dari mahasiswa sampai masyarakat umum. Dewan juri dalam event itu terdiri dari akademisi, praktisi, dan seniman.
Dewi Nurhasanah, salah seorang juri lomba sekaligus sebagai pemerhati budaya di sela-sela rapat dewan juri mengatakan, kegiatan tersebut untuk nguri-nguri kabudayan atau melestarikan budaya Jawa. Selain itu digelar untuk menguatkan Keistimewaan Yogyakarta.
Hal ini sesuai amanat Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY, sekaligus pelembagaan peran dan tanggung jawab Kadipaten Pakualaman dalam menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta.
"Kebudayaan Jawa merupakan warisan budaya bangsa dengan diwujudkan melalui pemeliharaan, pendayagunaan, serta pengembangan dan penguatan nilai-nilai, norma, adat istiadat dan tradisi luhur yang mengakar dalam masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta," jelasnya.
Salah satu ajang penciptaan kreatif, lanjut dia, adalah melalui Lomba Cipta Lelagon Bocah. Lomba Cipta Lelagon Bocah sangat diperlukan untuk meningkatkan produk budaya berupa lagu anak berbahasa Jawa yang sarat dengan nilai-nilai kebaikan.
Afirmasi-afirmasi positif perlu disampaikan kepada anak-anak usia dini untuk mempersiapkan pribadi-pribadi yang mapan secara mental kualitas ke-Yogyakarta-an, yaitu dengan melalui kegiatan yang asik dan mendidik yaitu melalui bernyanyi.
"Hal itu sejalan dengan meningkatnya popularitas lagu-lagu pop Jawa dewasa, perlu didampingi melalui pengawalan lagu anak. Muaranya anak usia dini memiliki lagu yang dinyanyikan yang sesuai dengan jenjang usianya, sebelum menyanyikan lagu Jawa dewasa," ungkapnya.
Lomba Cipta Lelagon Bocah ini, lanjut dia, memiliki tujuan mengejawantahkan amanat Undang-undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 13 Tahun 2012.
Selain itu, juga meningkatkan produksi lagu anak berbahasa Jawa yang mengandung nilai budi pekerti luhur untuk mempersiapkan generasi penerus yang berkarakter dan berbudaya.
Kemudian, memberikan wadah bagi seniman, praktisi, akademisi dan masyarakat luas dalam berkarya khususnya di bidang lelagon bocah. ''Jadi lomba ini mempunyai tujuan mulia,'' kata dia.
Salah satu karya Aji Santoso Nugroho berjudul 'Bebuden' yang menjadi juara 1 dalam lomba itu. Tembang itu mengangkat tentang budi pekerti dan nilai kesopansantunan anak dalam berinteraksi di lingkungan sosialnya. Sedangkan karya mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rahma Khoirunnisa El Fahmi berjudul Sing Tegen Sing Tekun berhasil meraih juara Favorit IV dalam ajang itu.
"Lagu itu saya buat untuk memberi semangat kepada anak anak agar selalu tekun dan kuat dalam mengejar cita citanya," kata dia.
Karya karya yang menang dari ajang itu selanjutnya oleh para juri diberi masukan untuk pembenahan tata bahasanya kemudian diolah dengan berbagai iringan musik yang menarik. Sebagian lagu yang telah diolah ke tahap akhir rencananya akan didistribusikan untuk diperkenalkan ke sekolah-sekolah di Yogyakarta sebagai bagian literasi budaya Jawa.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by bahasa || 21 April 2021
Terakhir diadakan pada 1922, Kongres Aksara Jawa kembali diselenggarakan pada 22 sampai 26 Maret 2021 di Yogyakarta. Kongres Aksara Jawa I (KAJ I) ini diadakan karena aksara Jawa sudah semakin jarang ...
by bahasa || 21 April 2021
Kongres Aksara Jawa (KAJ) I digelar Senin (22/3) hingga Jumat (26/3) di Yogyakarta. Lewat kongres ini, diharapkan aksara Jawa bisa kembali bangkit di era digital ini. Saat pembukaan, Gubernur DIY Sri ...
by bahasa || 26 April 2021
Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Cipta Dongeng 2021. Gelaran ini guna memotivasi masyarakat mengembangkan cerita-cerita dan dongeng-dongeng yang berasal dari lingkungan ...