Dinas Kebudayaan DIY Gelar Cipta Dongeng 2021

by bahasa|| 26 April 2021 || || 1.113 kali

...

Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Cipta Dongeng 2021. Gelaran ini guna memotivasi masyarakat mengembangkan cerita-cerita dan dongeng-dongeng yang berasal dari lingkungan sendiri.

Kepala Bidang Pemeliharaan dan pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman Rully Andriadi mengatakan, perkembangan teknologi informasi di satu pihak menyediakan kemudahan akses pengetahuan bagi masyarakat secara umum bahkan di dunia anak-anak. Kemudahan informasi ini mendorong mereka berselancar bahkan ke negeri-negeri terjauh.
Maka tidak heran keterpengaruhan pada hal-hal baru dari luar tampak begitu massif khususnya di dunia anak-anak. “Sementara di pihak lain, anak-anak kita misalnya, semakin jauh dari pengetahuan-pengetahuan lokal yang seyogyanya menjadi hal pertama untuk diketahui,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 April 2021.

Barangkali ada begitu banyak jawaban yang bisa dikemukakan. Di antara yang barangkali dapat disebutkan di sini antara lain; ketersediaan bahan bacaan local masih sangat kurang. Secara khusus, dapat dikatakan terkait dengan cerita-cerita lisan yang berkembang di masyarakat dan atau dongeng tentang sesuatu yang berkembang di sekitar mereka.

“Akibatnya, anak-anak kita lebih suka pada cerita-cerita atau dongeng-dongeng yang dengan mudah diperoleh di hadapan mereka secara digital,” ungkapnya.

Pelaksana Tugas Dinas Kebudayaan DIY Sumadi mengatakan, untuk memaksimalkan dan mendorong tumbuh kembangnya karakter kebangsaan yang berpijak pada lokalitas, perlu memperbanyak cerita-cerita dan dongeng-dongeng seputar lingkungan mereka sendiri. “Karena itu dibutuhkan sumber-sumber tulisan yang berasal dari cerita-cerita dan dongeng-dongeng di lingkungan masyarakat,” ungkapnya.

“Akibatnya, anak-anak kita lebih suka pada cerita-cerita atau dongeng-dongeng yang dengan mudah diperoleh di hadapan mereka secara digital”

Menurut dia, Cipta Dongeng 2021 ini dimaksudkan menyediakan bahan bacaan yang bersifat local knowledge di tengah gempuran cerita-cerita yang tidak mengakar pada budaya sendiri. Mentradisikan kembali kepenulisan cerita-cerita dan dongeng-dongeng dengan harapan dapat membentuk ingatan kolektif generasi ke depan.
Sumadi mengatakan, dengan maksud tersebut diharapkan dapat terwujudnya generasi masa depan yang modern tapi mengakar pada budaya local mereka. “Tidak kalah pentingnya yakni terwujudnya generasi masa depan yang memiliki karakter kebangsaan kuat dan bersandar pada ingatan-ingatan kolektif mereka,” ungkapnya.

Terkait dengan prosedur dan persyaratan mengikuti perhelatan Cipta Dongeng 2021 ini, calon peserta dapat membuka link berikut:  https://budaya.jogjaprov.go.id/pengumuman/detail/147-cipta-dongeng-2021. Form pendaftaran dan pengiriman naskah di link: http://bit.ly/daftar-ciptadongeng-diy.(kom)

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Aksara Jawa Menolak Punah

by bahasa || 21 April 2021

Terakhir diadakan pada 1922, Kongres Aksara Jawa kembali diselenggarakan pada 22 sampai 26 Maret 2021 di Yogyakarta. Kongres Aksara Jawa I (KAJ I) ini diadakan karena aksara Jawa sudah semakin jarang ...


...
KAJ Berupaya Membangkitkan Kembali Aksara Jawa

by bahasa || 21 April 2021

Kongres Aksara Jawa (KAJ) I digelar Senin (22/3) hingga Jumat (26/3) di Yogyakarta. Lewat kongres ini, diharapkan aksara Jawa bisa kembali bangkit di era digital ini. Saat pembukaan, Gubernur DIY Sri ...


...
Revitalisasi Sastra Lisan Melalui Dongeng Yogyakarta

by bahasa || 24 Mei 2021

Revitalisasi Sastra Lisan Melalui Dongeng Yogyakarta Sastra lisan merupakan suatu teks yang berbentuk estetik dan disampaikan secara turun temurun, serta memiliki kaitan dengan konteks moral mau pun ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta