Menafsirkan Nilai-nilai dan Pesan yang ada pada Keris dalam sebuah Seni Rupa

by ifid|| 22 Juni 2023 || || 873 kali

...

Sebagai warisan budaya yang telah diwarisi dari generasi ke generasi, keris memiliki banyak aspek yang masih perlu dikaji serta dihayati oleh masyarakat pendukungnya. Sebagi warisan yang adiluhung  budaya yang telah melintas berbagai jaman, tentu keris melalui proses perkembangan yang begitu panjang dan kompleks hungga mencapai ujudnya yang sekarang. Dalam berbagai aspeknya, keris telah mengalami perubahan secara evolutif, sesuai dinamika jaman yang dilalauinya. Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah aspek budaya, yaitu nilai-nilai etika serta moral yang terkandung di dalam elemen-elemen bentuknya, aspek estetik, yaitu keindahannya sebagai karya seni, aspek historik serta aspek spiritual.

Berbagai studi dan kajian telah dilakukan oleh para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam dan komprehensif, terkait dengan keberadaan tosan aji khususnya keris, agar dapat dipahami oleh generasi sekarang dan yang akan datang. Berbagai kajian telah dilakukan dari berbagai bidang ilmu, antara lain dari sisi kesejarahannya, filosofi serta teknologi pembuatannya.

Dari sisi seniman perupa memiliki kepekaan di dalam memaknai keris sebagai benda budaya dengan kompleksitasnya. Dengan kepekaan visualnya, seniman perupa dapat melakukan "analisa" atas gejala-gejala bentuk yang ditemuinya pada keris, atau bahkan melahirkan bentuk-bentuk baru sebagai alternatif pengembangannya. Keris dalam hal ini bisa menjadi sumber gagasan bagi perupa di dalam proses kreatifnya, bukan hanya secara estetik tetapi juga melalui berbagai spektrum sesuai dengan persepsi, pengetahuan, pengalaman, bahkan imajinasi masing-masing Dari karya para perupa ini kita akan dapat melihat bagaimana seniman perupa melihat serta menafsirkan berbagai pesan nilai-nilai yang terdapat di dalam keris, ke dalam karya seni rupa.

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, memalaui Bidang Pemeliharan dan Pengembangan Warisan Budaya mengger  pameran seni rupa bertema Tafsir Visual Keris dalam Gambar, di Grha Keris Yogyakarta, Jalan Gamelan, Panembahan, Jumat (16/6/2023).

Grha keris sendiri adalah ruang persemaian perkerisan Yogyakarta yang telah diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana X pada Agustus tahun lalu. Ruang budaya semacam ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah yang diampu oleh Dinas Kebudayaan terhadap laju perkembangan keris di Yogyakarta.

Pembukaan pameran oleh Sekretaris Kundha Kabudayan Daerah Istimewa Yogyakarta, Cahyo Widayat, S. H., M. Si. Dalam sambutan tertulisnya, Kadisbud DIY Dian Lakhsmi Pratiwi mengatakan, pihaknya mengapresiasi gelaran pameran Keris dalam Gambar yang diadakan oleh Perkumpulan Tosan Aji Lar Gangsir tersebut. Menurut Dian, keris sebagai khasanah budaya sekaligus objek budaya menjadi sumber gagasan bagi para perupa dalam proses kreatifnya. "Pameran ini menarik, bagaimana seniman melihat dan menafsirkan nilai-nilai dan pesan yang ada pada keris dalam sebuah seni rupa," kata Dian, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekretaris Disbud DIY, Cahyo Widayat. 

Ruang diskusi menjadi penting untuk turut mewarnai wacana keris hari ini. Diskusi akan diselenggarakan setelah pembukaan pameran bertema nunggak semi dengan judul pameran yaitu Tafsir Visual Keris dalam Gambar. Dalam diskusi tersebut pembahasan mengenai paradigma keris dan konstelasinya dalam dunia seni rupa hingga ruang ruang kreatif baru dalam memaknai keris masa kini. Melengkapi pameran ini, juga digelar Bursa Tosan Aji yang diikuti oleh pebursa dari berbagai wilayah di Yogyakarta. Kegiatan bursa keris saat ini adalah salah satu bentuk penopang ekonomi kreatif berlatar budaya yang penting bagi keberlangsungan hidup keris dan tosan aji, kini dan nanti.

Harapannya dengan pameran ini wujud kerjasama antara komunitas keris, pemangku kebijakan, dan masyarakat umum akan selalu sinergis. Lalu, cara pandang masyarakat perkerisan sendiri akan menjadi semakin luas sehingga berdampak pada keterbukaan dan akhirnya keris mampu diterima oleh berbagai macam lapisan masyarakat saat ini.

Perkumpulan Tosan Aji Lar Gangsir, ini adalah kali kedua Perkumpulan Tosan Aji Lar Gangsir mengadakan Pameran Seni Rupa Keris dalam Gambar. Setelah tahun lalu diadakan di basecamp Lar Gangsir, Omah Dhuwung, Cangkringan Sleman, maka tahun ini dihelat di Grha Keris Yogyakarta yang berada di jantung kota Yogyakarta. Timbul Waluyo, pegiat Perkumpulan Tosan Aji Lar Gangsir mengatakan, keris era baru saat ini justru makin diminati oleh generasi milenial. Menurutnya, keris era baru merupakan klasifikasi keris di luar keris sepuh atau lama yang bisa dianalisa dari jenis besi dan penggarapan. "Keris baru sekarang banyak diminati, karena kualitasnya juga bagus. Mpu sekarang juga sudah punya ciri khas masing-masing yang menetukan harganya," kata Timbul. 

Pameran ini diikuti 20 perupa yang memiliki persinggungan khas terhadap keris. Terdapat 26 karya rupa yang dipamerkan berupa drawing, lukisan dan digital print dengan berbagai media seperti kanvas, kaca, logam dan kertas. Selain itu, juga dipamerkan sejumlah 39 bilah keris dari berbagai macam dhapur (bentuk). Mulai dari keris lurus sejumlah 12 dhapur, luk 3 sejumlah 3 dhapur, luk 5 sejumlah 7 varian dhapur, luk 7 sejumlah 3 varian dhapur, luk 9 sejumlah 5 varian dhapur, luk 11 sejumlah 3 varian dhapur, luk 13 sejumlah 5 varian dhapur. Sedangkan mengenai tangguh secara umum terwakili oleh keris Jawa Mataraman, Majapahit, Bali, Pajajaran, Cirebon, Blambangan, Madura dan Era Baru . Keris keris tersebut merupakan koleksi dari anggota Lar Gangsir sendiri dan kolektor keris di Yogyakarta. Keragaman bentuk bilah, warangka dan asesoris yang tersemat dalam bilah bilah yang dipamerkan menunjukkan kekayaan

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta