Transformasi Ilmu melalui Gelar Anugrah Kebudayaan DIY

by ifid|| 23 Juni 2023 || || 475 kali

...

Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai daerah dengan karakter budaya yang adiluhung. Karakter ini dimaknai sebagai kondisi dimana masyarakat yang lebih memiliki kualitas moral tertentu yang positif, memanusiakan manusia sehingga mampu membangun kehidupan yang bermanfaat bagi dirinya dan bagi orang lain. Kararkter ini akan terbentuk melalui rangkaian budaya yang dimilikinya. Daerah Istimewa Yogyakarta yang berbudaya dimaknai sebagai kondisi dimana budaya lokal mampu menyerap unsur-unsur budaya asing, serta mampu memperkokoh budaya lokal, yang kemudian juga mampu menambah daya tahan serta mengembangkan identitas budaya masyarakat setempat dengan kearifan lokal (local wisdom) dan keunggulan lokal (local genius).

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Sekertaris Daerah DIY Drs. Beny Suharsono, M. Si. dalam sambutannya, yang disampaikan oleh Hari Edi Tri Wahyu Nugroho SIP., M.Si. Kadis Kominfo DIY,  Warisan Budaya atau Akulturasi Heritage diartikan sebagai hasil Cipta, Rasa, Karsa, dan karya istimewa. Sedangkan pewarisan budaya atau transmission of culture adalah proses transmisi dengan cara inkulturasi dan akulturasi. Inkulturasi mengacu pada proses internalisasi nilai-nilai dan penguatan akar budaya sendiri, sedangkan akulturasi berarti toleransi berati selektif masuknya unsur-unsur asing. Melailui dua  proses itulah terbentuklah manusia Indonesia yang berintegritas selaras dengan ekosistem, alam, sosial dan budaya. Untuk itu Indonesia perlu belajar dari negara-negara seperti Cina, Jepang, dan Korea yang mampu menjadi bangsa yang terhormat, Justru karena memanfaatkan unsur-unsur positif budaya mereka dan  menjadi kewajiban kita untuk menghindukan kultur baru, culture of excellent, kultur  keunggulan, di semua Lini kehidupan bangsa, melalui basis rekayasa kreative budaya yang perlu kita ingat adalah bahwa saat ini kita bisa mengetahui budaya manusia beribu tahun yang lalu karena adanya pewarisan budaya. proses pewarisannya itu bersinggungan dengan globalisasi yang menghasilkan fertilisasi dan glokalisasi budaya. Jejak fertilisasi salah satunya terkait dengan komentar Rabindranath Tagore dalam kunjungannya ke Jogja tahun 1927, “Saya melihat India dimanapun tapi saya tak mengenalnya”,  pada saat itu Tagore terpesona dengan kemampuan adaptasi tinggi masyarakat Jawa atas sumber-sumber India. Adapun glokalisasi tidak sekedar menterjemahkan setiap hal yang masuk, namun mengadaptasi dan mengembangkanya sesuai budaya setempat contohnya mpu Tantular, mengubah sutasuma dari India menjadi cerita luar biasa versi jawa. Anugerah kebudayaan adalah Penghargaan Gubernur DIY pada insan-insan berhasil membac, memahami, dan menterjemahkan esensi kebudayaan, mereka adalah individu-individu yang berhasil memajukan warisan budaya kita, dengan tanpa kehilangan ruh aslinya. Adapun kegiatan Gelar Karya ini merupakan kelanjutan apresiasi dan dukungan kami, Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, terhadap kerja keras dan pengabdian para penerima Anugerah Kebudayaan Tahun 2022. Gelar Karya ini juga merupakan salah satu upaya kami untuk memberi wadah unjuk kreasi, yang sekaligus menjadi penggugah semangat dan pemantik inspirasi bagi yang alainya, untuk ikut ambil bagian dalam memposisikan kembali nilai-nilai adiluhung kebudayaan kita hingga dapat tetap relevan dengan zamannya. Ujar Beni sambutan yang di bacakan oleh Kadis Kominfo Hari Edi Tri Wahyu Nugroho, sekaligus menbuka Kegiatan Gelar Karya Anugrah Kebudayaan Tahun 2022.

Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta melalui tugas pokok dan fungsinya memiliki peran strategis di dalam proses internalisasi nilai budaya baik melalui subyek kebudayaan dan objek kebudayaan. maka dari itu Dinas Kebudayaan DIY melaksakan kegiatan Gelar Karya Penerima Anugerah Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, kamis, 22 Juni 2023, di Pendhapa Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta.

Pada tahun 2022, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan pemberian Anugerah Kebudayaan Gubernur kepada dua puluh lima (25) penerima yang terdiri dari lima kategori, yakni Pelestari dan atau Pelaku Seni, Pelestari dan atau Pelaku Adat Tradisi, Pelestari dan atau Pelaku Warisan Budaya dan Cagar Budaya, Kreator (Pelopor dan atau Pencipta Karya Budaya), dan Budayawan dan oleh karenanya sesuai amanat Perdais Nomor 3 Tahun 2017, kepada para penerima Anugerah Kebudayaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta agar dilakukan tindak lanjut paska penerimaan Anugerah.

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, melalui Sekertaris Kundha Kabudyan DIY Cahyo Widayat, S.H, M. SI, "Sebagaimana amanat Perdais tersebut, Aksi Tindak Lanjut telah diatur dalam Pasal 31 ayat (2) sampai dengan (4) yang menyebutkan bahwa adalah kewajiban Pemerintah Daerah Daerah istimewa Yogyakarta untuk dapat menjadi fasilitator yang mampu mengakomodir kepentingan pemeliharaan dan pengembangan budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta ini melalui para aktor budaya. Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan ruang komunikasi yang disebut dengan kegiatan Gelar Karya Penerima Anugerah Kebudayaan yang diselenggarakan satu tahun paska ditetapkannya sebagai Penerima Anugerah Kebudayaan Gubernur".

Gelar Karya Penerima Anugerah Kebudayaan Gubernur merupakan kegiatan yang diperuntukkan agar para penerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dapat melakukan kajian, pembinaan, inventarisasi, dan aksi-aksi budaya lainnya dalam rangka untuk memperlebar cakupan keahlian dan juga menjadi bagian dari kerja-kerja regenerasi kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta kepada publik dan khususnya kepada warga masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Kebudayaan Gubernur dengan masyarakat sekaligus meningkatkan kecintaan terhadap nilai-nilai budaya yang ada di Yogyakarta, Kata Cahyo Widayat, Sekretasi Kundha Kabudayan DIY. 

Kegiatan Gelar Karya Penerima Anugerah Kebudayaan meliputi (a) Pameran profil dua puluh lima (25) penerima Anugerah Kebudayaan Gubernur di tahun 2022 dan (b) Gelaran penampilan istimewa yang dipersembahkan oleh empat penerima kategori Pelestari dan atau Pelaku Seni, di antaranya (1) Ibu Dorothea Rosa Herliany, seorang sastrawan yang banyak menciptakan karya puisi; (2)Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa, sebuah organisasi yang masih melestarikan seni tari klasik gaya Yogyakarta;(3) Ibu Sri Hartati, seorang penyanyi keroncong dengan banyak prestasi yang hingga kini masih aktif berkarya bersama Orkes Surya Mataram dan (4) Pak Bimo Wiwohatmo, koreografer senior yang sudah melalang buana menampilkan karyanya baik di dalam maupun luar negeri.

       Adalah sebuah kebanggaan Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki memiliki para aktor budaya yang luar biasa melalui para penerima Anugerah Kebudayaan Gubernur ini. Harapan kami, transformasi ilmu dari para penerima penghargaan ini bisa menjadi motivasi untuk munculnya ruang tumbuh kreasi bagi para generasi muda melalui inspirasi yang dilakukan pada agenda Gelar Karya Penerima Anugerah Kebudayaan ini, khususnya dalam memelihara dan mengembangkan seni budaya Yogyakarta. Ujar Cahyo Widayat

Tujuan dari kegiatan Gelar Karya Penerima Anugerah Kebudayaan adalah : Meningkatkan dukungan dan apresiasi pemerintah kepada para pelaku budaya penerima penghargaan seniman dan budayawan; Memberikan ruang kaderisasi dan memunculkan pelaku-pelaku budaya baru sebagai bagian dari proses regenerasi pelaku budaya penerima penghargaan seniman dan budayawan; Meningkatkan daya aruh dan daya kreasi seni secara luas kepada masyarakat dari para pelaku budaya penerima penghargaan seniman dan budayawan.

Kegiatan Gelar Karya Anugrah Kebudyaan ada; Pameran Karya Penerima Anugerah Kebudayaan, Pagelaran Karya Seni Para Penerima Penghargaan, di antaranya; Dorothea Rosa Herliany, banyak dikenal sebagai sastrawan yang produktif dengan karya-karya sastranya berupa karya puisi dan cerpen. Beberapa buku yang dihasilkan merupakan buku kumpulan (antologi) puisi dan antologi cerpen, di kemas dalam sebuah pertunjukan; Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa, organisasi yang bergerak dalam seni tari klasik gaya Yogyakarta. Dalam proses pelaksanaan pembelajarannya secara langsung maupun tidak langsung sudah menerapkan konsep didaktis sesuai dengan perkembangan jaman. Karya yang akan ditampilkan dalam acara Gelar Karya Penerima Anugerah Kebudayaan adalah Bedhaya Purnama Jati. Sri Hartati, seorang penyanyi keroncong yang sudah meraih banyak prestasi di tingkat nasional. Sampai saat ini masih aktif berlatih bersama Orkes Surya Mataram dan tampil dalam berbagai acara, baik di tingkat daerah maupun nasional. Bimo Wiwohatmo, seorang seniman yang bertahan selama lebih dari 30 tahun di dunia tari. Salah satu karyanya yang sangat popular di kalangan anak-anak, adalah “Blek Dit dot”. Puluhan karya koreografinya sudah dipentaskan, baik tari di dalam, maupun di luar negeri. Karya yang akan ditampilkan dalam acara Gelar Karya Penerima Anugerah Kebudayaan adalah Bedhayan Bocah Bajang 2. 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta