by ifid|| 27 Juni 2023 || || 1.352 kali
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Bahasa dan Sastra, Bidang Pengembangan Sejarah, Bahasa Sastra dan Permuseuman. Sukses Gelar Pertunjukan Sastra 2023 yang dilaksanakan pada 28 Mei 2023 di Pendhapa Kopi Singosari, Sarirejo II RT 05 Singosaren, Banguntapan, Bantul (Area Bokong Semar Kotagede). Mengangkat Pentas Sastra Anak dari sanggar anak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), agenda ini memilih tema Ajar Dadi Wong Jawa. Gelar Sastra 2023 merupakan kegiatan dari Tahun 2022, Kundha Kabudayan DIY juga mengadakan kegiatan yang sama namun mengangkat tema yang berbeda. “Di tahun 2022, berbagai tema sudah pernah digarap diantaranya adalah, Harmony Sastra Nusantara yang mengangkat sastra dari berbagai daerah Indonesia sebagai materi pentas.
Gelar pertunjukan sastra dengan tema "Sastra Anak: Ajar Bali Dadi Wong Jawa" digelar, sebagai salah satu alternatif untuk mengenalkan budaya Jawa. Pertunjukan sastra dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Jawa kepada anak-anak. Pertunjukan dapat menampilkan berbagai jenis karya sastra yang mengangkat nilai-nilai budaya dan identitas Jawa, seperti dongeng, legenda, mitos, atau cerita rakyat Jawa.
Bahasa yang digunakan dalam Gelar Pertunjukan Sastra kali ini adalah bahasa Jawa. Semua anak-anak yang tampil serta pemandu acara menggunakan bahasa Jawa. Hal ini merupakan bentuk pembinaan kepada anak-anak agar lebih menjiwai bahasa Jawa terutama teks sastra. Selain itu juga turut melestarikan Bahasa Jawa yang semakin jarang digunakan. Di rumah- rumah orang Jawa, termasuk di Yogyakarta saat ini, sudah mulai menggunakan Bahasa Indonesia. Anak-anak sudah berbicara menggunakan Bahasa Indonesia sejak dini dengan keluarganya di rumah. Jika anak-anak tersebut menjadi orang tua dikemudian hari, besar kemungkinan juga akan melakukan hal yang sama. Menggunakan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari dan semakin meninggalkan Bahasa Jawa.
Dengan pertunjukan, anak-anak dapat belajar lebih banyak tentang nilai-nilai kehidupan Jawa, seperti kearifan lokal, kesopanan, dan toleransi, serta memperkaya pemahaman mereka tentang budaya dan identitas mereka sendiri. Pertunjukan dapat mementaskan karya-karya sastra yang memiliki nilai edukasi pada anak. Bentuknya bermacam-macam seperti baca gurit, baca cerkak, mendongeng jawa, langen carita, Sarana untuk melestarikan budaya jawa: menjadi ruang belajar anak-anak untuk memahami kekayaan budaya dan identitas Jawa, Mengajarkan nilai-nilai budaya jawa: menjadi ruang belajar anak-anak untuk memahami kearifan lokal, kesopanan, toleransi, dan nilai-nilai lainnya yang terkandung dalam sastra yang dipertunjukkan, Meningkatkan kecintaan terhadap sastra dan budaya: menjadi ruang belajar anak-anak melalui penyampaian yang interaktif, mengasah keterampilan, dan menyenangka, Menghadirkan karya sastra yang berkualitas: memberikan edukasi tentang budaya Jawa dan mengembangkan keterampilan bahasa Jawa anak-anak, Menyediakan ruang edukatif: memberi wadah anak untuk terlibar pentas dan menikmati pertunjukan sastra.
Selain itu, tema ini mengajak anak-anak untuk merenungkan kembali hubungan mereka dengan budaya dan identitas Jawa, serta ajakan untuk mempertahankan kekayaan budaya tersebut dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Dengan memperkenalkan sastra anak yang mengangkat nilai-nilai Jawa, pertunjukan sastra setidaknya dapat menjadi media edukasi anak-anak untuk menjadi manusia Jawa yang lebih baik dalam berkehidupan kehidupan sosial.
Dalam Gelar Pertunjukan Sastra #1 2023 ini menampilkan bermacam-macam pertunjukan yaitu
Adanya pementasan sastra anak menggunakan Bahasa Jawa yang mudah dipahami menjadi media pembelajaran bahasa Jawa. Tidak harus di kelas-kelas dan dibimbing oleh guru. Dengan menggelar pementasan dan memberikan panggung kepada anak, membuat mereka bisa lebih mengenal dan mencintai bahasa Jawa. Termasyuk para penonton yang hadir, dapat memahami bahwa bahasa Jawa bukan bahasa yang kuno dan terkesan ketinggalan zaman. Bahasa Jawa merupakan pintu gerbang untuk dapat mempelajari dan memahami budaya Jawab yang kaya dan penuh dengan ajaran-ajaran kehidupan.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by bahasa || 21 April 2021
Terakhir diadakan pada 1922, Kongres Aksara Jawa kembali diselenggarakan pada 22 sampai 26 Maret 2021 di Yogyakarta. Kongres Aksara Jawa I (KAJ I) ini diadakan karena aksara Jawa sudah semakin jarang ...
by bahasa || 21 April 2021
Kongres Aksara Jawa (KAJ) I digelar Senin (22/3) hingga Jumat (26/3) di Yogyakarta. Lewat kongres ini, diharapkan aksara Jawa bisa kembali bangkit di era digital ini. Saat pembukaan, Gubernur DIY Sri ...
by bahasa || 26 April 2021
Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Cipta Dongeng 2021. Gelaran ini guna memotivasi masyarakat mengembangkan cerita-cerita dan dongeng-dongeng yang berasal dari lingkungan ...