Gunungan Kakung di Kepatihan, diserbu Warga

by ifid|| 30 Juni 2023 || || 390 kali

...

Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar Hajad Dalem Garebeg Besar Be 1956 J/2023 M sebagai peringatan Hari Raya Idul Adha. Pada pelaksanaan Garebeg Besar ini, terdapat lima gunungan yang terdiri atas Gunungan KakungGunungan EstriGunungan GepakGunungan Darat, dan Gunungan Pawuhan dibagikan di Masjid Gedhe, sedangkan dua Gunungan Kakung lainnya masing-masing dibagikan di Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan.

Pelaksanaan Garebeg Besar ini digelar dengan iring-iringan 10 Bregada Prajurit Keraton yang mengawal tujuh buah gunungan menuju tiga titik lokasi, yakni Masjid Gedhe Kauman, dan Puro Pakualaman, Kompleks Kepatihan.

Kantor Gubernur DIY mendapatkan Gunungan Kakung dari Keraton Yogyakarta, yang diterima langsung oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono di Pendopo Wiyatapraja, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Gunungan yang diantarkan oleh KRT. Widyacandra Ismayaningrat dan M.Riya Yudahadiparwoto.

Dalam sambutannya saat menerima gunungan Garebeg Besar, Beny mengatakan, atas nama Pemda DIY dirinya menyambut para tamu, abdi dalem dan para prajurit Bregada Keraton yang mengantar gunungan. Selanjutnya, Beny berharap semua pihak yang hadir pada Garebeg Besar di Kompleks Kepatihan ini diberkahi kesejahteraan.

“Kami juga memberikan salam dan mengucapkan terima kasih kepada Ngarsa Dalem Yang Mulia Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogyakarta. Semoga Ngarsa Dalem beserta istri, anak, keluarga, dan warga Dalem selalu diberkati kesehatan yang baik, keselamatan, umur panjang, kekayaan bebas dari masalah, dan keberuntungan di setiap saat,” imbuhnya.

Perwakilan dari Keraton Yogyakarta, KRT. Widyacandra Ismayaningrat mengatakan, kedatangannya mengantarkan gunungan ini merupakan wujud menjalankan perintah dari Ngarsa Dalem. Ngarsa Dalem pun menitipkan salam keapda Sekda DIY beserta para pejabat Pemda DIY yang menghadiri Garebeg Besar di Kompleks Kepatihan.

“Bertepatan dengan Garebeg Besar, Ngarsa Dalem memberikan satu gunungan jaler (laki-laki) untuk dibawa ke Kepatihan. Selanjutnya, mari kita bersama-sama berdoa semoga Ngarsa Dalem dan keluarga diberikan panjang umur, kesehatan dan kesejahteraan,” imbuhnya.

 

Dalam Hal ini Dinas Kebudayaan (kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui seksi Lembaga Budaya, memfasilitasi kegiatan Garebag Besar mealalui dana keistimewaan daerah Istimewa Yogyakarta, yang di selanggarakan di komplek Kepatihan Pendhapa Wiyatapraja.

Setelah Gunungan Kakung di serahkan ke Pemda DIY,  kemudian gunungan  diperebutkan oleh warga masyarakat di Lapangan Kompleks Kepatihan, puluhan warga yang sudah menunggu sangat antusias dalam beribut hasil bumi, termasuk jajanan tradisional.

Makna Garebeg Besar
Garebeg Hajad Dalem ini adalah upacara budaya yang digelar oleh Keraton dalam rangka memperingati hari besar agama Islam yakni Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Gunungan merupakan simbol pemberian atau sedekah dari raja kepada rakyatnya. Sedekah yang dimaksud, terdiri dari hasil bumi, termasuk jajanan tradisional seperti wajik. Dan sebelum diperebutkan warga masyarakat, gunungan didoakan terlebih dahulu.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta