by ifid|| 30 Juni 2023 || || 682 kali
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar Hajad Dalem Garebeg Besar Be 1956 J/2023 M sebagai peringatan Hari Raya Idul Adha. Pada pelaksanaan Garebeg Besar ini, terdapat lima gunungan yang terdiri atas Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat, dan Gunungan Pawuhan dibagikan di Masjid Gedhe, sedangkan dua Gunungan Kakung lainnya masing-masing dibagikan di Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan.
Pelaksanaan Garebeg Besar ini digelar dengan iring-iringan 10 Bregada Prajurit Keraton yang mengawal tujuh buah gunungan menuju tiga titik lokasi, yakni Masjid Gedhe Kauman, dan Puro Pakualaman, Kompleks Kepatihan.
Kantor Gubernur DIY mendapatkan Gunungan Kakung dari Keraton Yogyakarta, yang diterima langsung oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono di Pendopo Wiyatapraja, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Gunungan yang diantarkan oleh KRT. Widyacandra Ismayaningrat dan M.Riya Yudahadiparwoto.
Dalam sambutannya saat menerima gunungan Garebeg Besar, Beny mengatakan, atas nama Pemda DIY dirinya menyambut para tamu, abdi dalem dan para prajurit Bregada Keraton yang mengantar gunungan. Selanjutnya, Beny berharap semua pihak yang hadir pada Garebeg Besar di Kompleks Kepatihan ini diberkahi kesejahteraan.
“Kami juga memberikan salam dan mengucapkan terima kasih kepada Ngarsa Dalem Yang Mulia Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogyakarta. Semoga Ngarsa Dalem beserta istri, anak, keluarga, dan warga Dalem selalu diberkati kesehatan yang baik, keselamatan, umur panjang, kekayaan bebas dari masalah, dan keberuntungan di setiap saat,” imbuhnya.
Perwakilan dari Keraton Yogyakarta, KRT. Widyacandra Ismayaningrat mengatakan, kedatangannya mengantarkan gunungan ini merupakan wujud menjalankan perintah dari Ngarsa Dalem. Ngarsa Dalem pun menitipkan salam keapda Sekda DIY beserta para pejabat Pemda DIY yang menghadiri Garebeg Besar di Kompleks Kepatihan.
“Bertepatan dengan Garebeg Besar, Ngarsa Dalem memberikan satu gunungan jaler (laki-laki) untuk dibawa ke Kepatihan. Selanjutnya, mari kita bersama-sama berdoa semoga Ngarsa Dalem dan keluarga diberikan panjang umur, kesehatan dan kesejahteraan,” imbuhnya.
Dalam Hal ini Dinas Kebudayaan (kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui seksi Lembaga Budaya, memfasilitasi kegiatan Garebag Besar mealalui dana keistimewaan daerah Istimewa Yogyakarta, yang di selanggarakan di komplek Kepatihan Pendhapa Wiyatapraja.
Setelah Gunungan Kakung di serahkan ke Pemda DIY, kemudian gunungan diperebutkan oleh warga masyarakat di Lapangan Kompleks Kepatihan, puluhan warga yang sudah menunggu sangat antusias dalam beribut hasil bumi, termasuk jajanan tradisional.
Makna Garebeg Besar
Garebeg Hajad Dalem ini adalah upacara budaya yang digelar oleh Keraton dalam rangka memperingati hari besar agama Islam yakni Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Gunungan merupakan simbol pemberian atau sedekah dari raja kepada rakyatnya. Sedekah yang dimaksud, terdiri dari hasil bumi, termasuk jajanan tradisional seperti wajik. Dan sebelum diperebutkan warga masyarakat, gunungan didoakan terlebih dahulu.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...