16 tahun ARTJOG: Seni Itu Teramat Panjang

by ifid|| 01 Juli 2023 || || 734 kali

...

ARTJOG yang dulunya Jogja Art Fair pertama kali di adakan di tahun  2008 dalam acara Festival Kesenian Yogyakarta XX, menjadi salah satu perjalan ARTJOG. Di Tahun 2010 degan nama baru ARTJOG di gelar pada tanggal 16-29 Juli di Taman Budaya Yogyakarta, di tahun 2010 ada 158 karya. hingga tahun 2023 tetep eksis dengan sederet hantaman pandemi di tahun  2020 dan 2021 ARTJOG tetap diselenggarakan dengan peraturan-peraturan pemerintah kala itu. Tema "Motif: Lamaran" dipilih sebagai landasan dalam merajut ide dan pola karya seniman sekaligus mengajak mereka untuk mengungkapkan gagasan dan motivasi di balik karya, tema ini juga membuktikanbahwa di enam belas tahun ARTJOG Merajut perjalanannya. 

Dalam pembukaan ARTJOG, Heri Pemad, mengatakan, Artjog 2023 digelar dalam situasi setelah pandemi Covid-19 terkendali. Oleh karena itu, kemeriahan pameran tersebut diperkirakan akan sama dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19.

Selama ini, penyelenggaraan ARTJOG kerap disebut sebagai ”Hari Raya Seni Rupa Indonesia” karena pameran itu memang mengundang antusiasme besar dari para pencinta seni rupa. Tak heran, gelaran Artjog selalu diikuti dengan penyelenggaraan pameran dan acara seni rupa lain di Yogyakarta dan sekitarnya.

”Orang yang datang begitu banyak, mereka biasanya berkunjung cuma sehari dua hari, sekarang menjadi satu minggu. Jadi, mereka akan menghabiskan banyak uang di Yogyakarta,” ujar Heri dalam pembukaan ARTJOG 2023, Jumat sore (30/6/2023), di Jogja National Museum.

Heri menyatakan, penyelenggara ARTJOG mendapat bantuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk melakukan riset terhadap dampak ekonomi pameran seni tersebut. Studi yang dilakukan Ike Janita Dewi dan Tri Subagya itu meneliti dampak ekonomi Artjog 2022 terhadap perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, S. S., M.A. memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan ARTJOG yang terus memberi inspirasi dan membangun perkembangan seni di tanah air, khususnya kemajuan kebudayaan Yogyakarta untuk Indonesia; sekaligus dapat mengambil peran aktif dalam memajukan ekonomi kreatif. Gubernur berharap ARTJOG dapat terus eksis memberi semangat dan dampak karena kreativitas dan ide adalah aset dan modal yang penting.

"Sebuah perayaan yang ingin menekankan bahwa kegitan berkesenian itu tidak ada matinya sepanjang zaman, karena dihidupi oleh kecantikan pada seni sebagai profesi dan panggilan jiwa", kata Dian dalam membacakan sambutan Gubernur DIY

Harapanya Pemda DIY untuk perhelatan ARTJOG  ke 16 tahun dapat menjalankan perannya, sebagai inspiratif bagi mereka yang mempunyai passion di bidang seni, untuk mengembangkan diri dalam kerangka membangan perkembangan seni di tanah air, yang secara langsung maupun tidak langsung, sekaligus juga mengambil peran aktif dalam memajukan ekonomi kreatif, dari Jogja untuk Indonesia.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengapresiasi penyelenggaraan ARTJOG yang bisa menghadirkan multiplier effect atau efek pengganda yang besar. Hilmar menyebut, selain efek ekonomi, dampak sosial dan kultural penyelenggaraan pameran seni seperti ARTJOG juga perlu diukur. Apalagi, pameran Artjog banyak dikunjungi pelajar.

Kunjungan para pelajar ke ARTJOG itu diharapkan bermanfaat untuk mereka, misalnya mengasah kepekaan dan rasa kritis. ”Kalau ingin anak-anak kita memiliki pemahaman kritis dan pandai, ya, salah satu jalannya adalah dengan menikmati kesenian,” ujar Hilmar.

Pada akhirnya Hilmar mengajak semua komponen masyarakat pecinta seni yang hadir memulai gotong royong kebudayaan untuk Indonesia.

Pameran ini melibatkan 73 seniman yang terdiri dari 51 seniman dewasa serta 22 seniman anak. Selain itu, ARTJOG 2023 juga menghadirkan program dan platform pendukung lainnya bagi publik seperti performa ARTJOG, Young Artist Award, ARTJOG Kids, Exhibition Tour, Meet The Artist, Artcare, dan Jogja Art Weeks.

Pada gelaran ke-16 ini, ARTJOG kembali memberikan penghargaan kepada seniman muda melalui Young Artist Award (YAA) dengan dukungan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Provinsi DIY. YAA 2023 dianugerahkan kepada tiga seniman, yaitu Audya Amalia dengan karyanya Things Left Unsaid on the Edge of Her Fingers, Condro Priyoaji dengan karyanya Gelap di atas Gelap, dan Yosep Arizal dengan karyanya El Monstruo. Pengumuman serta penyerahan hadiah dilakukan oleh Agung Kurniawan dan Sudjud Dartanto sebagai perwakilan Tim Juri YAA, bersama Dian Lakshmi Pratiwi, S. S., M.A., dan Tim Kurator ARTJOG. 

Rangkaian pembukaan ini dilanjutkan dengan kunjungan ke ruang pamer. Selain menikmati beragam karya rupa, para tamu undangan juga disuguhi karya performance dari seniman partisipan: Mella Jaarsma,Yosef Arizal, serta Brahma Tirta Sari (Agus Ismoyo dan Nia Fliam). Turut memeriahkan malam pembukaan,

ARTJOG menghadirkan penampilan dari Saron Groove, Sri Panggung, dan Pulang x Prontaxan. Kemeriahan pembukaan ARTJOG 2023 masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan dan tentunya dapat dinikmati publik.

Program ARTJOG Kids akan menampilkan sebuah pertunjukan kolaborasi dari seniman Erwin Windu Pranata dengan Rumah Belajar Ummasa dan Misha Baron berjudul The Bayan Tale pada Sabtu, 1 Juli 2023.

Berikutnya mengawali performa ARTJOG pada 2 dan 3 Juli 2023 akan hadir sebuah pertunjukan silang-media oleh Garasi Performance Institute berjudul Waktu Batu. Rumah yang Terbakar.

Sebagai informasi untuk mengunjungi pameran ARTJOG 2023, publik dapat membeli tiket seharga Rp75.000,00 bagi orang dewasa dan Rp50.000,00 untuk anak berusia 6-16 tahun. Sedangkan untuk anak-anak di bawah 6 tahun dibebaskan dari biaya tanda masuk. Tiket pameran dapat diperoleh melalui pembelian langsung di lokasi setiap harinya pada jam operasional pukul 10.00 - 21.00 WIB.

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta