YOGYA (KRjogja.com) - Raden Anoman dengan gagah berani menggempur Negara Alengka yang dipimpin Prabu Rahwana. Wadyabala kera yang dipimpinnya mampu meluluhlantakan negara dengan mayoritas penduduk raksasa tersebut. Tujuan Anoman jelas, menyelamatkan Dewi Sinta, istri Prabu Rama yang diculik Rahwana.

Itulah cerita singkat fragmen tokoh Anoman persembahan kontingen Kecamatan Mergangsan mengawali street art Pawai Budaya Jogja 2016 mengangkat tema 'Wayang Jogja Night Carnival' sebagai puncak peringatan HUT ke-260 Kota Yogyakarta di seputaran Tugu Pal Putih Yogyakarta, Jumat (07/10/2016) malam. "Melalui kegiatan ini mampu makin mengukuhkan Yogyakarta sebagai Kota Budaya, Kota Toleransi sehingga layak menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan," tutur Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengawali karnaval.

Menurut Sultan, dunia seni penuh kreativitas tak terbatas. Sifatnya yang universal memungkinkan ada saling silang, adaptasi hingga akulturasi di bidang seni budaya.

"Kegiatan ini sebagai ajang interaksi antara budaya tradisional khususnya wayang dengan media modern berupa street art. Sehingga karnaval ini menjadi hiburan spektakuler, mengukuhkan Yogya kota berbudaya dan berperadaban, penuh toleransi sehingga menyejukkan. Jika ada dialog imajiner, pendiri kota ini tidak akan mengira kota yang didirikan dari kota antik yang anggun menjadi kota dinamis penuh kreativitas," tandas Sultan.

Sementara Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyebut kegiatan ini merupakan persembahan seluruh entitas Kota Yogya. Peran masyarakat begitu penting sehingga terwadahi dan muncul dalam bentuk potensi seni budaya berbasis kewilayahan. "Wayang merupakan narasi mengisi kehidupan semesta untuk membangun kehidupan dalam keselarasan," tuturnya.

Karnaval yang diikuti 14 kontingen dari kecamatan di wilayah Kota Yogyakarta ini mampu menyedot perhatian ribuan masyarakat. Warga sudah memadati rute karnaval sepanjang Jalan Jenderal Sudirman melalui Tugu Pal Putih untuk kemudian berbelok ke selatan ke arah Jalan Margo Utomo.

Seluruh kontingen menghadirkan tokoh pewayangan selaras dengan tema kali ini. "Bagus banget kreasinyan," ujar Sita (30) warga Palbapang Bantul yang sengaja ingin melihat karnaval ini bersama keluarganya.

Menandai dibukanya karnaval, Sultan dan Haryadi Suyuti terlebih dulu melepaskan anak panah yang diarahkan ke Tugu Pal Putih. Barulah dibuka dengan penampilan fragmen jalanan Bhagavad Gita yang menceritakan Raden Arjuna saat maju ke medan laga berhadapan dengan Adipati Karna mengendarai Kereta Kencana ditarik kuda putih. Kemeriahan karnaval diakhiri pesta kembang api yang makin memeriahkan suasana. (R-7)