Gandeng-Gendong Pangan Budaya

by ifid|| 28 Juli 2023 || || 327 kali

...

Pasar Kangen Taman Budaya Yogyakarta   merupakan kegiatan tahunan yang dimulai sejak tahun 2007 yang berawal dari  sebuah gagasan beberapa seniman pertunjukan, perupa dan aktifis kebudayaan di Yogyakarta yang divasilitasi oleh Taman Budaya Yogyakarta pasca gempa bumi yang melanda Yogyakarta tahun 2006 sebagai konsep pemberdayaan masyarakat untuk bangkit kembali dalam pasca gempa, atau Trauma Healing.

Pasar Kangen kembali hadir di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Gelaran nostalgia kuliner tradisional dan barang-barang tempo dulu ini digelar mulai 27 Juli sampai 5 Agustus 2023. Pasar Kangen Taman Budaya Yogyakarta tahun 2023 kali ini dengan Tema  “ Gandeng - Gendong”, merupakan sebuah kerja sama antar beberapa pihak dan sesama, pihak pemerintah dan masyarakat, masyarakat dan pengusaha/ swasta seperti Bank misalnya untuk saling membantu dalam pengembangan usaha. Melihat perkembangan teknologi sekarang ini maka dunia usaha semakin besar tantangannya maka konsep Gandeng – Gendong menjadi penting untuk saling memberi pengetahuan-pengetahuan baru, baik bidang teknologi maupun sitem manajemnnya.

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Melalui UPT Taman Budaya Yogyakarta, menyelengarakan kegiatan  Pasar Kangen Taman Budaya Yogyakarta yang merupakan sebuah kegiatan  Icon tahunan di Taman Budaya Yogyakarta, dengan mengunakan Dana Keistimewaan.

Dalam sambutanya Kepala Kundha Kabudayan DIY Dian Lakshmi Pratiwi, Kegiatan Pasar Kangen ini menampilkan beraneka ragam jajanan khas yang unik dan langka yang pernah ada di Yogyakarta dan dari daerah lain, serta menampilkan, menjajakan barang-barang lawasan serta mainan tempo doeloe dan aneka kerajinan. Sebagai dasar mengapa itu harus ditampilkan dan disajikan, karena perkembangan jaman yang serba cepat banyak budaya-budaya dari luar yang masuk dan mulai menggeser kebudayaan kita atau bahkan menghilangkan kebudayaan yang pernah kita miliki. Serangan itu begitu kuat sampai pada ruas-ruas dan cita rasa lidah kita dalam hal kuliner sehingga mempengaruhi selera cita rasa kita. Sekarang banyak bermunculan makanan-makanan, jajanan dari luar dijajakan dan dikonsumsi masyarakat kita. Melihat  fenomena tersebut, kerna kuliner adalah salah satu kebudayaan dalam kehidupan berbangsa dan kuliner adalah kebudayaan hasil olah pikir masyarakat dan kreativitas sebuah bangsa, maka pangan harus tetap dipertahankan, kata Dian.

Dari tahun ke tahun, minat para peserta serta antusiasme masyarakat semakin meningkat. Ketika daya beli masyarakat meningkat maka omzet pertahunnya juga meningkat, yang secara otomatis akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Disisi lain Pasar Kangen TBY merupakan ajang “Ketahanan Pangan”,  dimana daya beli masyarakat meningkat maka kecintaan terhadap produk jajanan tempo dulu, barang-barang lawasan serta kerajinan kita sendiri, dan kuliner nusantara/ makanan nusantara terus ada keberlanjutannya.

Kegiatan Pasar Kangen TBY ini saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk marilah kita cintai budaya kita dengan untuk mempertahankan dan melanjutkan “Ketahanan Pangan Lokal” pada khususnya dan “Ketahanan Pangan Nusantara” pada umumnya, tuturnya.

Ditempat yang berbeda Koordinator Pasar Kangen, Ong Hari Wahyu mengatakan, tema ini Melihat perkembangan teknologi sekarang ini maka dunia usaha semakin besar tantangannya maka konsep Gandeng-Gendong menjadi penting untuk saling memberi pengetahuan-pengetahuan baru, baik bidang teknologi maupun sistem manajemennya. Pasar Kangen adalah salah satu media untuk saling memberi, ajang kreatifitas dan mengangkat ekonomi masyarakat berbasis nilai-nilai lokal dan bahan-bahan pangan lokal. Pasar Kangen bukan berarti berhenti dalam hal kelawasannya saja namun juga mempunyai niatan untuk bisa bersanding menghadapi perkembangan jaman kedepan tanpa menghilangkan jadi diri budaya bangsa. Selain itu dari tahun ke tahun, minat para peserta serta antusiasme masyarakat semakin meningkat terlihat dari omzet per tahunnya selalu meningkat dan daya beli masyarakat juga semakin meningkat. Ketika daya beli masyarakat meningkat, berarti kita mencintai produk kita sendiri, dan kuliner makanan nusantara terus ada keberlanjutannya. Pada intinya Pasar Kangen merupakan ajang ketahanan pangan nusantara.

Adapun tahun ini peserta pendaftar berjumlah 1800, namun yang masuk dalam kurasi atau peserta Pasar Kangen hanya berjumlah 170 peserta, terdiri 85 peserta kuliner, 85 peserta penjual barang-barang lawasan, kerajinan dan komunitas seni yang akan menampilkan aktifitas workshop keseniannya.Peserta telah dipilih memalui kurasi berdasarkan kriteria Pasar Kangen, adalah kuliner berbasis lokal, dan juga kreatifitas pengolahan pangan berbasis bahan lokal.

"Melihat perkembangan jaman yang serba cepat banyak budaya-budaya dari luar yang masuk dan mulai menggeser kebudayaan kita atau bahkan menghilangkan kebudayaan yang pernah kita miliki. Serangan itu begitu kuat sampai pada ruas-ruas dan cita rasa lidah kita dalam hal kuliner sehingga mempengaruhi selera cita rasa kita. Sekarang banyak bermunculan makanan-makanan, jajanan dari luar dijajakan dan dikonsumsi masyarakat kita," kata Ong.

"Dalam hal ini kami harus mewaspadai fenomena tersebut, karena kuliner adalah salah satu kebudayaan dalam kehidupan berbangsa dan kuliner adalah kebudayaan, hasil olah pikir masyarakat dan kreativitas sebuah bangsa, maka pangan harus tetap dipertahankan," tambahnya.

Meminimalisir Sampah Plastik, Larang Penggunaan Styrofoam
Terkait pengelolaan sampah yang masih menjadi persoalan pelik di DIY imbas penutupan TPA Piyungan mulai 23 Juli hingga 5 September 2023 mendatang, Ong mengatakan bahwa pihak panitia berkomitmen meminimalisir sampah plastik.

Mengenai sampah dari pasar Kangen Ong meminta semua yang terlibat dan masyarakat untuk selalu menjaga kebersian dan membuang sampah pada tempat-tempat yang sudah di sediakan panitia, selain itu panitia mengimbau para pedagang menggunakan godhong atau daun sebagai pembungkus makanan. Selain itu, di Pasar Kangen para pedagang juga dilarang menggunakan styrofoam sebagai pembungkus makanan.

 

Selama 10 hari dari tanggal 27 juli - 5 Agustus 2023 setiap harinya juga dimeriahkan berbagai pertunjukan tradisi dari berbagai daerah di Yogyakarta serta performance art dari seniman-seniman Yogyakarta.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta