Pukau Penonton, Serenade Bunga Bangsa Hadirkan Nuansa Istimewa,

by ifid|| 20 Agustus 2023 || || 198 kali

...

Antusias penonoton sudah terlihat dari habisnya undangan yang disediakan Dinas Kebudayaan (Kunda Kabudayan) DIY, untuk Konser Serenade Bunga Bangsa #9, Sabtu malam, 19 Agustus 2023, di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta.

Lebih dari tujuh ratus undangan sudah habis dalam tiga hari setelah pengumuman pembukaan pemesana. Alokasikan sejumlah 800 orang, yang terdiri dari 100 orang undangan khusus dan 700 peserta umum.

Konser Serenade Bunga Bangsa #9 diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 dan menyambut Sebelas Tahun Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedua Momentum tersebut memberi nafas dan semangat bagi konser ini.

Konser Serenade Bunga Bangsa merupakan bagian dari sub kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY dalam rangka Internalisasi Keserajarahan.

Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dalam laporannya menyebutkan, rangka internalisasi kesejarahaan kegiatan ini akan mencoba untuk mengeksplorasi rasa kesadaran sejarah bangsa. Selain itu juga memperkuat rasa cinta tanah air, nasionalisme dan kebanggaan akan Indonesia bagi seluruh pelaku yang terlibat dalam konser ini maupun masyarakat yang hadir sebagai audience dalam bentuk orkestra.

 “Simfoni Serenade kali ini mengambil tema ‘Istimewa Yogyakartaku, Indonesia Maju’. Tema tersebut kami usulkan untuk mengenang sumbangsih Yogyakarta dalam perjuangan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk melihat kembali sumbangsih DIY setelah status keistimewaan dianugerahkan hingga kini dan kontribusi kita kedepan,” ungkap Dian.

Dian juga menambahkan Tujuan dari dilaksanakannya Konser ini mengajak masyarakat untuk Menumbuhkan rasa ingin tahu akan sejarah DIY dan bangsa, Menumbuhkan sikap dan kesadaran masyarakat untuk dapat melestarikan, melindungi, dan memelihara sejarah dan peninggalannya, serta menumbuhkan semangat untuk meneladani para tokoh sejarah untuk dapat mewujudkan bangsa yang lebih maju.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono yang hadir, serta membukan Konser Serenade Bunga Bangsa # 9, dalam sambutanya mengukapkan, perwujudan seni yang mengalun dalam harmoni, mengisi jiwa kita dengan semangat kebangsaan. Di tengah gemuruh suara orkestra, kita menghadirkan impian-impian yang terpintal dalam melodi dan harmoni, sebagai tanda cinta kita pada negeri tercinta, Indonesia.

Maka momen yang penuh makna ini kita tidak hanya merayakan momentum Kemerdekaan yang ke-78 RI tapi juga mengangkat Keistimewaan DIY yang telah melangkah dengan tegap selama 11 tahun,” ungkap Beny

Beny menyebutkan jika agenda ini merupakan bukti nyata bahwa semangat sejarah terus berkobar mengilhami generasi-generasi baru untuk tampil sebagai pelaku utama dalam menjaga dan meneruskan warisan kebangsaan serta menghargai Keistimewaan.

 “Melodi ini tidak hanya menjadi alunan indah tetapi sebuah panggilan untuk mengenang, menghargai perjuangan pahlawan kita dalam merebut kemerdekaan. Konser ini panggung bagi karya-karya yang mengangkat nilai Keistimewaan, merefleksikan kegemilangan kepemimpinan Hamengku Buwono IX sosok sentral yang menginspirasi Kestimewaan DIY,” terangnya.

Kundha Kabudayan DIY menggandeng musisi-musisi muda dengan latar belakang yang berbeda namun disatukan melalui kecintaannya pada musik dan budaya. Konser ini menampilkan 8 (delapan) repertoar yang dimainkan oleh 80 orang musisi. Menghadirkan Eki Satria sebagai conductor, Solois biola Mevlied Bahla, serta concert master Afif Ilhamzah. Repertoar yang dimainkan meliputi lagu-lagu bernuansa kebangsaan untuk merayakan ulang tahun Kemerdekaan RI juga karya-karya yang mempertegas Keistimewaan Yogyakarta juga kompoispis baru tentang kekayaan budaya Yogyakarta.

Adapun repertoar yang dibawakan antara lain Medley Kemerdekaan yang terdiri dari 'Api Kemerdekaan', dan 'Hymne Kemerdekaan'; 'Bersukaria' ciptaan Bung Karno; Indonesia Bersatulah; Dari Sabang Sampai Merauke; Bekti Ibu Pertiwi (Durma); Jajan, sebuah komposisi baru yang mengekspresikan kuliner-kuliner Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Hamemayu Hayuning Bawana yang merupakan komposisi baru Vishnu Satyagatra yang menjadi respon terhadap sumbu filosofi yogyakarta yang saat ini sedang diusulkan menjadi bagian dari Warisan Dunia kepada UNESCO. Lagu lain yang turut disajikan adalah Lancaran 45 atau Lagon Juang Semangat 45 yang merupakan lagu yang biasanya dibawakan dengan iringan gamelan karya Presiden Soekarno dan Ki Narto Sabdo.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta