Kompetisi Bahasa & Sastra 2023: Melahirkan Generasi Bahasa dan Sastra Jawa yang Gemilang

by ifid|| 26 Agustus 2023 || || 558 kali

...

Yogyakarta — Kompetisi Bahasa & Sastra 2023 telah berlangsung dengan sukses di Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) DIY. Acara yang berlangsung pada tanggal 23 Agustus 2023 ini menjadi sorotan utama dalam kalangan penggemar budaya dan sastra. Didukung penuh oleh Dana Keistimewaan Yogyakarta, acara ini berhasil menarik perhatian penonton yang memadati tempat tersebut. Antusiasme penonton begitu tinggi, terutama dalam mendukung peserta favorit mereka dalam berbagai kompetisi yang diadakan.

Sambutan hangat dari Kepala Dinas Kebudayaan DIY, disampaikan oleh Cahyo Widayat selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) DIY, memulai acara dengan semangat dan semakin memperkuat makna kegiatan ini. Beliau menekankan pentingnya melestarikan bahasa dan sastra sebagai aset berharga dalam budaya Indonesia.

Peserta dalam kompetisi ini adalah hasil seleksi cermat dari Kompetisi Bahasa & Sastra di tingkat kabupaten/kota, yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan kabupaten/kota. Mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik, dan telah melewati serangkaian seleksi yang ketat, penuh perjuangan, untuk bisa berkompetisi di tingkat DIY.

Cahyo Widayat menyatakan harapannya bahwa Kompetisi Bahasa & Sastra, khususnya Kompetisi Bahasa & Sastra Jawa, akan menjadi lahan subur yang melahirkan generasi baru pelaku bahasa dan sastra Jawa di DIY. "Kami berharap kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan semata, tetapi juga sarana pembelajaran dan pengembangan bakat di bidang bahasa dan sastra," ucap Sekretaris Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) DIY tersebut.

Selanjutnya, Cahyo mewakili Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) DIY mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) kabupaten/kota se-DIY yang telah bekerja keras dalam melakukan seleksi dan penjaringan peserta untuk bertanding di tingkat DIY.  Tak lupa, penghargaan dan ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak/Ibu dewan juri yang akan memastikan proses penilaian berjalan dengan adil dan objektif. Begitu juga kepada bapak/Ibu pelatih yang telah dengan penuh dedikasi melatih dan membimbing putra-putri terbaik untuk siap berkompetisi.

Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY juga memberikan semangat kepada semua peserta. Ia berharap bahwa dalam persaingan ini, semua peserta dapat menjunjung tinggi nilai sportivitas, menampilkan kemampuan terbaik mereka, dan memandang momen ini sebagai langkah awal yang sangat berarti dalam perjalanan panjang mereka di dunia bahasa dan sastra. Selanjutnya, secara resmi Kompetisi Bahasa & Sastra tahun 2023 DIY dibuka. “Semoga kompetisi ini akan memberikan inspirasi, motivasi, dan pertumbuhan dalam dunia bahasa dan sastra, serta menjadi tonggak awal bagi perjalanan yang gemilang bagi semua peserta.” Ungkap Cahyo dalam sambutannya.

Kompetisi Bahasa & Sastra 2023 menghadirkan 7 jenis kompetisi berjenjang yang mencakup berbagai aspek bahasa dan sastra. Jenis kompetisi tersebut mencakup Mendongeng Umum, Maca Geguritan, Macapat, Maca Crita Cekak, Alih Aksara Jawa, Sesorah, dan Pranatacara. Seluruh kompetisi ini dibagi menjadi perjenjangan anak, remaja, dewasa, dan umum. Kompetisi Bahasa & Sastra 2023 Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) DIY memperebutkan 80 piala, plakat, beserta uang pembinaan dengan harapan untuk memotivasi para peserta untuk memberikan yang terbaik. Seluruh poin akan diakumulasi pada akhir kompetisi untuk menentukan juara umum.

Selama acara kompetisi berlangsung, antusiasme peserta maupun penonton begitu terasa. Salah satu peserta Macapat kategori anak, seorang siswa Kelas 5 SD, berbicara tentang persiapannya sebelum tampil. Dengan penuh semangat, ia menyatakan bahwa ia tidak merasa grogi sebelum tampil karena telah belajar seni sejak taman kanak-kanak. Ini adalah bukti bahwa kompetisi seperti ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengeksplorasi bakat mereka sejak dini.

Acara yang berlangsung pada tanggal 23 Agustus 2023 ini tidak hanya menjadi sorotan dalam kalangan penggemar budaya dan sastra, tetapi juga membuka jendela bagi bakat-bakat muda untuk bersinar. Dukungan penuh dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) DIY yang didanai oleh Dana Keistimewaan Yogyakarta mencerminkan komitmen kuat untuk menjaga kekayaan budaya dan sastra. Antusiasme penonton yang memenuhi tempat tersebut menjadi bukti bahwa kecintaan terhadap budaya dan sastra masih sangat hidup di masyarakat. Kompetisi ini bukan hanya perlombaan, tetapi juga perayaan budaya yang memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap warisan budaya, terutama bidang bahasa dan sastra Jawa. Semoga kompetisi ini akan menjadi awal dari perjalanan panjang yang gemilang dalam dunia bahasa dan sastra bagi para peserta, dan akan terus memotivasi generasi muda untuk menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya kita yang tak ternilai harganya.

Serly/ifit

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Aksara Jawa Menolak Punah

by bahasa || 21 April 2021

Terakhir diadakan pada 1922, Kongres Aksara Jawa kembali diselenggarakan pada 22 sampai 26 Maret 2021 di Yogyakarta. Kongres Aksara Jawa I (KAJ I) ini diadakan karena aksara Jawa sudah semakin jarang ...


...
KAJ Berupaya Membangkitkan Kembali Aksara Jawa

by bahasa || 21 April 2021

Kongres Aksara Jawa (KAJ) I digelar Senin (22/3) hingga Jumat (26/3) di Yogyakarta. Lewat kongres ini, diharapkan aksara Jawa bisa kembali bangkit di era digital ini. Saat pembukaan, Gubernur DIY Sri ...


...
Dinas Kebudayaan DIY Gelar Cipta Dongeng 2021

by bahasa || 26 April 2021

Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Cipta Dongeng 2021. Gelaran ini guna memotivasi masyarakat mengembangkan cerita-cerita dan dongeng-dongeng yang berasal dari lingkungan ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta