by admin|| 16 Oktober 2016 || 74.409 kali
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo menggelar Festival Budaya Menoreh 2016. Rangkaian acara yang diselenggarakkan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kulonprogo tersebut berlangsung meriah, Minggu (16/10/2016).
Acara tersebut dibuka dengan penampilan spesial perwakilan dari Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dengan tarian Lage Pengalasan dan Rampak Bedug.
Setelah itu, acara di lanjutkan dengan kirab. Dengan rute Alun-alun Wates dan finish di belakang Terminal Wates, kirab disambut antusias warga.
Sebanyak 20 kontingen perwakilan dari berbagai Kabupaten dan Kota yang berasal dari DIY maupun luar DIY ikut ambil bagian. Kontingen tersebut menampilkan berbagai kesenian dari daerah.
Beberapa diantarannya adalah Kabupaten Kebumen dengan Jaran Begger, Kentungan Putra Bhikara dari Kabupaten Banyumas, Kabupaten Temanggung dengan Satrio Gugat, Kabupaten Pandeglang Banten dengan Gemenrung Dag Dig Dug Rempak Bedug dan penampilan kabupaten kota lainnya.
Untung Waluyo, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulonprogo menjelaskan, Festival ini merupakan sebuah ikon rebranding budaya menoreh.
Selain itu, festival ini untuk membangun silaturahmi budaya. Baik itu DIY maupun kabupaten atau kota di luar DIY.
"Pegunungan menoreh tidak hanya sekedar daerah perbukitan tetapi juga nilai yang harus di kembangkan," jelasnya.
Dengan tema bertajuk Mangesti Aruming Bumi Menoreh, Untung menjelaskan perbukitan menoreh punya makna, nilai dan makna.
Sehingga masyarakat diharapkan lebih dalam memaknai Kulon Progo untuk tidak rendah diri tetapi justru memounyai semangat untuk membangun Kulon Progo
"Budaya menyangkut tata krama, tingkah laku, budi pekerti, kesenian, dan lain sebagainya. Ayo kembali membangun Kulon Progo," tegasnya
Sementara, Wira Atmaja, Kabid Budaya Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Padeglang, Banten mengaku takjub dengan antusias masyarakat Kulon Progo. Ia pun terkesan ketika Padeglang dipercaya tampil membuka festival tersebut. (*)
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by admin || 24 November 2016
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Perajin batik Kulonprogo mulai merasakan tanda-tanda kelesuan pasar batik yang biasa terjadi di akhir tahun. Untuk menjaga stabilitas produksinya, perajin batik ...
by admin || 09 Oktober 2016
Laporan Reporter Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rombongan Funbike Gebyar Museum Pleret tiba di Museum Purbakala Pleret. Tari Sigrak Sesolak, Tari Nawung Sekar ...
by admin || 07 Oktober 2016
YOGYA (KRjogja.com) - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogya (Disbud DIY) bersama dengan Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah (IKPMD) mengadakan 'Karnaval Selendang Sutra' 2016 guna mengurangi gesesekan ...
by admin || 07 September 2016
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY bersama Masyarakat Tradisi (Matra) Yogyakarta, akan menyelenggarakan Festival Gejog Lesung Keistimewaan, pada 9 dan 10 September 2016 ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...