Merawat Peradaban: Nyadran Makam Sewu

by ifid|| 06 Maret 2024 || || 164 kali

...

Menjelang Ramadhan masyarakat di Yogyakarta dan Jawa Tengah biasanya menggelar tradisi Nyadran. Begitu juga yang dilakukan warga Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Yogyakarta dengan menggelar Nyadran Makam Sewu. Pada tahun 2024 ini, Nyadran Makam Sewu akan dilaksanakan pada Senin 04 Maret 2024. Dimulai pukul 13.00 WIB dari Halaman Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak Bantul menuju Kompleks Makam Sewu. Upacara Nyadran Makam Sewu, merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan setiap tanggal 20 sya'ban menjelang Ramadhan. Tradisi biasanya dilakukan dengan cara membersihkan makam, sedekahan dan membacakan doa-doa untuk menghormati para leluhur, terutama Panembahan Bodo yang dianggap sebagai cikal bakal warga setempat. Panembahan Bodo adalah bangsawan keturunan Majapahit, yaitu cicit Prabu Brawijaya V yang bernama Raden Trenggono. Ia adalah putra Raden Kusen (Adipati Terung). Raden Kusen sendiri adalah putra Raden Aryo Damar (putra Raja Majapahit Prabu Brawijaya V) dengan Dorowati, seorang putri Cina yang cantik jelita. Pada suatu hari Raden Trenggono berjalan menyusuri sungai hingga sampailah pada sebuah hutan wijen dan bertemu dengan seorang yang gagah dan tampan. Raden Trenggono ingin berbicara dengannya. Namun karena begitu saktinya, orang tersebut menyelinap dan menghilang dari pandangan Raden Trenggono. Konon, sosok tersebut tak lain adalah Sunan Kalijaga. Karena Raden Trenggono berkeinginan mempunyai kesaktian dan ilmu seperti Sunan Kalijaga, maka ia mengabdi kepada Ki Ageng Gribig di Temanggung. Di Temanggung Raden Trenggono mempelajari dan mendalami ilmu agama Islam. Akhirnya ia diambil menantu oleh Ki Ageng Gribig dan mendapat tugas untuk menyiarkan agama Islam. Karena saat berjumpa dengan Sunan Kalijaga Raden Trenggono merasa masih bodoh, maka kemudian ia bergelar Panembahan Bodo, hingga akhirnya meninggal dan dimakamkan di Makam Sewu yang terletak di Desa Wijirejo, Pandak, Bantul. Nyadran merupakan bentuk akulturasi budaya Hindu dan Islam. Dalam upacara ini bisa dijumpai ubarampe dalam bentuk sesajen yang biasa dijumpai sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang sudah mendahului. Makanan dalam ubarampe ini antara lain ketan dan apem. Acara Upacara Nyadran Agung Pesarean Makam Sewu digelar sangat meriah. Iring-iringan kirab budaya yang terdiri dari bregada yang ada Kalurahan Wijirejo dan aneka jodang yang berisi aneka hasil bumi. Sajian nasi gurih lengkap dengan lauk suwiran ayam kampung dibagikan kepada warga. Simbol-simbol dalam upacara tertentu diselenggarakan bertujuan sarana untuk menunjukkan secara semu maksud dan tujuan upacara yang dilakukan oleh masyarakat pendukungnya. Dalam simbol tersebut juga terdapat misi luhur yang dapat dipengaruhi untuk mempertahankan nilai budaya dengan cara melestarikannya. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemenristek) menetapkan Nyadran Agung Makam Sewu sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia tahun 2021.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta