Perayaan Festival WBTb, Ajur Ajer #2 Mbanyu Mili

by ifid|| 29 Mei 2024 || || 117 kali

...

PERAYAAN yang berarti ekspresi masyarakat pelaku WBTb dalam bentuk unjuk karya melalui berbagai media, pendalaman dan perluasan pemahaman Warisan Budaya Takbenda, pengembangan kreativitas dan inovasi tata kelola WBTb, praktik pemanfaatan ragam media arsip, dokumentasi, publikasi, serta area rekreasi produktif-konstruktif-inspiratif untuk pemeliharaan dan pengembangan WBTb. Tema kegiatan tahun 2024 adalah Ajur Ajer #2 Mbanyu Mili. “MBANYU MILI” bermakna kesinambungan yang tak terhenti juga berarti keberkahan yang melimpah. Air,dalam cara pandang semesta masyarakat Jawa, khususnya masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan unsur alam yang sangat melekat dengan proses keberlangsungan kehidupan dan berkebudayaan. Selain itu, air yang mengalir atau mbanyu mili juga dimaknai sebagai sesuatu yang berlangsung terus menerus, berkah dari Sang Maha Kuasa yang tak jemu memberikan rejeki yang melimpah ruah kepada semua makhluknya di dunia ini Cahyo Widayat, S.H., M.S.i. selaku Sekretaris Dinas Kebudayaan (Kunda Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, menyampaikan sambutan Kepala Dinas Kebudayaan DIY, kegiatan perayaan warisan budaya tak benda di kampung wisata Tamansari, Plaza Ngasem, Pasar Ngasem dan Ndalem Pakuningratan terbagi delapan jenis aktivitas yaitu Workshop warisan budaya takbenda, pameran, Stand kuliner, Pagelaran Seni pertunjukan, gerakan memasak bersama jangan Brongkos dengan kelompok secara serentak di area Kampung wisata Tamansari, lomba Dakon dan Bentik, serta festival Jathilan se Daerah Istimewa Yogyakarta, yang nanti akan memperebutkan trofi Bapak Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini berlangsung selama 3 hari, dimulai hari ini Selasa sampai dengan nanti hari Kamis, tanggal 28 sampai dengan 30 Mei tahun 2024 yang nanti akan ditutup dengan Jathilan mubeng Kampung dan pagelaran warisan budaya tak benda sebagai doa penutup Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta bersama-sama dengan masyarakat bertugas untuk menjadikan “setiap warisan budaya sebagai sumber nilai dan pembentukan karakter masyarakat Yogyakarta yang mempunyai sifat toleran menekankan aspek kerukunan saling menghormati keselarasan sosial yang kuat komitmen yang tinggi integritas moral serta nurani yang bersih”, ukap Cahyo Dinas Kebudayaan DIY berharap program yang kami maksudkan untuk menyapa Kalurahan Patehan pada khususnya dan seluruh warga Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya, nantinya akan dapat menggali partisipasi masyarakat secara luas pada upaya-upaya pelestarian pemeliharaan dan pengembangan warisan budaya tak benda Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Kegiatan ini diharapkan akan menjadi ruang edukatif bagi masyarakat untuk mengenal dan memahami arti penting menilai setiap karya budaya luhur yang telah diwariskan, Ujar Cahyo dalam sambutanya Catatan Kuratorial yang disampaikan oleh Panji Kusuma, mengatakan bahwa prosesnya kami memilih Tamansari sebagai wilayah atau lokasi pelaksanaan kegiatan dikarenakan beberapa hal, Tamansari merepresentasikan konsep living trandition atau tradisi kehidupan yang kuat antara warisan budaya benda dan warisan budaya tak benda Tamansari sebagai satu kewilayahan terletak cukup strategis di tengah kota mendukung pertumbuhan living tradition di area filosofi dengan aneka ragam warisan budaya tak benda Daerah Istimewa Yogyakarta. Tamansari memiliki kekuatan dan potensi yang harus terus dibersamai untuk meningkatkan daya tarik pariwisata Yogyakarta maupun memberikan dampak manfaat yang besar bagi warga masyarakatnya. Pada tataran ini kami berharap semua cabang yang dilaksanakan budaya tak benda ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Yogyakarta juga masyarakat luar Daerah Istimewa Yogyakarta berkah manfaat dan berdaya, Ujar Aji Sajian informasi yang dibuat dalam bentuk pameran workshop Festival, lomba, pameran, seni, kuliner, dan pagelaran pertunjukan diharapkan akan mampu memperluas daya arah untuk mampu membangkitkan ingatan menumbuhkan sekaligus menggali inspirasi dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta