Lokakarya dan Lomba Menggambar Sketsa “Kotabaru Tempo Doeloe”

by ifid|| 10 Juni 2024 || || 182 kali

...

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Melalui Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya, telah menyelenggarakan Kegiatan Festival Jogja Tempo Doeloe, dalam kegiatan tersebut ada beberapa kegiatan salah satunya lokakarya (workshop) lomba menggambar sketsa dengan tema “Kotabaru Tempo Doeloe” dilaksanakan di Lapangan Widoro Kandang, SMA Negeri 3 Yogyakarta, pada tanggal 10 Juni 2024. Pembicara kegiatan lokakarya menggambar sketsa kali ini adalah Eko Suryo, pensiunan dari Dinas Kebudayaan, beliau memiliki ketertarikan di bidang sketsa, terutama sketsa bangunan cagar budaya. Ketertarikannya terhadap sketsa bangunan cagar budaya muncul saat beliau masih bekerja di Dinas Kebudayaan. Terhitung sudah sekitar 10 tahun menggeluti bidang sketsa bangunan cagar budaya. Contoh bangunan cagar budaya yang biasa digambar adalah Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kotagede dan Keraton. Kawasan Cagar Budaya atau KCB, selain perlu dijaga dan dilestarikan, perlu dipublikasikan pula oleh masyarakat kepada masyarakat luas. Hal ini didasarkan pada Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Selain melalui sosialisasi atau seminar formal, kegiatan publikasi KCB juga bisa dilaksanakan melalui kegiatan yang tidak terlalu formal seperti lomba menggambar sketsa kali ini. Publikasi KCB melalui lomba menggambar sketsa bisa lebih menarik. Melalui lomba menggambar sketsa bertemakan Kawasan Cagar Budaya “Kotabaru Tempo Doeloe”, diharapkan dapat mengenalkan KCB ke masyarakat dan meningkatkan gairah serta rasa cinta pada KCB. Di samping itu, juga dapat mewadahi para seniman sketsa untuk mengasah kemampuan dan memperkuat rasa kebersamaan. Dalam kegiatan lokakarya, dasar dari gambar sketsa, teknik menggambar sketsa, dan teori lain mengenai gambar sketsa. Kemudian, menayangkan foto-foto bangunan dan lingkungan Kotabaru. Berbagai bangunan berarsitektur masa Hindia Belanda, suasana jalan yang masih banyak pepohonan, pengendara sepeda dan mobil kuno, ujar Eko. Selain itu, Eko berpesan pada seniman gambar sketsa pemula. Mereka tidak perlu khawatir dengan kualitas gambar yang masih kurang bagus. Yang terpenting adalah terus latihan hingga muncul karakter atau style gambar yang unik. Kebersamaan ketika menggambar sketsa bersama juga menjadi hal yang penting. Kondisi emosi atau perasaan perlu diperhatikan ketika menggambar karena dapat mempengaruhi hasil gambarnya. Tak lupa, ketika menggambar sketsa bertemakan masa lalu, perlu ada bayangan mengenai masa lalu pula. Setelah kegiatan lokakarya, perlombaan menggambar sketsa bertemakan “Kotabaru Tempo Doeloe” dilaksanakan. Dihadiri 32 peserta dari berbagai usia dan latar belakang, peserta memiliki waktu 90 menit untuk menyelesaikan gambar sketsa. Peserta lomba diberi kebebasan untuk memilih tempat untuk menggambar, selama masih di lingkungan Festival Jogja Tempo Doeloe. Khoirul Amri, yang merupakan guru seni budaya di MAN 2 Sleman menjadi salah satu peserta lomba, Amri menggambar bangunan gereja di Kotabaru dan menambahkan orang bersepeda dan mobil kuno yang makin menonjolkan kesan tempo dulu. Amri sering menggambar sketsa untuk latihan dan beberapa kali juga mengikuti lomba, khusus dalam menggambar sketsa, Amri suka menggambar sketsa bangunan yang bangunannya memiliki ciri khas unik. Motivasi Amri mengikuti lomba kali ini adalah untuk mengembangkan kemampuannya. Di samping itu, Amri ingin memberikan contoh bagi anak didiknya yang juga diajak mengikuti lomba menggambar sketsa. Diharapkan, anak didiknya dapat terbiasa dengan perlombaan menggambar. Salah satu pengunjung bernama Ratna tiba saat pelaksanaan lomba menggambar sketsa. Beliau memiliki gambaran kasar mengenai kegiatan menggambar sketsa. Ratna ingin melihat-lihat juga kegiatan lomba menggambar seni, namun perlu mengawasi putranya dan segera meninggalkan lokasi untuk keperluan lain. Lain halnya Nur Al Aufa, yang dipanggil Aufa, kanak-kanak dari Sleman menjadi salah satu peserta. Ia biasa menggambar bangunan, meskipun bukan bergaya sketsa. Kali ini, Ia menggambar bangunan SMA Negeri 3 Yogyakarta. Meningkatkan pengalaman juga menjadi motivasinya mengikuti lomba kali ini di samping ingin menang. Sebelumnya, Aufa sudah beberapa kali mengikuti lomba menggambar. (KH Akbar/fit)

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta