by ifid|| 11 Juni 2024 || || 139 kali
Ragam kegiatan yang digelar dalam acara Festival Jogja Tempo Doeloe 2024, menjadi daya tarik seorang remaja Bunga Fitri Oktaviani, siswi dari SMP Negeri 5 Yogyakarta, sebut saja Bunga, Ia tertarik mengikuti workshop Berbahasa Jawa yang dilaksankan pada tanggal 11 Juni 2024, di Tenda Workshop, Lapangan Widorokandang SMA N 3 Yogyakarta. Bunga berkesempatan untuk membawakan cerita berbahasa Jawa yang Ia tulis sendiri. Ia bawakan berkisahkan tentang objek wisata Benteng Vredeburg yang sepi pengunjung. Hingga suatu hari, salah satu penjaga Benteng Vredeburg menyampaikan gagasan untuk menarik pengunjung. Beragam wahana seperti "Lorong Waktu" dan pertunjukan video mapping dipersiapkan. Akhirnya, dengan menghadirkan inovasi, Benteng Vredeburg bisa kembali ramai dikunjungi oleh wisatawan. Bunga menceritakan pengalamannya ketika mempersiapkan dan tampil di atas panggung. Awal mulanya, Bunga mendapatkan informasi mengenai kesempatan tampil di Festival Jogja Tempo Doeloe 2024 untuk membaca cerita berbahasa Jawa melalui akun Instagram @tasteofjogja. Bunga memutuskan untuk mengikuti untuk mengisi waktu dan mulai mempersiapkan diri. Karena bertepatan dengan ujian akhir di sekolah, Bunga hanya memiliki dua hari untuk menyiapkan naskah dan berlatih. Bunga berhadapan dengan sejumlah kendala, baik ketika persiapan maupun saat penampilan. Selain kendala waktu yang terbatas, kewajiban untuk menggunakan bahasa Jawa halus (krama inggil) menambah tantangan. Di samping itu, Bunga mengaku bahwa Ia lebih terbiasa membawakan geguritan atau puisi berbahasa Jawa, bukan cerita. Saat penampilan, terdapat perubahan teknis yang menimbulkan rasa grogi bagi Bunga. Beruntungnya, penampilan Bunga dalam membacakan cerita berbahasa Jawa berjalan dengan lancar. Agar dapat membawakan penampilan cerita berbahasa Jawa dengan baik, Bunga memiliki sejumlah tips. Sering membaca kembali naskah cerita, terutama apabila kita yang menulis naskahnya sendiri, untuk meningkatkan pemahaman atas cerita yang akan kita bawakan. Tak hanya membaca ulang naskah, kita juga perlu memahami dan mendalami karakter-karakter yang ada di dalamnya. Yang tidak kalah penting, hindari perisapan mendadak yang menyebabkan durasi latihan terbatas. Dengan mengikuti penampilan bercerita berbahasa Jawa, Bunga ingin membawakan pesan agar kita senantiasa melestarikan budaya asal kita dalam bentuk apapun. Sebagai contoh, apabila kita berasal dari Yogyakarta, maka hendaknya kita melestarikan budaya Yogyakarta. Ikmal merupakan salah satu penonton penampilan cerita berbahasa Jawa. Meskipun kurang dapat memahami cerita yang ditampilkan karena kendala bahasa, Ikmal memiliki pandangan yang menarik terhadap pelaksanaan penampilan cerita berbahasa Jawa. Pada umumnya, penampilan cerita menggunakan bahasa Indonesia. Penampilan cerita menggunakan bahasa Jawa berpotensi untuk mengangkat budaya Yogyakarta dan Jawa Tengah di mata anak-anak agar tidak mudah lenyap. (Akbar/fit)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...