by ifid|| 12 Juni 2024 || || 83 kali
Sejarah merupakan suatu komponen penting dalam pendidikan wawasan kebangsaan. Melalui sejarah kita dapat memahami asal-usul kita dan memberikan gambaran arah, tujuan yang akan kita capai kedepannya. Salah satu tujuan itu adalah mencapai kemajuan bangsa, terutama di bidang kebudayaan. Beberapa hal yang dapat kita lihat sebagai sumber inspirasi untuk mencapai kemajuan itu adalah identitas kita sebagai bangsa dan negara. Siapakah bangsa Indonesia sesungguhnya? Dari mana kita berasal? Bagaimana para pendahulu kita membangun sebuah peradaban yang kemudian kita kenal sekarang ini? Serta bagaimana kita belajar dari kesuksesan dan kesalahan mereka untuk membangun negara ini?. Semua dapat kita lihat dari berbagai peninggalan sejarah bangsa ini. Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui seksi Sejarah telah melaksanakan serangkaian Kegiatan Lawatan Sejarah, pada hari Senin,(10/6) dimulai dari Workshop. Dian Lakshmi Pratiwi, Selaku Kepala Dinas Kebudayaan DIY, dalam sambutanya menyampaikan, Melalui Lawatan Sejarah inilah kami mengajak masyarakat, terutama generasi muda untuk melihat kembali peninggalan dan capaian pendahulu kita. Tidak sulit melihat ini, karena di DIY sendiri banyak sekali warisan budaya yang bersifat kebendaan dan tak benda. Sesuai dengan tema Lawatan Sejarah tahun ini, “Merawat Ingatan Melalui Situs Bersejarah Kebudayaan Hindu-Buddha dan Masa Awal Islam di DIY”, kami mengajak generasi muda kita secara khusus melihat sejarah melalui warisan budaya benda DIY, baik yang berbentuk bangunan, struktur, situs, maupun kawasan yang dikategorikan sebagai cagar budaya. “Kami juga mengajak generasi muda untuk melihat bagaimana merawat warisan budaya benda kita, sejarahnya, dan bagaimana kita dapat menggali pengetahuan yang terkandung di dalamnya”. ungkap Dian Melalui kegiatan ini pula kami mendorong generasi muda saat ini agar semangat mempelajari sejarah dengan cara yang menyenangkan, dan yang turut mengikuti perkembangan zaman saat ini. Harapan kami, kita sebagai masyarakat DIY, terutama generasi muda, bisa menemukan cara baru dalam memaknai dan menyebarluaskan warisan budaya kita. Kami berharap sejarah DIY bisa selalu dan terus mendapat tempat di hati masyarakat kita kini dan di masa datang, pungkas Dian Dihari ketiga Kegiatan Lawatan Sejarah “Merawat Ingatan Melalui Situs Bersejarah Kebudayaan Hindu-Buddha dan Masa Awal Islam di DIY” adalah Outing Lawatan Sejarah. Outing dilaksanakan di dua tempat, tempat pertama di Candi Banyunibo, berbah, Sleman dan yang terakhir di komplek Makam dan Masjid Kotagede Yogyakarta. di Outing lawatan sejarah ini peserta diberi tugas untuk membuat cerpen dan membuat video pendek. Tujuannya mengajak generasi muda kita secara khusus melihat sejarah melalui warisan budaya benda DIY, baik yang berbentuk bangunan, struktur, situs, maupun kawasan yang dikategorikan sebagai cagar budaya. Melalui kegiatan dapat mendorong generasi muda saat ini agar semangat mempelajari sejarah dengan cara yang menyenangkan, dan yang turut mengikuti perkembangan zaman saat ini. Harapannya, masyarakat DIY terutama generasi muda, bisa menemukan cara baru dalam memaknai dan menyebarluaskan warisan budaya kita. Kami berharap sejarah DIY bisa selalu dan terus mendapat tempat di hati masyarakat kita kini dan di masa datang.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...