Festival Kethoprak 2024 Kabupaten Kulon Progo: Memperkuat identitas kethoprak mataram

by ifid|| 18 Juni 2024 || || 83 kali

...

(Kamis, 13 Juni 2024) Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan sub kegiatan Gelar Budaya Jogja dengan tolak ukur kegiatan pembinaan kethoprak yaitu Festival Kethoprak Tingkat Kabupaten Kulon Progo Tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut pada hari Kamis, 13 Juni 2024 sampai Sabtu, 15 Juni 2024 yang dimulai dari pukul 19.00 WIB – selesai di Auditorium Taman Budaya Kulon Progo. Festival Kethoprak ini diikuti oleh 12 kontingen perwakilan kapanewon se-Kulon Progo. 12 kapanewon tersebut dari Kapanewon Sentolo, Kapanewon Samigaluh, Kapanewon Nanggulan, dan Kapanewon Kokap yang menyajikan penampilannya di hari pertama. Hari ke-dua dilanjut dengan penampilan kontingen perwakilan Kapanewon Lendah, Kapanewon Girimulyo, Kapanewon Galur, dan Kapanewon Panjatan. Kemudian penyajian terakhir di hari ke-tiga ada Kapanewon Temon, Kapanewon Pengasih, Kapanewon Wates dan Kapanewon Kalibawang. Tujuan dari diadakannya Festival Kethoprak ini yaitu penguatan karekteristik dari kethoprak konvensional menjadi seni peran yang menitikberatkan pada kualitas keaktoran. Kemudian untuk meningkatkan kualitas program dan kegiatan pembinaan kethoprak serta sebagai sarana identitas kethoprak mataram sebagai ekspresi budaya. Selain itu juga sebagai sarana mewujudkan acuan pengembangan dan pemanfaatan seni kethoprak masa kini dan masa mendatang. Acara ini juga dibuka untuk umum, dimana seluruh masyarakat dapat ikut menyaksikan Festival Kethoprak secara langsung, sehingga hal tersebut merupakan langkah yang baik sebagai tujuan mengenalkan, meningkatkan, dan melestarikan seni budaya khususnya kethoprak. Dalam sambutan yang di sampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo yaitu Eka Pranyata terdapat harapan besar bagi pelaku seni kethoprak dan seluruh masyarakat. Dengan adanya Festival Kethoprak ini harapnnya dapat membawa kethoprak menjadi tontonan yang membawa pengaruh keaktoran dilingkup masyarakat khususnya dalam seni budaya. Dalam melestarikan suatu budaya tidak hanya sekedar tampil di satu waktu atau event saja, akan tetapi melestarikan berarti melahirkan tokoh-tokoh seni budaya yang akan tampil di kemudian hari khususnya untuk generasi muda dalam seni kethoprak. Tema Festival Kethoprak Tingkat Kabupaten Kulon Progo Tahun 2024 mempunyai tema yaitu “Cerita Panji” dengan lingkup cerita “Panji Semirang”. Dari keduabelas kontingen kapanewon mempunyai kekuatan penyajian yang berbeda-beda. Kapanewon Sentolo membawakan judul Untara Dadi Buron Negara, Nagari Purwacarita diambil dari kisah Cindelaras. Kapanewon Samigaluh menyajikan seni kethoprak dengan judul Sesinglon. Kapanewon Nanggulan membawakan sajian dengan judul Tinesti. Kapanewon Kokap dengan judul Panji Semirang. Kapanewon Lendah menceritakan sebuah kesetiaan, keberanian, pengorbanan dan cinta dari Panji Kudawanengpati dengan Dewi Anggraeni atau Dewi Sekartaji. Kapanewon Girimulyo mempunyai tokoh bernama Galuh Candrakirana yang mengajarkan untuk selalu bertahan dan berjuang dalam keadaan apapun. Kapanewon Galur membawakan judul Culika yang menceritakan sebuah pengorbanan dan perjuangan sebuah cinta perjodohan antara Dewi Sekartaji dengan Inu Kertapati. Kapanewon Panjatan membawakan penampilan dengan judul Katresnanan. Kapanewon Temon mempunyai penyajian dengan judul Kacandheting Asmara. Kapanewon Wates membawakan penampilan bejudul Asmarantaka. Kapanewon Pengasih menceritakan tentang sikap pengorbanan dari Dewi Anggraeni dan sikap kesatrian Inu Kertapati. Kapanewon Kalibawang membawakan judul Emban Cinde Emban Siladan yang menggambarkan perilaku ketidakadilan. Penilaian di lakukan secara profesional oleh juri-juri yang kompeten di bidangnya. Ada tiga juri yaitu Drs. Stefanus Prigel Siswanto, M.Hum, Susilo Nugroho, dan Erlina Panca Sulistyaningtyas, M.Hum. Juri menilai penampilan para peserta dilihat dari aspek naskah dan pertunjukan dengan kriteria keaktoran menjadi fokus utama penilaian, harmoni, dramatik, kreatifitas, dan yang terakhir iringan. Berikut merupakan hasil dari sidang penilaian dewan juri: Penyaji Terbaik I : Kapanewon Girimulyo Penyaji Terbaik II : Kapanewon Wates Penyaji Terbaik III : Kapanewon Pengasih Penyaji Terbaik IV : Kapanewon Samigaluh Penyaji Terbaik V : Kapanewon Lendah. ( Fifah-KP)

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta