Grebeg Besar: Sebanyak 50 ubarampe diterima Pemda DIY

by ifid|| 18 Juni 2024 || || 65 kali

...

Dalam rangka memperingati Idul Adha 1445 H, Keraton Yogyakarta kembali menggelar Hajad Dalem Garebeg Besar pada Selasa (18/06). Pelaksanaan Grebeg Besar ini digelar di empat lokasi yakni Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, Kepatihan, dan Ndalem Mangkubumen. Sebanyak 50 ubarampe pareden gunungan diterima langsung oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono di Pendopo Wiyata Praja, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Ubarampe pareden yang diterima berwujud rengginang dan tlapukan bintang yang memiliki lima warna. Dalam sambutannya saat menerima ubarampe pareden, Beny menyampaikan, atas nama Pemerintah Daerah DIY, menyambut para tamu, abdi dalem dan para prajurit Bregada Keraton yang mengantar ubarampe pareden gunungan. Kemudian Beny berharap, semua pihak yang hadir pada acara Grebeg Besar di Kepatihan diberikan keberkahan dan kesejahteraan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Ngarsa Dalem Yang Mulia Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogyakarta. Semoga Ngarsa Dalem beserta istri, anak, keluarga, dan warga dalem selalu diberikan berkah kesehatan, keselamatan, umur panjang, dan kesejahteraan,” kata Beny. Pada kesempatan yang sama, KRT. Kintoko Sri Soedarmo manyampaikan, kedatangannya mengantarkan ubarampe pareden gunungan ini wujud menjalankan perintah dari Ngarsa Dalem. Pun Ngarsa Dalem menitipkan salam kepada Sekda DIY dan para pejabat di lingkungan Pemda DIY yang hadir pada Garebeg Besar di Kompleks Kepatihan. Setelah diterima, 50 ubarampe pareden gunungan tersebut dibagikan kepada para ASN Pemda DIY yang hadir. Selain itu, ubarampe pareden juga turut dibagikan ke warga yang datang menghadiri Garebeg Besar di Kepatihan. Dalam Hal ini Dinas Kebudayaan (kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui seksi Lembaga Budaya, memfasilitasi kegiatan Garebag Besar mealalui dana keistimewaan daerah Istimewa Yogyakarta, yang di selanggarakan di komplek Kepatihan Pendhapa Wiyatapraja. Makna Garebeg Besar Garebeg Hajad Dalem ini adalah upacara budaya yang digelar oleh Keraton dalam rangka memperingati hari besar agama Islam yakni Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Garebeg Besar dapat dimaknai sebagai perwujudan rasa syukur, mangayubagya Iduladha, yang diwujudkan dengan memberikan rezeki pada masyarakat melalui ubarampe gunungan yang berupa hasil bumi dari tanah Mataram.

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta