Panji : Membangkitkan Kembali Kejayaan Cerita-Cerita Tradisional

by ifid|| 25 Juni 2024 || || 111 kali

...

Festival Langencarita DIY 2024 sukses menyita perhatian publik dengan pementasan yang mengagumkan di Arena Tertutup SMKN 1 Kasihan pada tanggal 22 Juni 2024. Bertemakan "Panji", festival ini mempertontonkan kreativitas kontingen dari berbagai kota dan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui cerita-cerita yang terinspirasi dari warisan budaya lokal, festival ini berhasil menarik perhatian publik dengan penggabungan elemen seni tari, musik, dan teater yang memukau. Y. Eni Lestari Rahayu menuturkan dalam laporan kegitan, Festival Langencarita se-Daerah Istimewa Yogyakarta 2024 diikuti oleh lima kontingen yaitu perwakilan dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunung Kidul. “Festival Langencarita adalah sebuah pementasan cerita yang menggunakan unsur tarian, tembang, akting, dengan iringan gamelan tanpa menggunakan ucapan atau geguritan. Tujuan Festival Langencarita upaya pembinaan, pelestarian, dan pengembangan Seni, dikalangan anak dengan unsur tembang, tarina acting gamelan sebagai upaya menanamkan pendidikan karakter melalui unsur pendidikan dan budi pekerti untuk anak sekolah dasar,” ukap Eni Sentara itu Cahyo Widayat, selaku sekretaris Dinas Kebudayan DIY, yang mewakili Kepala Dinas Kebudayan DIY, Langencarita merupakan salah satu warisan pengetahuan leluhur sebuah metode edukatif melalui aktivitas budaya. Langencarita telah berkembang menjadi wadah bagi anak-anak sekolah dasar dan sederajat untuk belajar seni mengasah bakat mereka dan mengekspresikan diri melalui tarian tembang dan pementasan yang memukau juga terlibat dalam pendidikan karakter yang sangat fundamental. “Melalui setiap cerita yang mereka perankan mereka belajar tentang budi pekerti yaitu perilaku yang baik dan moral yang mulia, mereka belajar untuk menjadi individu yang peduli memahami kebutuhan orang lain, dan berbagi kasih sayang kepada sesama. Pada tahun ini melalui tema “PanjI” yang mana tema Panji ini merupakan warisan budaya dunia, kami berharap ini dapat memupuk nilai-nilai Luhur, tauladan yang baik serta sifat-sifat tenggang rasa, upaya seperti inilah yang bersama-sama kita upayakan agar usaha pelestarian tidak hanya menjadi hal yang seremonial belaka namun juga meresam dalam kehidupan kita sehari-hari. dengan terus berkolaborasi dan mengintegrasikan nilai luhur tidak menutup kemungkinan di masa depan Langancarita akan menjadi bagian dari muatan lokal dalam kurikulum pendidikan”, ucapan Cahyo Cahyo juga sampaikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pelatih pendamping peserta yang dengan penuh kesabaran dan dedikasi telah melibatkan diri dalam membentuk karakter anak penuh kasih sayang. Dari salah satu Kontingen Kota Yogyakarta, yang menghadirkan interpretasi tentang Raden Panji Inu Kertapati. Dalam kisah yang dipenuhi dengan rintangan untuk mencari jati diri, para penonton dapat merasakan kedalaman emosi dan keindahan dari pementasan mereka. Menurut Catur Agung, sutradara kontingen ini, persiapan yang intens dilakukan bersama anak-anak generasi muda dari SD Pangudi Luhur Yogyakarta dan sekolah lainnya menjadi kunci keberhasilan dalam menghadirkan penampilan yang memukau. Kabupaten Kulon Progo juga turut ambil bagian dengan cerita yang memikat, seperti yang diungkapkan oleh seorang ibu yang mendampingi anaknya, Tutik, Ia mengaku terkesima melihat penampilan kontingen ini yang mengangkat kisah Cindelaras, yang penuh dengan perjalanan mencari identitas ayahnya, Raja Kerajaan Jenggala. "Penampilan yang sungguh luar biasa!" ucapnya, menggambarkan kepuasannya atas keseluruhan acara. Dari sudut pandang para pemainnya, seperti yang diungkapkan oleh Ivo, seorang pelajar kelas 5 dari SD Pangudi Luhur Yogyakarta yang memerankan Yuyu Kangkang, pengalaman dalam festival ini memberikan tantangan dan pengalaman berharga. "Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari Tim Keraton dan berperan sebagai Yuyu Kangkang," ungkapannya. Ivo juga berbagi tentang perjuangan tim dalam menghadapi jadwal latihan yang ketat, sering kali berakhir larut malam untuk mempersiapkan setiap detail pentas mereka. Penyaji Terbaik Pertama untuk Festival Langencarita antar Kabupaten/Kota Se-DIY tahun ini diduduki oleh tim atau Kontingen asal Kabupaten Gunung Kidul, dengan Judul “Lika Liku Laku”, Penyaji Terbaik kedua diduduki oleh tim atau Kontingen asal Kota Yogyakarta dengan Judul “sang Paji”, Penyaji terbaik ketiga diduduki oleh tim atau Kontingen asal Kabupaten Kulon Progo dengan Judul “Wedaring laku nistho”, Penyaji terbaik keempat diduduki oleh tim atau Kontingen asal Kabupaten Sleman dengan Judul “Timun Mas”, Penyaji terbaik kelima diduduki oleh tim atau Kontingen asal Kabupaten Bantul dengan Judul “Joko Ndeso”. Festival ini tidak hanya sekadar ajang kompetisi seni, namun juga upaya nyata untuk melestarikan warisan budaya dan mengembangkan minat generasi muda terhadap kesenian tradisional. Diharapkan, melalui event seperti Festival Langencarita DIY 2024, akan terus tumbuh semangat untuk mempertahankan kekayaan budaya lokal, serta mencetak generasi penerus yang mencintai dan menghargai seni budaya secara mendalam. (KH Akbar/ Serly/fit)

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta