Merefleksi Diri Dalam Keheningan, Ritual Topo Bisu Mubeng Beteng

by ifid|| 08 Juli 2024 || || 109 kali

...

Ritual topo bisu Lampah Mubeng Beteng yang digelar setiap tahun untuk memperingati tahun baru Jawa (1 Suro) sebagai warisan budaya Indonesia Tak Benda (WBTb,) Indonesia dari DIY sejak tahun 2015. Tradisi mubeng beteng yang kembali digelar Paguyuban Abdi Dalem Keraton Yogyakarta didukung Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY pada Minggu malam (07/07). Tradisi budaya yang terus dilestarikan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Jawa 1 Muharram 1446 H atau 1 Sura Je 1958 ini menjadi momentum merefleksikan diri melalui laku mubeng beteng dengan membisu alias tidak banyak berbicara atau tapa bisu lampah mubeng beteng. Prosesi mubeng beteng diawali dengan pembacaan tembang Macapat dan doa bersama sejak pukul 19.30 hingga 22.00 WIB. Kemudian tamu undangan pada pukul' 22.00 WIB. Dari pihak Keraton Yogyakarta hadir GKR Mangkubumi putri sulung Sri Sultan, di lokasi pada pukul 23.00 untuk memberikan sambutan sekaligus melepas keberangkatan mubeng beteng tepat pukul 00.00 WIB ditandai dengan bunyi lonceng sebanyak 12 kali. "Saya mengucapkan selamat tahun baru, semoga semuanya mendapatkan berkah. Tradisi mubeng beteng ini sudah masuk WBTb , mari bersama-sama kita lestarikan. Selama mubeng beteng, kita bisa berdoa meminta keselamatan dan berkah sebanyak-banyaknya, mohon doanya juga bagi Ngarso Dalem dan keluarga. Mari bersama-sama dengan tertib melaksanakan mubeng beteng dan diberikan keselamatan sampai selesai acara, " ucap GKR Mangkubumi. Setidaknya 4 ribuan orang baik Abdi Dalem, masyarakat dan wisatawan tumpah ruah mengikuti prosesi lampah budaya ini dalam nuansa kesunyian dan suasana khidmat. Peserta mubeng beteng tidak berbicara dan tanpa alas kaki berjalan mengitari benteng keraton berlawanan dengan arah jarum jam sejauh kurang lebih 4,5 kilometer Adapun rute Mubeng Beteng dimulai dari Keben- Ngabean -Pojok Beteng Kulon - Plengkung Gading - Pojok Beteng Wetan - Jalan Ibu Ruswo - Alun-Alun Utara - Keben. Tak sedikit pula masyarakat maupun wisatawan yang ikut berjalan sepanjang kurang lebih 4 kilometer mengikuti prosesi ini di belakang barisan para Abdi Dalem. Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan mubeng beteng keraton ini merupakan tradisi yang diinisiasi masyarakat dalam hal ini Paguyuban Abdi Dalem Keraton Yogyakarta sehingga bukan termasuk Hajad Dalem. Mubeng beteng adalah salah satu tradisi dimana setiap memasuki tahun baru Islam untuk merefleksikan diri melalui laku mubeng beteng dengan membisu alias tidak banyak berbicara. " Kita dapat merefleksikan dalam satu tahun belakangan dan satu tahun kedepannya dengan umbul donga supaya diberikan kesehatan, keselamatan bagi keluarga Ngarso Dalem beserta seluruh keluarga besar Keraton Yogyakarta maupun seluruh masyarakat DIY. Tradisi ini sudah diakui di tingkat nasional karena telah ditetapkan sebagai WBTb Indonesia dari DIY," papar Dian Dian menekankan dengan menjadi WBTb, tradisi mubeng beteng khususnya yang dilakukan paguyuban Abdi Dalem Keraton Yogyakarta kemudian harus dilestarikan terutama nila-nilai dan makna penting untuk selalu merefleksi diri dan memohon doa keselamatan. Meski bukan Hajad Dalem, mubeng beteng ditetapkan sebagai WBTb karena sudah dilakukan masyarakat lebih dari dua dekade atau lebih dari 50 tahun.

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta