MASIH melanjutkan rangkaian acara yang sama, Keluarga Manfaat Yogyakarta mengadakan ProletArt bagian kedua pada 28 dan 29 Oktober 2016 di Sangkring Art Space. Sebelumnya, kelompok kolektif ini telah berhasil menyuguhkan ProletArt bagian pertama pada 21 dan 22 Oktober 2016 lalu.

Format ProletArt bagian kedua ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Jika bagian pertama menjadikan workshop fashion (dipandu oleh Anton Ismael, Ignatia Nilu, dan Ifan Hartanto) dan pagelaran musik (dengan bintang tamu Kursus Fisika, Der Jaeger, Genocide, Gie, Scaller dari Jakarta) sebagai agenda utama, ProletArt bagian kedua menghadirkan pameran seni visual yang berkolaborasi dengan fashion.

Pameran ProletArt bagian kedua bertempat di Bale Banjar, Sangkring Art Space Yogyakarta. Dalam pameran ini, ada proyek kolaborasi 10 seniman muda Yogyakarta. Mereka merespon barang-barang fashion seperti sepatu, jaket, topi, dan lain-lain menjadi karya seni.

Jogja Street Style Project, suatu kolektif foto street style yang digagas oleh Gilang Chandra & Swastati Dipta juga turut meramaikan gelaran ini. Tidak hanya ini saja, hasil karya spesial dari para peserta workshop ProletArt bagian pertama juga ditampilkan di sini.

ProletArt bagian kedua dibuka pada hari Jumat, 28 Oktober 2016 pukul 16.00. Pertunjukan musik dari band-band indie asal Yogyakarta turut memeriahkan acara di hari pertama ini. Empat band yang tampil dalam gig di hari ini adalah Starless, Pemboeroe Tjinta, Rebel Bandits, dan Red Dot.

Pertunjukan musik juga hadir di hari kedua, Sabtu, 29 Oktober 2016. Kali in, giliran band seperti Arch Project, Hell Driver Club, TCRS, dan Black Stocking turut memanaskan panggung utama ProletArt. Kemudian, di hari yang sama, pengunjung juga dapat mengikuti workshop kolase oleh Iwe Ramadhan. (*)