by ifid|| 17 Juli 2024 || || 112 kali
Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis (BPKSF) Daerah Istimewa Yogyakarta melanjutkan upaya untuk melakukan publikasi, edukasi, dan sosialisasi kepada masyarakat di seluruh kawasan sumbu filosofis dengan penyelenggaraan Workshop Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis) Sumbu Filosofis. Kegiatan ini akan diadakan selama dua hari, 16-17 Juli 2024 di Greenhost Boutique Hotel Prawirotaman dengan melibatkan beberapa narasumber. Peserta yang menghadiri workshop ini adalah para ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dan juga Karang Taruna dari kurang lebih 17 kelurahan yang berada di kawasan sumbu filosofis, seperti Kelurahan Cokrodiningratan, Kelurahan Bumijo, Kelurahan Gowongan, Kelurahan Pringgokusuman, Kelurahan Sosromenduran, Kelurahan Suryatmajan, dan lainnya. Pada hari pertama pelaksanaan, kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 pagi dengan registrasi peserta dan pembukaan, Dian Lakshmi Pratiwi selaku Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dalam membuka acara sekaligus memberikan sambutannya mengatakan, meneruskan arahan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang berisi mengenai urgensi juga tujuan dari penyusunan rencana jangka panjang untuk kawasan-kawasan sumbu filosofis mulai tahun 2025 hingga 2045 nanti. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X juga menyoroti mengenai pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar sumbu filosofis, bukan hanya kesejahteraan materiil tetapi juga immateriil supaya menghadirkan rasa nyaman dan tentu keyakinan bahwa kawasan mereka akan mampu terjaga hingga generasi-generasi selanjutnya. Satu Aksi Sumbu Filosofi : Budaya Jogja Mendunia atau program Si Sufi yang telah dibuat akan terus dijalankan dengan tujuan untuk membuat “branding” yang dapat terus diingat, dimana usaha untuk mengembangkan segala potensi sekaligus juga pembenahan atas segala permasalahan yang ada atau akan ditemui kedepannya. Di Kesempatan yang lain, KPH Notonegoro yang hadir sebagai pembicara utama memaparkan, mengapa seluruh kawasan sumbu filosofis ini perlu pengelolaan yang terencana. Salah satu hal yang menjadi alasan adanya kekhawatiran bahwa pandangan mengenai pengembangan kawasan-kawasan tersebut hanya dirancang untuk jangka pendek, padahal keberlanjutan adalah sesuatu yang juga harus mulai dipikirkan dari sekarang. Beliau menyampaikan jika peningkatan terhadap kualitas tempat dan kunjungan dari wisatawan ke kawasan sumbu filosofis berarti juga meningkatkan kehidupan dan penghidupan bagi masyarakat yang ada disekitar, dan itu adalah hal yang sangat penting untuk diwujudkan. Dalam sesi tanya jawab, seorang peserta mengajukan pertanyaan mengenai batasan-batasan terkait aturan atau mungkin pakem-pakem dari keraton untuk kegiatan yang dapat mereka buat di kawasan sumbu filosofis. Kemudian, KPH Notonegoro memberikan jawaban bahwa tidak perlu terlalu mencemaskan perihal aturan, sebab akan merusak kreativitas, lebih lanjut beliau menyarankan para peserta yang hadir untuk tidak ragu meminta konsultasi dengan pihak dari Keraton Yogyakarta jika diperlukan. Kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas SDM Pokjanis Sumbu Filosofi kemudian berlanjut dengan penyampaian-penyampaian materi dari beberapa narasumber yang dihadirkan disana. Materi yang disampaikan meliputi bagaimana penyusunan rencana event dalam proposal serta tips dalam pembuatan proposal, manajemen acara, manajemen risiko, dan di penghujung kegiatan hari pertama ini, para peserta didampingi oleh narasumber untuk menyusun proposal akhir. (Rachma/fit)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...