by ifid|| 17 Juli 2024 || || 287 kali
Pentas Seni Desa Budaya kembali digelar mengikuti rangkaian agenda bulanan, Selasa Wagen pada 16 Juli 2024 lalu. Kali ini, pentas diselenggarakan dengan mengambil tempat di Halaman Societet, Taman Budaya Yogyakarta. Pentas ini adalah bentuk pergelaran kebudayaan yang menarik serta komunikatif sehingga dapat dinikmati, dihayati dan diapresiasi oleh masyarakat. Dian Lakshmi Pratiwi membuka pentas ini dan pada sambutannya beliau menjelaskan terkait tema “Murakabi” yang diangkat kali ini. Dalam Bahasa Jawa kata “Murakabi” ini mengandung arti “bermanfaat”, dimana tema ini merupakan wujud sebuah harapan bagi segenap unsur kebudayaan melalui kelurahan budaya agar dapat bermanfaat bagi seluruh aspek masyarakat. Pentas Seni Sebanyak 14 dari 100 Desa Budaya yang telah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur DIY Nomor 454/KEP/2023 terlibat sebagai penampil dalam pentas seni ini. Empat belas desa budaya yang ikut serta membawa kelompok pertunjukan untuk panggung pementasan serta juga berbagai potensi produk kerajinan atau juga makanan minuman. Desa-Desa Budaya yang mengikuti pementasan yaitu : Kelurahan Bendung, Gunungkidul Sinopsis Penampilan : Kelurahan Bendung membawakan pementasan tari dengan judul Tari “Aswa Wirya”, dimana tarian ini ditampilkan oleh kelompok tari Kridha Mudha Satata. Mengisahkan tentang para ksatria yang memegang teguh perjuangan, bersama kuda yang mereka tunggangi untuk menandai kemenangan di medan peperangan. Mangambar aruming kusuma Pranayaka olah kaprawiran Kanthi Aswa wirya kang dadi balane Swaraning turangga horeg ing bumi Sigrak rampak nyawiji lair trusing batin Yektine ngundhuh jayaning prang Kelurahan Sogan, Kulon Progo Sinopsis Penampilan : Kelurahan Sogan menampilkan sebuah pementasan Musik Religi dimana merupakan sebuah penggabungan antara 2 genre musik gamelan dan hadroh yang dipadukan dan diaransemen untuk membuat kolaborasi yang indah. Gamelan yang mempunyai khas nada pentatonisnya dilebur dan dipadukan dengan hadroh yang berciri perkusi mengangkat lagu-lagu religi jawa yang populer dikalangan masyarakat Yogyakarta. Kolaborasi ini menandakan alat musik gamelan dapat dipadukan dengan apapun. Potensi Kelurahan : Kuliner dan Obat Tradisional : Kripik Daun Bayam, Kripik Daun Bayam Brazil, Puding Waluh, Peyek Kacang Hijau, Telur Asin, Es Cendol Lidah Buaya, Es Jelly Lidah Buaya Kerajinan : Batik Sogan, Canthing Kelurahan Wedomartani, Sleman Sinopsis Penampilan : Kelurahan Wedomartani menampilkan kesenian Langen Sekar yang berjudul “Gong Sulaiman” dengan sinopsis cerita berikut, Akal iku luweh menang tinimbang okol. Akal iku kanthi ngelmu, ngelmu iku kelakone kanthi laku. Nggayuh gegayuhan kanthi nengenake okol tanpo nagnggo akal tundone mung gampang den bujuk lan diapusi. Nanging akal kudu digunake kanth pener tumuju marang tumindak kang becik. Potensi Kelurahan : Kerajinan : Batik Gebang wedomartani, Kerajinan Daur Ulang Sampah, Hastuti Jogja Craft Souvenir, Tatah Wayang. Kuliner : Jamune Biyung, Sagon Basah/kering, Lempeng, dan berbagai keripik. Kelurahan Kepek, Gunungkidul Sinopsis Penampilan : Kelurahan Kepek, Saptosari ini menampilkan Pentas Kesenian Reog “Krida Tamtama” yang menceritakan kegigihan sosok prajurit Wanita yang pemberani dan licah dalam berperang. Dengan semboyan “ rawe-rawe rantas malang-malang putung “ dalam mempertahankan harga diri dan bangsanya. Potensi Kelurahan : Kuliner : Es Lumut, Roti singkong, Manggleng, Tiwul instan original, Tiwul instan pandan, Tiwul instan gumer, Tiwul uleng, Pelas jengki. Kelurahan Ngargosari, Kulon Progo Sinopsis Penampilan : Kelurahan Sukoharjo, Sleman Sinopsis Penampilan : Kelurahan Sukoharjo membawa pertunjukan kesenian yaitu drama tari dengan judul “Wiwitan”, drama ini mengisahkan tentang Wiwitan yang berasal dari kata wiwit yang berarti mulai. Dalam masyarakat Jawa tradisi wiwitan selalu di lakukan sebelum masa panen tiba. Dengan menggunakan syarat seperti: bunga melati, bunga mawar, dupa, jajanan pasar dan nasi gudangan serta dilengkapi dengan telur ayam rebus. Tradisi ini sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan atas anugerah panen yang melimpah. Potensi Kelurahan : Kerajinan : Kerajinan Tas D’rifaz Padukuhan Besi, Kerajinan Kulit Pari Fanry Collection Padukuhan Besi, Kerajinan Dekorasi Wie Dec Padukuhan Tanjungsari, Kerajinan Wayang Kulit Martaya Padukuhan Losari, Kerajinan Batik Monera Padukuhan Purworejo, Kerajinan Drumb Band Athaya Padukuhan Siwil, Kerajinan Tas Paryati Padukuhan Klidon. Kuliner : Kembang Goyang Salwa Snack Padukuhan Siwil, Stick Bawang KWT Ngudimakmur Padukuhan Siwil, Timus Klepon Maryani Padukuhan Siwil, UMKM Lapak GPW Padukuhan Besi, Kube LBSM Padukuhan Besi, Jajanan Pasar Sumber Berkah Padukuhan Klidon, Obat Tradisional Pengobatan Tradisional MP Padukuhan Mendiro, Pengobatan Tradisional Bekam Padukuhan Purworejo. Kelurahan Wonosari, Gunungkidul Sinopsis Penampilan : Kelurahan Wonosari menyuguhkan pertunjukan Tari Bahnimoyo yang menggambarkan semangat wanita dalam mengembangkan bakat dan melestarikan budaya. Sosok wanita dalam pertunjukan tari ini memiliki karakter yang lemah lembut namun tetap tangguh, dengan keahlian menari dengan sampurnya juga keahlian menggunakan pedang. Potensi Kelurahan : Kuliner : Jamu Tradisional “Bregass” Bu Tari - Padukuhan Gadungsari, Kuliner Walang Goreng Pangadi - Padukuhan Gadungsari, Kuliner Planet Peyek Bu Indarti - Padukuhan Gadungsari, Gathot Thiwul Yu Tum - Padukuhan Pandansari, Produk Kuliner dari Ibu-ibu Desa Prima Wonosari “Menthes Murakabi”. Kelurahan Triwidadi, Bantul Sinopsis Penampilan : Kelurahan Triwidadi dengan pertunjukan dolanan anak tradisional berjudul “Jalu Kabruk” menampilkan cerita tentang roda kehidupan yang terus berjalan, tiada yang ada abadi. Seperti "Cokro Manggilingan" kadang diatas dan suatu saat jatuh nglumpruk terpuruk...ambruk. Semua harus legawa narima jangan jumawa ketika berkuasa jangan sampai Adigang Adigung Adiguna ingat semua ada waktunya. Jalu kabruk jadi petunjuk yen menang ojo umuk yen kalah ojo ngamuk ora mendem ora mabuk. Potensi Kelurahan : Kegiatan Adat : Upacara Adat Nguras Sendang Angin-Angin, Mule Kyai Samak, Merti Dusun. Kuliner : Emping Garut, Emping Melinjo, Pati Garut, Dawet Garut, Legen, Gula Kelapa, Telur. Kerajinan : Batik Garut, Batik Benguk, Tas Batik, Kuda Kepang. Kelurahan Sidorejo, Kulon Progo Sinopsis Penampilan : Kelurahan Sendangrejo, Sleman Sinopsis Penampilan : Untuk ikut serta memeriahkan Pentas Seni Desa Budaya dan juga mencapai tujuan pelestarian budaya, Kelurahan Sendangrejo membawa Kesenian Jathilan Kudo Sekar Pangestu yang ditampilkan oleh generasi muda mereka. Potensi Kelurahan : Kuliner : Cimplung (Singkong, Tales rebus legen), Gula Semut (Jahe, Kencur, Temulawak, Kunir, Kunir Putih), Gula Merah, Badheg, Legen, Jamu Agradaya, Pecel, Kacang Rebus, Brownis coklat kukus. Kerajinan : Enceng Gondok, Tikar Mendong, Besek, Parut, Rajut dan Manik-manik, Batik, Gedek. Kelurahan Wukirsari, Bantul Sinopsis Penampilan : Pertunjukan sendratari dengan judul Lelampah Jatining Sang Agung ditampilkan oleh Kelurahan Wukirsari, menceritakan perjalanan Sultan Agung mencari Siti Wangi. Dalam perjalanan, Sultan Agung yang mulai putus Asa dipertemukan dengan seorang Wali yang kemudian memerintahkan Sultan Agung untuk mencari batu/tanah yang dilempar dari surban Sang Wali. Setelah lama mencari, akhirnya batu tersebut ditemukan di wilayah Giriloyo, Wukirsari, Imogiri. Warga di wilayah itu awalnya memberontak, namun akhirnya dengan kesaktian Sultan Agung, mereka takluk dan mulai bergotong royong mengikuti perintahnya. Para wanita juga mulai membatik dimana kemudian wilayah Wukirsari menjadi sentra batik tertua di dunia. Potensi Kelurahan : Kerajinan : Batik tulis Giriloyo, Anyaman bambu, Sepatu/tas/dompet rajut, Genteng kripik dan press, Kasur Kapuk, Tatah sungging Wayang Kulit Pucung. Kuliner : Tiwul, Oseng jambu monyet, Kacang mete, Peyek kacang/kedelai, kripik bayem dan sukun. Kelurahan Triharjo, Sleman Sinopsis Penampilan : Kelurahan Triharjo membawakan penampilan dari dua kesenian yang berkembang disana, yaitu Gedrug dan Jathilan (Drugthil). Tari Drugthil ini adalah gabungan dari kedua kesenian yang dipadu padankan gerak-gerak ciri khas dari Gedrug dan Jathilan pada umumnya, yang dikembangkan dengan gerak-gerak kreasi baru, sehingga tercipta kesenian baru yang akan menjadi ciri khas dari Kelurahan Triharjo. Karya tari ini menceritakan “Bala Buta” yang mengiringi prajurit berkuda untuk perang ke medan laga. Potensi Kelurahan : Kerajinan : Topeng Kayu, Kostum Gedruk, Batik Dewi Kunthi, Kerajinan olahan sampah plastik Kuliner : Ketan Srundeng, Moci, Jamu tradisional. Kelurahan Sabodadi, Bantul Sinopsis Penampilan : Kelurahan Sabdodadi menampilkan pementasan drama tari yang merupakan sebuah elaborasi antara seni gamelan, seni tari juga seni drama/dagelan yang dikemas menjadi satu bentuk seni pertunjukan. Dimana seni pertunjukan ini memuat suatu tontonan yang mengandung tuntunan, betapa besar tingginya nilai sebuah seni tradisi menjadi pondasi dalam membentengi peradaban zaman dan menjadi filterisasi pengaruh budaya luar masuk di negara yang kita cintai. Potensi Kelurahan : Kerajinan : Kerajinan kulit manding, anyaman bambu, batik, lumbung mataraman. Kuliner : Minuman sujamer Kelurahan Pleret, Bantul Sinopsis Penampilan : Kelurahan Pleret membawa pertunjukan ketoprak humor dengan judul “Yuyu Kangkang” dengan isi cerita sebagai berikut, Cerita ini mengisahkan pangeran panji atau personifikasi pangeran Kameswara yang bertemu dengan Kleting Kuning. Kleting Kuning ialah si bungsu dari 5 bersaudara; Kleting Biru, Kleting Ijo, Kleting Abang dan Kleting Ireng. Singkat cerita, dalam perjalanannya para kleting-kleting harus menyeberangi Sungai yang lebar. Pada saat itulah muncul penjaga Sungai berwujud yuyu raksasa yang Bernama “Yuyu Kangkang”. Yuyu Kangkang menawarkan kepada Kleting-Kleting agar mereka bisa dibantu menyeberangi Sungai tersebut, dengan syarat mereka bersedia dicium oleh Yuyu Kangkang. Karena tidak ada pilihan lain, akhirnya Kleting-Kleting menyetujuinya, kecuali Kleting Kuning yang ditolak oleh Yuyu Kangkang, karena ia memiliki wajah yang buruk rupa. Ketika Kleting Kuning ditolak oleh Yuyu Kangkang, kemudian ia mengeluarkan senjata titipan dari ibunya, yaitu Sada Lanang. Sampailah mereka di rumah Pak Dudo, lalu mengikuti sayembara Ande-Ande Lumut. Namun keempat kakaknya ditolak karena Ande-Ande Lumut mengetahui mereka telah dicium oleh Yuyu Kangkang. Di akhir kisah, hanya Kleting Kuning yang dipilih oleh Ande-Ande Lumut, karena Ande-Ande Lumut juga mengetahui, hanya Kleting Kuninglah yang masih terjaga kesuciannya. Potensi Kelurahan : Kuliner : GUJAHE (Gula Jawa Herbal), Wedang Uwuh, Teh Rempah, Permen Kayu Putih, Permen Herbal (untuk kolesterol, asam urat), Minuman Seduh Praktis Gula aren (untuk pegel linu, darah tinggi, kolesterol), Basreng, Madu, Kopi Hitam, Tepung Mocaf, Egg Roll Ubi Ungu, Jadah Jenang Wajik, Gethuk Pleret, Jamu Herbal, Tahu,Bubur Krecek, Tape Ketan dll Kerajinan : Peci Rajut, Tas Perca, Souvenir (tempat pensil, tempat tisu dll), Ukir Kayu, Kerajinan Perak, Kerajinan Aluminium, Kerajinan Emban Cincin, Kerajinan Bambu, Prada Tekstil, Kerajinan Welit, Kerajinan Imamah Instan Panggung pementasan dan juga gerai-gerai pameran yang dibuka mulai pukul 15.30 ini perlahan dipadati oleh pengunjung, terdapat banyak pengunjung lokal dan tidak sedikit pula wisatawan mancanegara yang datang untuk menikmati ragam penampilan potensi seni tradisional dengan berbagai latar cerita dari masing-masing desa budaya. Salah satu wisatawan mancanegara yang berasal dari Belanda, mengungkapkan kekagumannya pada acara ini, ia menyampaikan bahwa melihat orang-orang berkumpul menyuguhkan penampilan-penampilan yang meriah dengan kostum-kostum yang juga sangat menarik ini menjadi pengalaman spesial bagi kunjungan pertamanya ke Indonesia, terutama Yogyakarta. Wisatawan lokal yang berasal dari Solo, Jawa Tengah juga menyampaikan bahwa anak-anak masih belum banyak menyaksikan pertunjukan kesenian seperti yang ada di Pentas Seni Desa Budaya ini, sehingga dengan membawa mereka hadir dan menyaksikan rangkaian pertunjukan akan menciptakan pengalaman yang berkesan bagi mereka. (rahma/fit)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...