by ifid|| 18 Juli 2024 || || 106 kali
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam upaya mendukung terwujudnya Desa Mandiri Budaya mengadakan Training of Trainers Peringatan Hari Bersejarah Yogyakarta 2024. Bertempat di Hotel New Saphir, Lima perwakilan kelurahan dari Kabupaten Sleman mengirimkan masing-masing enam orang untuk mengikuti program ini. Training of Trainers ini juga turut mengundang narasumber, Drs. Sri Margana, untuk dapat bekerja sama mencapai tujuan pembentukan narator-narator sejarah baru. Kepala bidang pemeliharaan dan pengembangan sejarah, bahasa, sastra, dan permuseuman, Drs. Budi Husada, menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah yang kedua dan akan membahas mengenai proposal yang dipresentasikan masing-masing kelurahan di pertemuan tersebut. Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A. membuka kegiatan tersebut secara resmi. Beliau juga mengungkapkan bahwa ini menjadi projek pertama untuk internalisasi peringatan hari bersejarah sampai ke level kelurahan, sehingga projek ini akan dikawal dan dievaluasi sebaik mungkin agar dapat terus dilanjutkan kedepannya. Adanya pelatihan ini diharapkan dapat menguatkan kembali identitas dari masing-masing wilayah, selain itu ini adalah komitmen dari disbud untuk mewujudkan narator-narator sejarah di wilayah mereka sendiri. Dari pelatihan ini diharapkan lima kelurahan ini kemudian dapat mengaplikasikan narasi sejarah di daerahnya untuk membuat pertunjukan pada hari-hari bersejarah di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Hari jadi DIY (13 Maret), Peringatan Serangan Umum dan Hari Penegakan Kedaulatan Negara (1 Maret), serta Hari Keistimewaan DIY (31 Agustus). Setelah adanya pembukaan secara resmi dari Kepala Dinas Kebudayaan DIY, acara berlanjut dengan sesi presentasi proposal narasi sejarah dari kelima Desa Mandiri Budaya yang ada. Mereka memaparkan kisah-kisah historis mengenai yang berkaitan dengan daerah atau desa asal mereka dan juga menyampaikan gambaran ide pertunjukan yang akan ditampilkan untuk menceritakan narasi sejarah itu. Contohnya, Kelurahan Pandowoharjo yang menceritakan mengenai hari jadi mereka dimana terdapat latar belakang cerita bagaimana dulu kelurahan mereka merupakan lima kelurahan berbeda yang kemudian digabungkan menjadi satu melalui proses penggabungan (Blangketan) dan seperti yang sudah pernah mereka lakukan, pertunjukan akan dikemas dalam sebuah drama kolosal dengan mengikutsertakan seniman-seniman asli dari Pandowoharjo. Dua narasumber kemudian memberikan masukan-masukan bagi para peserta atas keseluruhan ide yang mereka presentasikan untuk kemudian dapat dipertimbangkan kembali agar memperoleh hasil yang lebih baik.(rachma/fit)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...