Wicara Kuratorial #1: Nilai-nilai Kearifan Lokal

by ifid|| 24 Juli 2024 || || 74 kali

...

Satu hari setelah pembukaan Jogja Museum Expo 2024, agenda Wicara Kuratorial yang pertama dilaksanakan. Bertempat di Rooftop (Lantai 3) Gedung Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Wicara Kuratorial ini berjalan dengan dipandu oleh RM Donny Surya Megananda , S.Si., M.M., Kepala Museum Wayang Kekayon sebagai moderator. Agenda Wicara Kuratorial #1 ini mengangkat tema “Ketika Benda Berbicara: Makna Penting Dibalik Kurasi Koleksi”. Lima orang narasumber menjadi pengisi kegiatan ini, yaitu Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A., D.S. Nugrahaeni, M.A., Gatot Nugroho, S.Pt., Daniel Haryono, B.A., M.Hum., Dr. Hadjar Permadi, M.Hons. Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A., menyampaikan bahwa terkait pelaksanaan JME yang disajikan dalam tata kelola dan standar level internasional dan tetap mempertahankan nilai-nilai lokal dalam beragam koleksi dan narasi yang dipamerkan. Ini didasarkan pada sebuah pesan dari bapak gubernur, yaitu silahkan mencapai se global apapun tetapi harus berpijak pada lokalitas. Nilai-nilai yang diangkat dalam tematik di expo yang ingin disampaikan dari Dinas Kebudayaan yaitu gumregah museum, ini menjadi sebuah gerakan kebangkitan permuseuman untuk lebih menggali dan meningkatkan kesadaran juga inisiatif bersama dalam membangun museum menjadi pusat pengkajian pun pleasure atau kesenangan. D.S. Nugrahaeni, M.A., mewakili para kurator lain, mengatakan hal-hal mengenai tugas dari kurator dan pentingnya kuratorial dalam museum, juga mengenai koleksi-koleksi yang dipamerkan di Jogja Museum Expo. Bahwasanya koleksi yang dipamerkan tentu membawa suatu kisah dibaliknya dan disitulah tugas kurator, untuk menyampaikan kisah tersebut dalam narasi sehingga pengunjung pameran dapat menikmati wujud fisik dan memahami cerita dibalik karya tersebut. Dalam pameran bertema Prajnyopada: Local Wisdom, Mosaic of Us ini para kurator ingin menggali dan menceritakan terkait nilai-nilai kearifan lokal yang semakin hari sudah semakin luntur di masyarakat. Selanjutnya, Gatot Nugroho, S.Pt., Ketua Forum Komunikasi Museum Bantul, membahas mengenai penyampaian cerita dari sebuah karya koleksi yang menjadi daya tarik dari sebuah pameran atau juga museum. Ia mengatakan jika setelah pameran JME dimana karya-karya diceritakan oleh para kurator, nantinya ketika kembali ke museum harapannya supaya dapat dijadikan sesuatu yang lebih memiliki nilai daya tarik lagi. Selain itu, adanya fasilitas dari Dinas Kebudayaan, salah satunya Wajib Kunjung Museum (WKM), harus dimanfaatkan dengan baik sehingga kedepannya tanpa perlu melalui program-program serupa atau tanpa perlu diminta, para pengunjung, misalnya dari sekolah-sekolah, akan dengan sendirinya datang ke museum. Presentasi singkat mengenai nilai penting koleksi dalam penataan museum,disampaikan oleh narasumber berikutnya, Daniel Haryono, B.A., M.Hum. Ia juga mengajak para peserta wicara kuratorial untuk berimajinasi mengenai suatu pengalaman eksplorasi ketika datang ke museum. Ia membacakan sebuah narasi dimana para peserta wicara kuratorial diminta membayangkan sedang datang dan menikmati visual sebuah karya secara menyeluruh. Sebab, menurutnya dengan cara menikmati visual lalu setelahnya baru membaca narasi, akan memberikan pengalaman berkunjung dan menikmati museum yang lebih berkesan. Pembicara terakhir, Dr. Hadjar Permadi, M.Hons., pun memberikan presentasi terkait kurasi koleksi dari perspektif seni. Beliau mengungkapkan bahwa seni dalam konteks kuratorial ini sebenarnya adalah bagaimana penataan fisik dari karya-karya yang ada, kemudian keindahan atau estetika adalah sebuah rasa yang timbul dalam seseorang. Keartistikan yang ditampilkan di Jogja Museum Expo telah diwujudkan dari segi penataan, pencahayaan, pun juga storyline yang melengkapi, namun mengenai estetika dan keindahan, menurut beliau ini bergantung pada masing-masing pengunjung yang datang kesana. Selain mengikuti secara langsung dengan hadir di tempat, Wicara Kuratorial #1 ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Dinas Kebudayaan DIY, Taste of Jogja. Tur kuratorial secara singkat juga ditampilkan dari tayangan YouTube tersebut, sehingga penonton dapat mengetahui sedikit gambaran isi dari pameran di Jogja Museum Expo 2024. (Rachma)

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta