by ifid|| 08 Agustus 2024 || || 477 kali
Upaya peningkatan kualitas permuseuman di Daerah Istimewa Yogyakarta terus dilanjutkan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY. Melalui seksi permuseuman, agenda Pelatihan SDM Permuseuman Edukator Museum dengan tema “Strategi Mewujudkan Edukator Museum Yang Kompeten” dilaksanakan beberapa hari di Hotel Jambuluwuk. Kegiatan pelatihan pertama berlangsung pada hari Selasa, (6/8), pagi, dihadiri oleh perwakilan dari museum-museum serta perwakilan UPT dan Perwakilan dari Dinas Kebudayaan DIY. Dalam sambutan pembukaan, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A., mengatakan bahwa peranan dari edukator di museum begitu pentingnya dalam upaya meningkatkan kualitas museum itu. Sebagai edukator, mereka berperan penting pada penyampaian pesan yang terkandung dalam benda koleksi di museum, melalui para edukator inilah informasi serta nilai-nilai berharga dari setiap objek dapat dipahami dan diteladani oleh pengunjung. “Transfer Pengetahuan” menjadi istilah yang dapat dengan tepat menggambarkan apa yang dilakukan oleh seorang edukator museum secara keseluruhan. Tujuan kegiatan ini tentu adalah peningkatan kualitas dari individu yang menjadi edukator dengan harapan nantinya akan membantu dalam meningkatkan statistik kunjungan juga durasi kunjungan yang di kurang lebih 42 museum yang ada di DIY ini. Lebih jauh, ini juga menjadi usaha dari Dinas Kebudayaan DIY untuk mengantarkan para peserta untuk mendapatkan sertifikasi profesi yang dapat meningkatkan nilai atau kompetensi mereka. Sesi materi pertama di pelatihan ini disampaikan oleh Yuni Astuti Ibrahim, S.H., M.M., Ketua Bagian Sertifikasi LSP P2 Kebudayaan Kemendikbud. Pertama-tama ia menyebutkan bahwa ada 6 skema profesi yang bisa mendapatkan sertifikasi dari LSP terkait permuseuman, yaitu Kurator, Registrar, Konservator, Penata Pameran, Edukator, Humas dan Marketing. Dalam pemaparannya, ia juga menjelaskan beberapa poin penting seperti peran edukator dan pemandu museum yang sering salah dipahami oleh kebanyakan orang. Edukator yang dimaksud dalam profesi di permuseuman sebenarnya adalah orang yang memiliki kompetensi dari penyusunan program edukasi di museum hingga penyampaian pengetahuan tersebut, sedangkan pemandu, meski juga termasuk ke dalam “edukator” tetapi peranannya terbatas pada penyampaian informasi benda koleksi secara langsung kepada pengunjung. Dari pandangan LSP, terdapat dua tujuan utama SDM di museum, yaitu melakukan pengelolaan museum dan mengkomunikasikan koleksi museum, tujuan kedua inilah yang perlu dikuasai oleh seorang edukator. Pertanyaan mengenai pengaruh pengalaman bekerja diajukan oleh seorang peserta, namun Yuni mengatakan itu tidak akan mempengaruhi penilaian, sebab bisa saja SDM dengan pengalaman lebih lama justru lebih pasif daripada SDM berpengalaman singkat. Selain itu, menjawab pertanyaan mengenai pelayanan seorang edukator kepada pengunjung berkebutuhan khusus, ia menjelaskan jika edukator mampu menguasai bahasa isyarat untuk berkomunikasi, tentu akan menjadi poin tambahan. Namun seperti yang dijabarkan sebelumnya, fokus peran dari edukator dalam hal ini lebih kepada penyusunan atau perancangan program untuk memfasilitasi pengunjung berkebutuhan khusus. Yuni juga sempat menyampaikan jika di LSP tidak ada kata tidak lulus, tapi yang ada orang yang kompeten dan belum kompeten kepada para peserta. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sharing juga diskusi antar peserta, mereka saling membagikan pengalaman pembuatan program-program kegiatan pun juga fasilitas dari museum yang mereka wakili. Pelatihan ini masih akan dilaksanakan hingga tanggal 8 Agustus dan 12 - 14 Agustus 2024, dengan menghadirkan narasumber-narasumber lain di dunia permuseuman.
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 12 September 2022
Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...