GP fest Kabupaten Gunung Kidul Sukses digelar

by ifid|| 26 Agustus 2024 || || 307 kali

...

GP Fest kembali diselenggarakan pada 23-24 Agustus 2024,sekaligus memperingati ulang tahun ke-12 Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegitan  tahunan yang didanai oleh Dana Keistimewaan (Danais) ini diorganisir oleh Dinas Kebudayaan DIY dan mengusung tema "GUNO RINEKSA MRIH RAHARJANING BUDAYA." Festival tersebut menampilkan berbagai kekayaan budaya dari 24 kalurahan di Gunung Kidul.

Dihari pertama pembukaan GP Festival pada tanggal 23 Agustus 2024, Kelapa Dinas Kebudayaan, Dian Lakshmi Pratiwi, S. S., M.A., membuka kegiatan tersebut, Dian Berharap GP Fest ini adalah untuk menjadi ujuk potensi-potensi desa yang sudah menjadi desa budaya, mereka bisa menunjukan potensi dari desa nya melalui lima akspek yaitu Sastra dan Bahas, Adat tradisi, Seni dan dolanan Anak, Kuliner dan Kerajinan serta arsitektur Budaya. 

Setiap kalurahan berpartisipasi dengan menampilkan Potensi mereka, yang mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat lokal. Berikut adalah 24 nama kalurahan dan sinopsis serta potensi unggulan yang ada di kalurahan masing- masing:

  1. Kalurahan Katongan:

Sinopsis: Karya ini menggambarkan keberanian seorang wanita dalam menghadapi kehidupan,gerak-gerak tegas dan lincah menjadi acuan dalam koreografi dengan bepijak pada pengembangan teknik serta ragam gerak tari kerakyatan. Karya ini diolah dengan sedemikian rupa dengan potensi kesenian local Desa Katongan agar menjadi sebuah sebuah sajian karya Inovatif, Edukadif, dan Dinamis.

Potensi Unggulan : Madu Lanceng, Produk Aloevera, Jamu Gendong, Rempeyek, Bonita, Kembang Goyang, Enting Jahe, Legondo, Apem, Tempe Benguk.

  1. Kalurahan Ngalang: 

Sinopsis: Wiwit tanceping wiji pari kang manut lakuning mangsa bisa Katerjang omo, sing bias njalari warga tani trenyuh atine, amarga wedi

yen asiling panen kuciwo.

Sakwise nompo wewarah saka para sesepuh, omo biso kabrasta kanti tata cara lan olah rasa, kanggo njogo lestarie lingkungan omo bias ilang. Sakwise tanduran pari wes ketok kuning, para sesepuh nentukake dina lan Lan pasaran ugi cecawis ubo rampe kanggo ngadani upacara adat. Pinangka wujud rasa syukur lan pandonga marang gusti kang maha kuasa, mboyong mbok sri sedana saka tegal kapanasan lan saka tegal kejeblokan menyang lumbung panguripan wiwit menika.

Potensi Unggulan : Upacara adat, Nyadran, dan Rasul Gbug Gedhe, Batik Pancer Aji Sagatra, Geosite Kali Ngalang

  1. Kalurahan Tambakromo:  

Sinopsis: Tari ini terinspirasi dari warga Kalurahan Tambakromo yang memiliki pencaharian sebagai petani. Nama “METHIK” berarti memanen dan “GOGO” adalah padi gogo. Padi Gogo yaitu padi yang ditanam pada tegalan dan cara memanennya atau memethiknya menggunakan alat yang disebut Ani-Ani.Di Kalurahan Tambakromo memanennyapun tidak lupa dengan Adat Tradisi Sri Mulih. Adat Tradisi tersebut adalah ritual upacara untuk penghormatan kepada Dewi Sri yang diyakin sebagai Dewi Kesuburan.Dengan adanya Adat Tradisi tersebut diyakini bahwa hasil panen akan melimpah dan subur.

Data Potensi UMKM :

Potensi kerajinan : Seroja Wiji Batik, Topeng, Wayang Golek, Lukisan, Anyaman Bambu, Properti Keris

Potensi unggulan kuliner : Kicikan, Sego Tiwul, Puli Tempe, Pecel, Dawet, Makanan olahan kering dsb.

 

  1. Kalurahan Giring:

Sinopsis: Mungkinkah kejahatan demi kebaikan dapat dibenarkan, ataukah kejahatan tetaplah kejahatan, apapun tujuannya? Rakyat semakin sulit memenuhi kebutuhan dan hidup dalam kesengsaraan, semua ini terjadi karena penindasankejan oleh VOC.Di tengan penderitaan yang tak berkesudahan, Gentiri, seorang rakyat kecil yang tak bisa lagi menutup mata, memilim untuk melawan. Dengan tekat baja, meski hanya seorang diri, Gentiri berjuang membuka jalan menuju kebebasan bagi rakyatnya. Sementara mereka yang terus tunduk tak peduli dengan jeritan penderitaan rakyat kecil, justru memicu Gentiri untuk bangkit Melawan kekuasaan VOC yang penuh penindasan, Gentiri berdiri Sebagai symbol perlawanan, mengobarkan semangat di tengah Kegelapan. Ing dalan kang peteng, ana suara kang bakal nyawiji!

Potensi Unggulan : Upacara adat : Babad Dalan, Sedekah Candi, Bersih Telaga 3 padukuhan, Rasulan, Kerajian bambu : Kipas, Besek, Tenggok,dll. Kuliner : Peyek dele, Kripik tempe, Jamu Tradisional, Kacang Ovent,Tiwul.

 

  1. Kalurahan Kepek Wonosari: 

Sinopsis : Karangkuang merupakan nama padusunan di wilayah Kalurahan Kepek, Wonosari. Pada masa lampau keadaan masyarakat padusunan karangKuang tidak tentram dikarenakan banyak kekacauan yang disebabkan sekelompok oknum masyarakat yakni pencurian barang,menarik upeti di pasar,bentrok dan sering mengganggu kaum perempuan. Seorang tokoh/ sesepuh masyarakat sangat prihatin melihat kekacauan sehingga berusaha menyadarkan dan memeranginya. Sekelompok orang-orang brutal mendapatkan pelajaran dan akhirnya mereka menyadari bahwa kelakuannya menjadi sampah masyarakat.Tokoh sesepuh melakukan ritual ruwatan Agar pelaku kejahatan menyadari kesalahannya. Harapan ke depan agar masyarakat bisa hidup tentram ,damai dan subur makmur. Nama karangkuang diganti padukuhan Sumber Mulyo.

Potensi Unggulan : Kerajinan : Batik Cangkring, Kuliner : Olahan Tahu ( tahu bacem, tahu asin,tahu crispy, Frozen food tahu,gandos crispy, Bakpia Putri Jawa, Kripik, Kimpul, kripik pisang, Kripik telo, krecek, Jamu LP tradisional, Wedang Sejang.

  1. Kalurahan Sidoharjo:

Sinopsis :Sampun dados pakulinan lan adat ing duson jati bilih selapan sakderengipun dipun adani genduri rasol poro wargo sami asung Kirimdowo lan ugi reresik panggenan ingkang dados cikal bakalipun duson namung sakwetawis wonten perkawis poro wiranem damel derdah ingkeng pun pandegani Damar anaKipun pak Lurahwurutasehwewengkonjati awit mboten trimah menawi Arum anakipun dukoh jati calon pacanganipun dipun rebat kidung Wiranem Ndeso wasono dados pasulayan kados pundi carios saklajengipun monggo kapirsani kethoprak saking kalurahan budaya sidoharjo kanthi lampahan ‘‘MEMETRI’’

Potensi Unggulan : Kuliner : Pathilo, Telalo, Lempeng, Mping mlinjo, Kunir asem, Teh telang, Beras kencur. Kerajinan Tangan: Batik rinakit, Plampung, Anyaman bambu, Blangkon, Rangka keris, Rajut

 

  1. Kalurahan Kemadang  : 

Sinopsis : Menceritakan mengenai keberadaan makluk Wong Ireng. Makluk jahat yang menghalang- halangi prabu brawijaya , dalam melakukan perjalan yg masuk di wilayah bumi kemadang. Perlawanan pun dilakukan oleh prabu brawijaya terhadap segerombolan serba hitam yang disebut wong ireng. Dengan kesaktianya prabu brawijaya berhasil menaklukan, oleh karena itu wong ireng pun tunduk dan diberi tugas untuk menjaga keamanan dan ketentraman wilayah pesisir selatan sebagai aktivitasnya wong ireng selalu melatih ketangkasanya untuk menjaga wilayah pesisir,

Potensi Unggulan : Kuliner : Aneka Seafod, Kerupuk Rumput Laut, Ulva Jaya makanan ringan berbahan dasar rumput laut, Beraneka macam Jamu Tradisional instan. Kerajinan : Batik Segara Mukti, Batik Ecoprint, Kerajinan tas, Cenderamata gelang kalung.

 

  1. Kalurahan Ngeposari: 

Sinopsis :Kudho seto

Kudho adalah kuda seto adalah putih, menggambarkan sebuah sifat yang tulus, suci di dalam jiwa seorang prajurit dalam menjaga wilayahnya. Ini adalah Gambaran kisah prajurit yang sedang mengadakan latihan perang (gladen perang). Latihan Perang tersebut dituangkan dalam tarian yang dikemas atraktif, dinamis dalam mengolah kuda dan keretanya. Menggambarkan simbol kebersamaan, kekompakan yang menjadi kekuatan pertahanan. Pesan tersebut akan diwariskan turun temurun kepada generasi penerus supaya spirit yang terkandung di dalamnya tetap Lestari dan terjaga. Itu semua tercermin pada jathilan kudho seto yang sudah berdiri sejak 1995.

Potensi Kerajinan dan Kuliner: bakpia, keripik tempe sagu, peyek, lempeng singkong, mete, kerajinan bambu hitam, parut dan kokrok, kerajinan kurungan bambu, kerajinan anyaman enceng gondok, kerajinan batu alam.

  1. Kalurahan Girisekar:

Sinopsis : Golek Banyu Apikulan Warih

Thowettt,,,,, thowetttt,,, tho.... Wett,,, tho.... Wet... Suara kang saya punthes nggrantes nambahi kekes. pancakara rebut tirta kapidana. Layoning badan kang mapan dadi sumber ing tirta kang den sedya.Badan ing telagan mbangun tresna mring titah jawata. Lampahing telaga thowet wingi nira.

Potensi unggulan:

Kuliner :Cucur, Dawet Sekar manis, Aneka minuman tradisional, jamu jawa, Lempeng tela, tape ketan, tape gronjol, tumpi, crimping pisang, menggleng. Kerajinan : Jaran Kepang, Batik Sekar cupu, dompet rajut, gamelan Nusantara

 

  1. Kalurahan Petir:

Sinopsis : “ Tresno kui peparinge gustu sing ora bisa diselaki,, tresno teka tan kena dinyana lan ora bisa kapekso koyo gambaran tresnane dewi ragil marang enthit lan demang pesirapan karo dewi ragil.”

Potensi Unggulan : Sadranan Mbah Jobeh, Legondo, Panjeran, Rasul.

 

  1. Kalurahan Bejiharjo:

Sinopsis : Kala para lelembut yang mengganggu tapa Jaka Kekok sirna,muncullah bayangan sesosok manusia. Ia berkata “ jika Engkau berkeinginan wilayah mu pulih seperti purwakala, maka benda - benda purbakala peninggalan para leluhur (sekarang Situs Megalithikum Sakaliman) rawatlah,dan tempatkan dengan semestinya. Niscaya akan terbebas dan terhindar dari segala bencana dan marabahaya. Inga,t laksanakan dengan baik mulai hari ini. Rabu kliwon.Benar adanya petunjuk sang sosok yang ternyata adalah perwujudan Pangeran Sambernyawa kepada mantan prajuritnya yaitu Joko kekok.Sejak itu mulailah amanah tersebut dilaksanakan oleh Joko kekok dan seluruh warga wilayah. Maka di setiap tahun pada Hari Rabu kliwon, setelah panen lemarengan dilaksanakanlah tradisi wilujengan amerti bumi di Padukuhan Sokoliman sebagai wujud syukur dan permohonan keselamatan, serta menghormati dan mendoakan para leluhurnya.

Potensi Unggulan : Wedang Mbejaji, Legondo, Basreng , Blangkon, Gamelan mini, wayang sada, wayang beber Remeng Mangun Jaya, Goa Pindul, Situs Megalithikum Sokoliman.

  1. Kalurahan Logandeng:

Sinopsis :Keadaan Kademangan Siyono dan Kademangan Kepil yang Mencekam karena adanya kelompok begal yang sangat berbahaya, menjadikan stabilitas pemerintahan. Kadipaten Redikidul bergejolak, karena itu Tumenggung Cakranegara memerintahkan Demang Siyono dan Demang Kepil untuk menumpas begal yang ada diwilayahnya. Pengaturan strategi dibuat dengan matang, mengingat kuatnya kekuatan Para begal. Setelah melalui beberapa analisa mengenai aktivitas, masa Lengah, dan kekuatan para begal diputuskan untuk menyerang para Begal pada "malam jemuah kliwon sak durunge rahina" atau dihari malam jumat kliwon sebelum matahari terbit. Alas jatiwayang menjadi saksi penumpasan begal berbahaya dan Mengakhiri mencekamnya wilayah kademangan siyono dan Kademangan kepil.

Potensi Unggulan : Campursari Guyub Lestari, Kerajinan Batik LO, Kerajinan Siluet ‘‘DAPUR KRIYA’’, Gethuk goreng Srikandi, Gathot Tiwul Bu Trisni, Bakpia Sarirasa, Peyek Sari menir, Criping Mekarsari, Soto Tan Proyek warisan leluhur, Bakmi dan Ayam Goreng Mbah Noto.

 

  1. Kalurahan Wonosari:

Sinopsis : Berkembangnya Wonosari yang dahulu kala berupa “alas” dan kini menjadi desa di tengah kota, membuat warga luar daerah berdatangan untuk tinggal dan bekerja, dan menyebabkan perubahan budaya asli Wonosari.

Karto Utomo sesorang sesepuh desa menginginkan budaya asli tidak hilang dan dengan potensi yang ada baik kesenian, adat, kuliner, dan permainan tradisonal, menciptakan kesenangan dan keharmonisan. "Tan ana mulya tanpa rekasa" Untuk menjaga keselamatan hidup untuk masa depan.

Potensi Unggulan : Jamu Bregas Gadungsari, Batik Gadhung Mlati Purbosari, Ecoprint Didik Warsito Tawarsari, Gatot Tiwul Yu Tum Pandansari, dan Aneka Peyek dari Planet Peyek Gadungsari.

 

  1. Kalurahan Kepek Saptosari:

Sinopsis : Kegigihan sosok prajurit Wanita dalam olah jurit. Sebagai gambaran hitam dan putih. Gladen Yuda kelompok kanan kiri yang sama-sama gigih. Tan gigrik tan miris datan mundur sejangkah. Sebagai pralambang peperangan kebatilan dan kebaikan.

Potensi Unggulan : sega jagung, thiwul instan, roti Tela, Batik Godong tela.

 

  1. Kalurahan Putat:

Sinopsis :Titah kapurba nemahi cakra manggilingan, kanthi srana teteging laku lan manekung mring Gusti satemah sembada kang jinangka, basuki kang kaesti, rahayu kang tinemu, wiji suci satemah dadi.

Potensi Unggulan : Kerajinan Kayu dan Topeng, Bolu Kelapa, Olahan Kakao.

 

  1. Kalurahan Giripurwa:

Sinopsis :" kabeh lelakon lan kahanan kang dumadi ora ora uwal seko mula bukané, sebab lan musabape. Kaya kang sinanggit babaring carita laksitaning upacara adat njaluk udan pertapan ngandhong Sari. Wewengkon pagunungan kang winates tuk sumbering panguripan. Ngantu antu tibaning udan rikalane mangsa ketiga dawa. Mbudi daya nyenyuwun marang Gusti . kanthi sarana kapitayan adat kang lumaku turun temurun, Murih enggal pinaringan udan pinangka sumbering panguripan mungguh kabul lan orane sumarah marang pengeran kang maha kawasa.

Potensi Unggulan : kerajinan batik Nagalintang.

 

  1. Kalurahan Bendung:

Sinopsis : “ Busur Warisan” adalah sebuah karya tari yang menampilkan perjalanan seorang anak dalam mewarisi keahlian memanah dari ibunya. Tari ini menggambarkan proses pengajaran dan pembelajaran, dengan gerakan yang menggambarkan teknik memanah serta hubungan emosional antara ibu dan anak. Melalui koreografi yang memadukan gerakan memanah dengan ritme dan kostum tradisional, tari ini menonjolkan nilai-nilai budaya lokal. “Busur Warisan” tidak hanya merayakan keahlian memanah tetapi juga melestarikan kearifan budaya yang menghubungkan generasi ke generasi berikutnya.

“Dharma Swadharma, Purna Sangkan Paraning Dumadi”.

Potensi Unggulan : Stand Pameran : Kerajinan, Anyaman Bambu, Wayang Mika, Gendhewo, Lampu Antik. Kuliner: Bahan dari kedelai (tahu dan tempe gembus bacem), Sagon Sorgum, Jamu Bahan dari jangung (eggroll, lepet jagung), Wedang Sinden, Cucur Putih, Palawija dan sayur mayur hasil ladang KWT dan Gapoktan Kal. Budaya Bendung.

 

  1. Kalurahan Semanu:

Sinopsis : Warga masyarakat Munggi dilanda musim kemarau panjang diminta mengambil bibit air ke Katongan ( Raden Jayeng Katon) dengan sarana jalan kaki dan kembalinya tanpa berhenti sesampainya di Munggi dilaksanakan upacara Adat srabikocor dengan menyiapkan Uborampe berupa Srabi daan cendol dilengkapi dengan Jadah Wajik Setangkep, Pisang rojo Setagkep, tukon Pasar, Sekul suci ulam lembaran, Tumpeng ayu, Nasi Liwet, Sego Golong 7 ( tujuh ), Kembar Mayang berikut rangkaianya, serta beberapa hasil Bumi,Selesai kenduri di disebarlah cendol dan srabikocornya mendungpun gelap dan akhirnya hujanpun turun.

Potensi Unggulan : Kerajinan : macam-macam produk kerajinan bambu, handycraft, batik tulis, batik ecoprint, kendang, produk kerajinan dari enceng gondok, produk dari limbah sampah. Kuliner : macam-macam olahan kripik, minuman aloe vera, macam- macam olehan aloe vera, emping garut, jamu instan, jenang, kicikan, olahan daging sapi, thiwul dan gathot instan, keripik melinjo, macam-macam olahan ketan.

 

  1. Kalurahan Jeruk Wudel:

Sinopsis : Adalah Kalajiba seorang pemimpin perguruan ilmu hitam yang bermimpi ingin menguasai dunia. Dia ingin menyempurnakan ilmu kesaktiannya dengan mempersembahkan tumbal tujuh perawan. Warih adalah tumbal terakhir Kalajiba. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Bukan kesaktian dan kekuasaan yang didapat, justru Kalajiba binasa di tangan adiknya lain ayah yaitu Cepigi. Potensi Unggulan : makanan: Bendrat, kerajinan : Batik Jerukwudel.

 

  1. Kalurahan Wiladeg:

Sinopsis : Apuhing Getih Lan Keringet.

Dengan runtuhnya kerajaan majapahit banyak prajurit yang melarikan diri , terutama prajurit yang sampai di GUNUNGKIDUL . Dipimpin oleh ki kertoyudo sampai di perbatasan desa wiladeg terkejar oleh prajurit demak terjadilah pertempuran yang hebat antara prajurit demak dan prajurit majapahit yang dipimpin oleh Kertoyudo. Prajurit Majapahit unggul dalam peperangan itu prajurit Demak banyak yang mati, menyerah dan melarikan diri. Tempat peperangan itu munculah suatu belik (mata air) yang terbuat dari apuhing keringat dan darah peperangan, maka belik itu dinamakan Belik Kepuh. Prajurit yang dipimpin oleh Kertoyudo lalu Babat alas membuat tempat tinggal yang menjadi Cikal Bakal berdirinya Desa Wiladeg.

Potensi Unggulan : Produk olahan Lidah buaya, jamu, krupuk nasi, dan olahan rendang ikan.

 

  1. Kalurahan Beji:

Sinopsis : Drama Tari Watu Gendhong

Ing pinggiring Sendang Jinawe ana wanodyatama kang nyawang ilining toya kang luber-luber. Jeboling Sendang saka pokaling manungsa kang ala budine. Sapa wae kang bisa nutup umbul sadurunge esuk bakal dadi garwane Kumala Ratih, menawa wanita dadi sedhulur. Sindung Ringut teka sepisanan mupu sayembara, banjur matek aji Bala Srewu. Bala Srewu teka lan didhawuhi ngusung watu, banjur nggendhong, nyunggi lan mundhak, nanging krungu Gejog Lesung. Watu banjur padha diselehake jalaran rumangsane wis esuk. Kumala Ratih banjur didangu, dipeksa, lan dipilara dening Sindung Ringut. Nanging Angling Kusuma teka, banjur adu kasekten lawan Sindung Ringut. Angling Kusuma ngetokake Aji Bayu Bajra, Sindung Ringut banjur kalah lan ambruk ing Sendang jinawe. Alon-alon sendang kang jebol banjur nutup dadi watu kang gedhe, lan sinebut Watu Gendhong.

Potensi Unggulan : Kerajinan Caping, kuliner Gogo Bero, Satru, Bakpia. Wisata Watu Gendhong dan Hutan Adat Wonosadi.

 

  1. Kalurahan Semin:

Sinopsis : Tari dengan berjudul “Ledhek” ini digarap dengan terinspirasi pada kesenian Ledhek barongan yang hampir punah di wilayah Semin. Konsep karya ini menggambarkan ritual tolak bala yang disimbolkan melalui penari Ledhek, dengan media gerak tari yang dikemas dalam sajian gerak tari Ledhek diharapkan bisa menambah kreativitas familiar gaya Ledhek Semin dan mampu menjadi panutan semangat daya tarik anak milenial dan masyarakat Semin.

Solahing bawanya dadyo pralambang uriping budaya Hamung padanging agni damar biso dadi tuk ing kamulyan Dadyo kukilaning agungmidering jagad raya

Murih hangluhur lestari hanjayeng bawana

Potensi Unggulan : Kerajinan Bambu (Othok-othok, Suling, Sempritan) dan Akar Wangi.

 

  1. Kalurahan karangrejek:

Sinopsis : Tulak merupakan suatu usaha untuk menolak sesuatu yang akan mengancam kehidupan. Bawang merahlah yang terancam oleh ulat yang hidup di dalam daun. Hingga berbagai upaya dilakukan oleh para petani bawang merah, agar tanamannya tidak mati. Salah satu usaha yang sering dilakukan dengan cara menyemprot, namun usaha petani terhalang oleh daun bawang merah yang menyebabkan obat semprot tidak menembus daun, hingga para petanipun harus “metani” satu-persatu daun bawang yang terserang hama ulat. Matilah....mati....sang ulat.

Potensi Unggulan : Bawang Merah.

  1. Kalurahan Nglanggeran:

Sinopsis : Bayusuta sang penjaga bumi, Anoman nama lainnya. Di puncak Gunung Candrageni melompat lompat seraya mengapai bintang, tak berdaya karena sang arga belum merestuinya, runtuh.

Punokawan ingin membantu memindahkan reruntuhan. Namun apadaya, dengan alat seadanya, kayu jarak dioperolehnya. Batu dipindahkan, ke tenggara arahnya. Namun apadaya, batu tak berhasil dipindahkan ketujuan. Si Kawan melihat sumber yang begitu besar, ditancapkannya bongkahan dan kayu jarak didekatnya. Pelanggeran, Gunung Wayang menjadi namanya.

Potensi Unggulan : upacara adat Nawu Belik Kali Song, Kampung Pitu, Gunung Api Purba Nglanggeran, aneka masakan coklat, aneka buah durian dan alpukat, aneka kerajinan katu, batik shibori, batik motif coklat, dan aneka jamu tradisional.


Selain itu, Dra.  Y Eni Lestari Rahayu Kepala Bidang ATLAS, menyampaikan  laporan kegiatan yang meliputi

  1. Penilaian pertunjukan 
  • kreativitas dan kontekstual, pesan dan sajian yang ditunjukan serta harmoni keutuhan dan keselarasan antar bagian dalam penyajian
  1. Penilaian pameran
  • kreativitas produk
  • kreatifitas stand 
  • penilaian individu penilaian stand, terkait penguasaan produk dan pelayanan serta potensi pasar

untuk penghargaan meliputi kelompok dan perorangaan 

  1. penghargaan kelompok
  • juara 1 piagam dan plakat serta uang pembinaan 15 jt 
  • juara 2 piagam dan plakat serta uang pembinaan 12,5 jt
  • juara 3 piagam dan plakat serta uang pembinaan 10  jt
  • juara harapan piagam dan plakat serta uang pembinaan 7,5 jt
  1. penghargaan pameran 
  • juara 1 piagam dan plakat serta uang pembinaan 10 jt 
  • juara 2 piagam dan plakat serta uang pembinaan 7,5 jt
  • juara 3 piagam dan plakat serta uang pembinaan 5  jt
  • juara harapan piagam dan plakat serta uang pembinaan 2,5 jt
  1. penghargaan perorangaan meliputi
  • sutradara terbaik
  • penatas rias terbaik
  • penata iringan terbaik
  • pemeran putri dan putra  terbaik 

masing masing akan mendapatkan piagam dan plakat serta uang pembinaan 1,250 jt dan kami akan memilih pendamping putra terbaik dan pendamping putri terbaik akan mendapatkan piagam dan plakat serta uang pembinaan 1,250 jt 

penghargaan akan kami umumkan dan serahkan pada saat penarikan pendamping di bulan desember 2024

 

sedangkan tim juri terdiri dari lima orang dengan latar belakang yaitu,  

  1. Prof.Dr. Kus Warsantyo, M.Hum dari Universitas Negri Yogyakarta (UNY), 
  2. Dra. Daruni, M.Hum dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, 
  3. seniman dan budaya Drs. Susilo nugroho, 
  4. Dr. murti lestari, S.E.,M.Si dari Tim Akedimisi dan Akreditasi Desa Mandiri Budaya 
  5.  Sudianta selaku praktisi  pariwisata dan UMKM. 


GP Fest menjadi wadah penting untuk melestarikan dan mempromosikan budaya lokal kepada masyarakat luas. Setiap kalurahan menampilkan ciri khas budayanya masing-masing, memperlihatkan keanekaragaman dan kekayaan budaya yang dimiliki daerah ini.

Selain sebagai ajang perayaan budaya, GP Fest juga berdampak positif pada sektor ekonomi lokal. Melalui pameran kerajinan tangan dan kuliner, masyarakat setempat mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan dan menjual produk mereka kepada pengunjung, yang mayoritas datang dari luar daerah.

Dukungan Dana Keistimewaan (Danais) dalam penyelenggaraan GP Fest menunjukkan komitmen pemerintah DIY untuk terus melestarikan budaya lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata. Perayaan 12 tahun UU Keistimewaan DIY ini menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun, serta mempromosikannya sebagai bagian dari identitas Yogyakarta yang istimewa.

Festival yang meriah ini diharapkan dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, membawa dampak yang lebih besar bagi pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi di Kalurahan Gunung Kidul. (Sabita/fit)

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta