Membangun Jembatan Lintas Budaya, melalui Lomba Lukis DIY Kyoto

by ifid|| 22 September 2024 || || 83 kali

...

Sabtu pagi ada yang menarik di Taman Budaya Yogyakarta, ada beberapa anak mulai dari TK- SMA sedang berkumpul ada yang membawa kuas kecil dan pewarna, tidak sedikit yang juga didampingi orang tuanya. Dimulai pukul 09.00 WIB kegiatan Lomba Lukis DIY Kyoto, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menyelenggarakan Lomba Lukis DIY kyoto,  kegiatan ini tidak hanya sekedar kompetisi, tetapi juga merupakan jembatan lintas budaya antara Indonesia dan Jepang, serta sebuah wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri melalui seni lukis.

100 peserta yang ikut lomba Lukis ini,  terpilih dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas, serta lembaga pendidikan sederajat seperti Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Keberagaman peserta ini menunjukkan bahwa minat dan bakat seni sudah dimiliki oleh anak-anak sejak usia dini. Dengan latar belakang yang beragam, setiap peserta diharapkan dapat memberikan nuansa dan perspektif berbeda dalam karya lukisan mereka. Lomba Lukis DIY Kyoto kali ini dengan tema "Solusiku untuk Indonesiaku" menjadi pendorong bagi para peserta untuk berpikir kritis dan kreatif. Mereka diajak untuk merumuskan ide-ide yang dapat menjadi solusi untuk tantangan yang dihadapi Indonesia, seperti lingkungan, pendidikan, dan sosial. Karya-karya yang dihasilkan tidak hanya berfungsi sebagai lukisan, tetapi juga sebagai bentuk ungkapan aspirasi dan harapan generasi muda untuk masa depan yang lebih baik.

Membangun Jembatan Lintas Budaya

Salah satu aspek menarik dari Lomba Lukis DIY Kyoto adalah kerjasama antara Pemerintah Daerah DIY dengan Kyoto Perfecture Jepang. Hubungan ini tidak hanya menciptakan kesempatan bagi peserta untuk bersaing di tingkat lokal, tetapi juga memberi mereka peluang untuk berinteraksi dengan budaya Jepang. Hasil karya yang dihasilkan akan dipamerkan di Kyoto, memberikan mereka kesempatan untuk dikenal secara internasional. Selain itu, akan diambil 30 karya terbaik dengan rincian juara 1,2 dan 3 untuk masing-masing jenjang pendidikan dan 18 nominasi untuk semua jenjang pendidikan, dan tidak hanya sampai disitu pemenang lomba dari Kyoto juga akan dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta pada Oktober 2024. Ini merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan budaya dan seni antara kedua negara.

Zita Uttangga Dewi Maharani, SS, Kepala Seksi Seni, mengatakan lomba lukis DIY KYOTO 2024 ini memiliki tujuan yang lebih luas daripada sekadar kompetisi, selain hubungan kerjasama dengan Kyoto Perfecture Jepang, salah satu harapan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni lukis di kalangan pelajar. 

“Harapan besar dari Lomba Lukis DIY Kyoto ini untuk meningkatkan apresiasi terhadap seni lukis di kalangan pelajar. Dengan adanya ajang seperti ini, diharapkan dapat mendorong anak-anak untuk lebih mendalami seni dan mengembangkan bakat mereka. Seni lukis bukan hanya sekedar kegiatan hobi, tetapi juga dapat menjadi sarana untuk mengasah keterampilan berpikir kreatif dan kritis” kata Zita.

Dinas Kebudayaan DIY mempercayakan Kualitas penilaian dalam lomba ini dijamin oleh kehadiran dewan juri yang terdiri dari para profesional di bidang seni. Nama-nama seperti Dr. Drs. Hadjar Pamadhi, M.A., Hons., Dra. Dyan Anggraini Rais, Yuswantoro Adi, Bunga Jeruk Permata, S.Sn., dan AC. Andre Tanama, S.Sn., M.Sn, adalah contoh dari para ahli yang akan menilai karya-karya peserta. Mereka tidak hanya akan melihat teknik dan hasil akhir lukisan, tetapi juga akan mempertimbangkan proses kreatif yang dilakukan oleh masing-masing peserta. Kehadiran juri yang berpengalaman ini diharapkan dapat memberikan umpan balik yang konstruktif, serta motivasi bagi para peserta untuk terus berkembang dalam dunia seni.

Melalui lomba lukis ini, Dinas Kebudayaan DIY menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya lokal. Dengan memperkenalkan seni lukis kepada generasi muda, diharapkan mereka dapat memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap karya seni. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi media untuk mengenalkan seni tradisional Yogyakarta kepada masyarakat luas, termasuk kepada peserta dari Kyoto. Kegiatan seni semacam ini juga sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak. Dengan berkarya, mereka belajar tentang disiplin, kerja keras, dan ketekunan. Kegiatan ini menanamkan nilai-nilai positif yang akan berguna bagi mereka di masa depan, baik dalam dunia seni maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Lomba Lukis DIY Kyoto Tahun 2024 adalah sebuah inisiatif luar biasa yang tidak hanya mendorong kreativitas, tetapi juga memperkuat hubungan antarbudaya. Melalui lomba ini, anak-anak dari Yogyakarta memiliki kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka dan mendapatkan pengakuan tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga internasional. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan mencintai seni, serta memperkuat ikatan budaya antara Indonesia dan Jepang.

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta