Menghadapi Dinamika Zaman, Pencak Silat Harus Tetap Relevan

by ifid|| 28 Oktober 2024 || || 382 kali

...

Pencak silat berkembang pesat di Indonesia karena terus terpelihara dengan baik oleh masyarakat. Dijelaskannya, bahwa Pemerintah Republik Indonesia melalui Kemdikbudristek juga telah berhasil memperjuangkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Tercatat dalam buku Republik Indonesia – Daerah Istimewa Jogjakarta” terbitan Kementerian Penerangan tahun 1953 ditulis bahwa pada zaman kolonial Belanda, Ki Hajar Dewantara memerintahkan kepada Mohammad Djoemali untuk mengajarkan pencak silat dalam kurikulum sekolah Tamansiwa kendati dilarang oleh Pemerintah Kolonial Belanda, Tamansiswa adalah sekolah formal pertama di Indonesia yang memasukkan pencak silat dalam kurikulumnya, kemudian disusul oleh INS Kayu Tanam yang dikelola oleh Mohammad Syafei. Menteri PP dan K (sekarang Mendikbud), Ki Mangunsarkoro pada tahun 1949 memerintahkan Mohammad Djoemali untuk bersafari ke luar Jawa mempelajari dan mengiventarisasi khasanah ilmu pencak silat dari pelosok tanah air.

 

Pencak Silat merupakan Warisan Budaya Takbenda yang telah diakui UNESCO pada tanggal 15 Desember 2019 dimana Daerah Istimewa juga menjadi salah satu pengusul atas hadirnya penetapan ini. Oleh karenanya,Pencak Wisata Budaya,Festival Pencak Silat ini hadir  sebagai salah satu tindaklanjut atas pemeliharaan dan pengembangan pencak silat melalui program dan kegiatan kreatif-inovatif berupa ragam gelaran pencak silat melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini di uangkapkan Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, di Panggung Terbuka Kawasan Titik 0 Km, Kamis malam (24/10) Yogyakarta

Dalam laporan kegiatan Dian mengatakan pada tahun 2024 Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya melakukan pendampingan fasilitasi dengan Paseduluran Angkringan Silat untuk melaksanakan Pencak Wisata Budaya, Festival Pencak Silat tahun 2024 ini,dimana ini adalah lanjutan tahun ke-4 pelaksanaan Pencak Malioboro Festival yang dilaksanakan secara mandiri oleh Paseduluran Angkringan Silat. 

Salah satu rangkaian kegiatannya adalah Pencak Wisata Budaya dimana rekan-rekan peserta akan dikarantina selama tiga hari di Desa Wisata Turi, Sleman guna mendapatkan banyak informasi maupun penguatan soft skill mengenai pencak silat berikut dengan warisan budaya tak benda lainnya yang juga bersinggungan erat dengan pencak silat. Kami berharap rangkaian kegiatan yang sudah kami siapkan selama tiga hari untuk rekan-rekan ikuti dapat meneguhkan kembali serta menyebarluaskan semangat nilai pencak silat  tersebut kepada rekan-rekan peserta syukur-syukur dari kegiatan ini panjenengan semua  dapat menyebarluaskan ilmu yang didapat  tersebut kepada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta secara luas.

Dian menekankan dalam proses yang akan diikuti kami perlu mengingatkan satu hal penting mengenai pembahasan pencak silat dalam perspektif budaya adalah penanaman nilai karakter di dalam diri yang perlu untuk terus digali.  “Karakter dalam Silat sendiri dapat kita lihat dari adanya unsur :  Takwa (memohon kekuatan lahir dan batin), Tanggap (peka, peduli, antisipatif, proaktif dan mempunyai kesiapan diri), Tanggon (teguh, tegar, konsisten, konsekuen dalam memegang prinsip menegakkan keadilan,kejujuran, dan kebenaran), Tangguh (bertanggungjawab dan disiplin), Trengginas  (enerjik, aktif, dan inovatif, berpikir luas)

 “Pencak Silat bukan saja sebagai satu cabang olahraga tradisional yang cukup diminati namun juga perlu adanya penggalian tata nilai yang harus terus diteruskan dari generasi ke generasi” pungkas Dian. 


Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY pada Penutupan Pencak Wisata Budaya Festival Pencak Silat Tahun 2024, Sabtu (26/10) malam. Bertempat di Kawasan Titik 0KM Yogyakarta, Sri Paduka mengatakan,  UNESCO menetapkan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2019 membawa makna sangat penting untuk Indonesia. Tetapi, tantangan yang paling besar untuk seni bela diri asli Indonesia ini yaitu bagaimana kita menjaga pencak silat supaya tetap relevan di tengah dinamika zaman, untuk menjaga relevansi pencak silat dengan seluruh zaman hingga di masa depan, seluruh pihak perlu menjaga kesamaan persepsi.

"Upaya ini juga sekaligus bertujuan menghindari komersialisasi yang dapat mengikis esensi dan nilai-nilai tradisional pencak silat. Karena esensinya, penetapan oleh UNESCO ini merupakan pengakuan internasional atas nilai budaya pencak silat sebagai warisan yang hidup, mencerminkan identitas, tradisi, dan nilai-nilai luhur masyarakat yang mempraktekkannya," ungkap Sri Paduka.

Dikatakan Sri Paduka, pengakuan dunia bagi pencak silat ini juga menegaskan bahwa pencak silat bukan hanya seni bela diri, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya yang mencakup aspek spiritual, filosofis, seni, dan sejarah. Dan perlu disadari pula bahwa status WBTB ini, juga dapat meningkatkan industri pariwisata budaya.

"Saya percaya, Pencak Wisata Budaya menjadi upaya nyata dalam menjaga relevansi dan esensi Pencak Silat. Untuk itu, saya sampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi aktif, baik sebagai peserta lomba maupun sebagai penampil atau pengisi kegiatan," imbuh Sri Paduka.

Menurut Sri Paduka, berkat keterlibatan semua pihak, pencak silat dapat menjadi sebuah warisan yang hingga detik ini tetap hidup, dan bukan semata-mata sebagai kenangan masa lalu. "Mari kita semua untuk memantapkan komitmen, terus menjadi duta, sesuai dengan kompetensi masing-masing, bagi kekayaan budaya yang telah memperoleh rekognisi dan apresiasi global ini," ajak Sri Paduka.

Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi dan Ketua KONI DIY, Djoko Pekik Irianto. Pencak Wisata Budaya Festival Pencak Silat Tahun 2024 ini diselenggarakan atas kerja sama Dinas Kebudayaan DIY dengan Paseduluran Angkringan Silat Yogyakarta.

Sebagai rangkaian dari keseluruhan Pencak Wisata Budaya Festival Pencak Silat 2024, ada beberapa acara yang telah digelar, diantaranya Pencak Wisata Budaya yang diselenggarakan pada 24-26 Oktober 2024 di Desa Wisata Turi, Sleman. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan pendalaman teknis jurus dan pengenalan mendalam pencak silat, serta berbagai warisan budaya takbenda seperti keris, wayang, dan gamelan, selain itu Disbud juga, telah menyelenggarakan Lomba Koreografi Pencak Anak yang diikuti oleh ratusan anak dari berbagai perguruan pencak silat se-Indonesia. Workshop dan seminar mengenai silat di era sekarang dan tantangan ke depan, serta bazaar. Dan sebagai puncak acara, malam ini digelar Pencak 4 Jam yang diikuti oleh ratusan pendekar silat dari banyak paguyuban pencak silat se-Indonesia.

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Limbah Industri: Jenis, Bahaya dan Pengelolaan Limbah

by museum || 18 September 2023

Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta