Belasan Gerobak Sapi Ini Dipoles oleh Seniman dengan Berbagai Tema

by admin|| 28 November 2016 || 42.398 kali

...

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Belasan gerobak sapi aneka warna tampak berjejer di lapangan PT Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan, Sleman, Minggu (27/11/2016).

Tak melulu berbentuk persegi, bodi gerobak peserta acara Road to Festival Gerobak Sapi 2017 itu tampak lebih berlekuk dan berwarna.

Ada tema-tema tertentu yang diusung tiap gerobak melalui konsep bentuk dinding gerobak maupun permainan warna.

Di antaranya tema Garudha Yaksa atau Burung Garuda, barong, ataupun sekadar menampilkan pesan pepatah Jawa.

Gerobak-gerobak tersebut merupakan hasil sentuhan sejumlah seniman Yogyakarta. Mereka menorehkan kreativitas dan imajinasinya ke konstruksi gerobak tersebut.

Menyesuaikan tema yang diinginkan, gerobak dimodifikasi secara detail dan berbeda dari gerobak sapi konvensional yang tampilan visualnya hanya berupa paduan garis warna tertentu dan cenderung minim motif.

Pada gerobak garuda yaksa, misalnya, bagian gribig (dinding samping penutup gerobak) dan troso (dinding menggantung) dibuat pola visual menyerupai wujud burung tersebut dengan aksen grafis pewayangan serta batik.

Demikian pula di bagian tracuk dan manukan (ornamen berbentuk seperti bajak kayu) yang dibikin lebih dinamis.

"Awalnya kami ingin bikin konsep jatayu (burung dalam pewayangan). Namun, supaya terlihat lebih kontras dengan sapinya, kami akhirnya memilih tema garuda yaksa," kata Harman Art, satu di antara seniman tersebut.

Keterlibatan para seniman dengan gerobak sapi ini tak lepas dari tantangan yang diberikan Sultan Hamengku Buwono X saat menghadiri Festival Gerobak Sapi 2016 di Bantul, beberapa bulan silam.

Saat itu, Sultan menantang seniman agar turut andil memberikan kreativitasnya dalam tamplan gerobak yang lebih variatif dan stylist.

Para penggiat seni dari berbagai sanggar dan komunitas di Yogyakarta pun merespon tantangan itu dan menghadirkan karyanya dalam ajang Road to Festival Gerobak Sapi 2017 tersebut sebagai ajang ujicoba sebelum festival sesungguhnya berlangsung Juli 2017 nanti.

Harman bersama 10 orang temannya dari Sanggar Sejati (Seniman Jogja Timur) menghabiskan waktu tiga minggu untuk menyelesaikan modifikasi gerobak sapi.

Tak banyak kendala ditemuinya selama proses menuangkan teknik lukis di gerobak sapi ini.

Pihaknya pun bangga bisa turut berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian gerobak sapi sebagai bagian dari unsur budaya masyarakat Yogyakarta serta penunjang pariwisata.

"Kami ingin gerobak sapi lebih eksis di Yogyakarta dan indonesia dengan tampilan lebih variatif. Kalau bentuk umumnya kan cenderung monoton. Untuk festivalnya nanti, kami berencana membuat konsep lebih menyeluruh. Modifikasinya akan sampai menyentuh bagian tracuk-nya juga," kata Harman. (*)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta