BANTUL (KRjogja.com )- Derasnya arus terknologi, informasi dan globalisasi membawa dampak yang cukup signifikan, khususnya bagi generasi muda Indoensia. Tidak terkecuali yang dihadapi anak muda di Jawa juga dihadapkan pada krisis identitas yang tergerus kemajuan jaman.

Melihat fenomena yang begitu besar berdampak pada sosial budya masyarakat Jawa inilah, sekelompok anak muda menggulirkan ide dan pemikiran cemerlang dengan mengajak anak muda kembali mengenal Aksara Jawa sebagai identitas diri melalui program 'Kelas Honocoroko'.

"Bukan mengulangi belajar. Tapi memutar kembali ingatan soal Aksara Jawa yang menjadi identitas lokalitas kita. Bahwa Aksara Jawa merefleksikan karakter diri di tengah akses informasi yang berkembang pesta," tutur Ulul Azmi Aziz sela mengikuti PassionVille 2016 di Desa Budaya Tembi Panggungharjo Sewon Bantul, Senin (28/11).

Melalui Aksara Jawa, Ulul yang didampingi Johan Al Fath menjelaskan metode tersebut mampu membentuk karakter generasi muda di tengah arus deras perubahan. Nantinya setelah mereka kembali mengingat Aksara Jawa, dapat diimplementasikan melalui produk  hand lettering  yang lekat dengan keseharian masyarakat Jawa. (R-7)