by admin|| 01 Desember 2016 || 62.073 kali
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Memperingati Hari Jadi Desa Condongcatur ke-70, Pemerintah Desa Condongcatur akan menggelar serangkaian kegiatan yang bertajuk “Condongcatur Art Festival”.
Pagelaran ini akan berlangsung sebulan penuh dari tanggal 1 - 30 Desember 2016.
Rangkaian kegiatan itu tidak hanya terpusat di Balai Desa, namun tersebar di beberapa titik di wilayah Desa Condongcatur, seperti Gelar senam Lansia di Balai Desa Condongcatur, Festival Jatilan di Lapangan Cikal Dempet Dukuh Kayen, Festival Hadroh, Pasar tiban dan Panggung Seni, Lomba Kicau burung di Sengkan, Mancing mania di Selokan Mataram Pringgolayan, Lomba balap BMX Lapangan Ganjuran, Jalan santai, Festival bregodo yang menceritakan Sejarah lahirnya Desa Condongcatur, Pengajian Cak Nun dan Kyai Kanjeng, dan berbagai kegiatan lainnya.
Kepala Desa Condongcatur Reno Candra Sangaji, SIP menuturkan pihaknya ingin menyajikan segala potensi desa.
“Tidak hanya menampilkan potensi Desa Condongcatur yang sudah dikenal oleh masyarakat tetapi juga kami akan menampilkan Potensi yang belum dikenal masyarakat luas yaitu “Green Kayen” melalui Festival Jatilan, Lomba masak, dan Jazz Lepen yang akan digelar di potensi Wisata baru Desa Condongcatur tersebut,” ujarnya Senin (28/11).
Green Kayen adalah objek wisata baru di Padukuhan Kayen Desa Condongcatur, yang menawarkan eksotisme aliran sungai boyong dengan air terjun deras dan Pemandangan alam yang masih alami.
Ketua Panitia Condongcatur Art Festival Yully juga menjelaskan bahwa Condongcatur art Festival ini akan mengexplore seluruh potensi Lokal Desa Condongcatur baik Potensi ekonomi, seni dan budaya, olahraga juga Potensi wisata Desa Condongcatur.
“Condongcatur art Festival adalah simbiosis mutualisme dari Pemdes Condongcatur, Pelaku Ekonomi, Pelaku Seni, dan Pelaku wisata di Desa Condongcatur juga seluruh stake holder yang mendukung suksesnya Peringatan Hari jadi Desa condongcatur ke-70,” urainya.
Yully mengharapkan melalui event ini Condongcatur akan menjadi lebih makmur dan lebih maju lagi. (Retnaningsih)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...