by admin|| 11 Desember 2025 || 101 kali
YOGYAKARTA, 2025 – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara resmi meluncurkan Agenda Budaya "Jogja Manggatra 2026" Rabu, (10/12/2025), bertempat di Hotel Grand Rohan Jogja. Peluncuran dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, kegiatan tersebut sekaligus menjadi momen pertanggungjawaban atas capaian kebudayaan sepanjang tahun 2025.
Acara peluncuran bukan sekadar merilis kalender kegiatan budaya tahun 2026, melainkan meneguhkan arah, sikap, dan ikhtiar kebudayaan DIY ke depan. Jogja Manggatra 2026 mengangkat tema "Ngupadi Swadaya". Dian menegaskan bahwa tema ini adalah pernyataan sikap kolektif bahwa kebudayaan Yogyakarta ingin melangkah maju secara mandiri, berkelanjutan, dan berpijak pada kekuatan sendiri.
"Ngupadi Swadaya berarti mencari, menempa, dan menumbuhkan kemandirian. Bukan menunggu atau bergantung, melainkan berikhtiar bersama," ujar Dian. Konsep tersebut, malam itu, disimbolkan secara indah melalui prosesi pementasan teatrikal Gatot Kaca yang lulus dari tempaan Kawah Candradimuka, merefleksikan bahwa kekuatan sejati lahir dari proses ujian dan keberanian, bukan anugerah semata.

Menengok kembali upaya di tahun 2025, Dinas Kebudayaan DIY mencatat sejumlah pencapaian signifikan. Sepanjang tahun 2025, telah terlaksana 283 event kebudayaan yang dihadiri oleh lebih dari 318.285 orang, melibatkan lebih dari 10.829 pelaku budaya, serta menggerakkan 872 UMKM diberbagai sektor pendukung. Angka-angka ini menunjukkan bahwa budaya di Yogyakarta tidak hanya hidup sebagai ekspresi nilai dan tradisi, tetapi juga tumbuh sebagai ekosistem sosial dan ekonomi.
Secara khusus, Dian mengungkapkan bahwa Pasar Taman Budaya Yogyakarta berhasil mencapai omset hingga 5,4 miliar rupiah, sebuah capaian yang membuktikan bahwa ruang budaya juga dapat menghadirkan ruang kesejahteraan. Selain itu, 303 kelompok seni telah menerima beragam bentuk fasilitasi dari Dinas Kebudayaan, sebagai komitmen keberpihakan kepada pelaku seni sebagai subjek utama pemajuan kebudayaan.
Pada tingkat nasional, capaian ini juga mendapat pengakuan, melalui Anugerah Kebudayaan Indonesia tahun 2025 yang diraih oleh Pemerintah Daerah DIY dan Museum Sonobudoyo. "Penghargaan ini bukan tujuan akhir, melainkan penanda bahwa jalan yang kita tempuh bersama sudah berada di arah yang tepat," tambah Dian.
Dalam konteks akar budaya, tahun 2025 juga diwarnai dengan berbagai program fasilitasi yang terus berjalan, antara lain pembinaan komunitas sejarah, program wajib kunjung museum yang diikuti oleh 10.000 peserta, fasilitasi penghayat kepercayaan, fasilitasi adat dan tradisi, serta bimbingan seni anak yang menjangkau hampir 800 anak. Ini semua adalah investasi jangka panjang, mengingat kemandirian budaya dibangun lintas generasi.

Untuk tahun 2026, berbagai program fasilitasi terkurasi telah disiapkan melalui peningkatan kapasitas SDM dan fasilitasi objek kebudayaan utama. Keseluruhan agenda ini terangkai dalam "Jogja Manggatra 2026" sebagai peta jalan kebudayaan yang menghubungkan tradisi, kreativitas, dan ekosistem ekonomi budaya secara utuh.
Dinas Kebudayaan DIY menekankan bahwa setiap komunitas, pelaku seni, dan ruang budaya memiliki kebutuhan, tantangan, dan cara tumbuh yang berbeda. Oleh karena itu, kebijakan kebudayaan harus bersifat kondisional, kontekstual, dan berpihak pada keragaman ekosistem, bukan menyeragamkan atau memaksakan satu pola. "Inilah makna 'Ngupadi Swadaya' menjadi relevan, bahwa tugas pemerintah bukan menggantikan daya tumbuh masyarakat, melainkan membersamai, memfasilitasi, dan menguatkan proses tumbuh itu sendiri," tutup Dian.
Siaran ulang launching Agenda Budaya dapat disaksikan pada kanal Youtube resmi berikut: https://www.youtube.com/watch?v=wNZPtFG57Kw (Alee)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...