Pasar Keroncong Kotagede Kembali Digelar di Jogja

by admin|| 02 Desember 2016 || 25.099 kali

...

Keroncong berkembang seiring dengan pertumbuhan kota-kota di pulau jawa pada abad ke 16, berakar dari musik fado yang dibawa para pelaut portugis ke Indonesia. Di tanah air musik keroncong berevolusi dengan masuknya berbagai unsur tradisional maupun unsur lain yang pada akhirnya membentuk musik Keroncong menjadi salah satu kesenian Indonesia. Keronocng menjadi salah satu Melting port, pertemuan gaya eropa, melayu, arab dan tentu saja gaya indonesa yang multi kulture. Fleksibilitas dan keterbukaan akan budaya lain menjadikan Keroncong mempunyai berbagai ragam gaya seperti seriosa, stambul, langgam, beat dan lain sebagainya. Ini menjadikan banyak jenis lagu akan tetap dinamis saat dibawakan dengan ritme Keroncong. Dan inilah yang membuat banyak kalangan meyakini keroncong akan langgeng sepanjang jaman.

Kotagede yang merupakan satu kota yang berdiri di abad 16 tentu saja tidak lepas dari sejarah panjang Keroncong, bahkan keroncong sangat berkembang di Kotagede. Bahkan di sinilah lahir dan berkembangnya keroncong pada abad XX. Di Kotagede ini pula keroncong berkembang secara beragam mulai dari moor, stambul, keroncong beat yang terpengaruh The Beatles hingga dangdut. Potensi berkesenian keroncong yang sangat besar juga terbukti dengan banyaknya grup keroncong yang masih eksis sampai sekarang.

Tahun ini Pasar Keroncong Kotagede digelar untuk kedua kalinya dengan 3 panggung di seputaran pasar kotagede yaitu Panggung Sayangan yang berada di Barat Pasar Kotagede, Panggung Sopingen di barat daya Pasar dan Panggung Loring pasar berada di tepat utara pasar kotagede. Pasar Keroncong Kotagede akan dimulai pukul 19:00 WIB dan dibuka oleh Slamet Raharjo dan akan menampilkan 16 Orkes Keroncong dari Bandung, Malang, Semarang dan tentu saja Orkes Keroncong Kotagede. Event Pasar Keroncong Kotagede diharapkan tak hanya menjadi satu bentuk pementasan bersama, inilah satu event dimana pelaku maupun penikmat keroncong bisa saling berinteraksi. Suatu proses yang bagus tidak bisa dilakukan dengan cara instan dan proses alamiah inilah yang diharapkan terjadi di acara ini.

Dengan tagline “Keroncong Jiwa Raga Kami” Pasar Keroncong Kotagede tidak hanya menampilkan orkes mendayu dan menjadi klangenan orang tua, event ini juga mementaskan orkes keroncong anak muda. Satu bukti bahwa keroncong juga banyak disukai kaum muda, dengan berbagai gaya dan aliran yang itu akan memperkaya ragam keroncong.

16 Orkes Keroncong akan menyajikan berbagai gaya dan aliran yang berbeda layaknya sebuah pasar dengan berbagai aktifitasnya. Penonton diberi keleluasaan untuk memilih orkes yang diminati di 3 panggung berbeda. Tak hanya panggung pertunjukan pengunjung juga akan disuguhi karya kreasi tim artistik yang nantinya akan memperkental nuansa Kotagede sebagai ibukota Keroncong.

Penampil Pasar Keroncong Kotagede 2016 :
Oppie Andaresta
Woro (Diatas rata-rata)
Syaharani
Subarjo HS
Yati Pesek
Retno Handayani

OK Rinonce
OK Swastika Muda
Jempol Jenthik Orkes Keroncong
Gambang Semarang Art Company
OK Lolycong
OK Smindo
OK Kos Atos
OK Irama Tongkol Teduh
OK Wurlitheng

Orkes Keroncong Kotagede :
OK Cahaya Muda
OK Chandra Kirana
OK Erwina
OK Irama Guyub
OK Pesona Irama
OK Sarlegi
OK Sukanada
OK Timpasko

Kotagede sebagai salah satu kawasan cagar budaya tentu saja sangat pas sebagai tempat penyelenggara Pasar Keroncong ini. Musik Keroncong, bangunan tradisional, keguyupan masyarakat dan tentunya makanan tradisional kotagede. Tentu menjadi suatu perpaduan yang sangat pas.

Silahkan… nikmati Pasar Keroncong Kotagede 2016.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta