...

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, melalui Seksi Adat dan Tradisi telah menyelenggarakan Festival Upacara  Adat. Tema Festival Upacara Adat Tahun 2021 adalahKetahanan Pangan Masyarakat Agraris”. Tetapi dengan adanya Covid 19 maka Festival Upacara Adat dilaksanakan secara daring dengan memperhatikan protocol kesehatan dan tidak mengundang penonton dan kerumunan masyarakat tetapi tidak mengubah eksistensi dan pemberdayaan upacara adat menjadi sebuah atraksi budaya, dengan tidak mengubah nilai-nilai esensialnya. Festival Upacara Adat ini merupakan upacara adat yang dipertunjukkan, bukan sendratari upacara adat.

Festival upacara adat pada tahun ini dilaksanakan secara tapping dan live streaming (selebrasi dan penjurian) di GOR Amongrogo dengan tidak ada penonton. Maksud dan tujuan Festival Upacara Adat yaitu penguatan nilai-nilai kearifan lokal, meningkatkan apresiasi masyarakat  terhadap Upacara Adat yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mewariskan nilai-nilai kearifan lokal kepada  masyarakat  dan khususnya  kepada generasi muda, menghadirkan upacara adat sebagai  bentuk sajian  pertunjukan  dalam bentuk atraksi budaya, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)  pelaku upacara adat di wilayah DIY, memberi ruang ekspresi  yang bermakna  bagi para pelaku upacara adat di DIY, dan Festival Upacara Adat ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk dapat menyaksikan upacara adat dari seluruh wilayah DIY secara daring melalui channel youtube taste of jogja disbud diy pada tanggal 11 september 2021 dan jogja tv tanggal 12 September 2021.

Dari kegiatan festival upacara adat, dewan juri memutuskan penyaji unggulan 1, 2, 3 dan penyaji harapan 1, 2. Dewan juri festival upacara adat adalah Drs. Gandung Djatmiko, M. Pd, Warsana, M.Sn, Dra. Daruni, M. Hum, Faizal Nur Singgih, S.T.P dan Drs. Bugiswanto, memutuskan :

  1. Penyaji Unggulan I : Kabupaten Kulon Progo
  2. Penyaji Unggulan II : Kabupaten Sleman
  3. Penyaji Unggulan III : Kabupaten Bantul
  4. Penyaji Harapan I : Kabupaten Gunungkidul
  5. Penyaji Harapan II : Kota Yogyakarta

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta