Khayalan Oppie Andaresta di Panggung Pasar Keroncong Kotagede Yogyakarta

by admin|| 05 Desember 2016 || 32.366 kali

...

Yogyakarta, www.gudeg,net - Andai a a a a a aku jadi orang kaya.. Itulah penggalan lirik lagu yang dibawakan Oppie Andaresta di Panggung Sayangan, pada pagelaran Pasar Keroncong Kotagede, Sabtu malam (3/12). Dibawakan dalam versi keroncong dengan diiringi Orkes Keroncong Sarlegi, lagu Oppie yang berjudul “Cuma Khayalan” itu menjadi lain dari biasanya.

Sebelum menyanyikan lagu kedua, Oppie berujar “Ini pertama kalinya saya nyanyi keroncong. Saya senang sekali bisa nyanyi keroncong. Saya ini orang Padang nyanyi keroncong. Tambuah ciek,”kata Oppie disambut tawa penonton. Oppie juga memuji penduduk Kotagede dengan menyebut bahwa penduduk Kotagede ramah-ramah. Lagu kedua, “Jali-jali” kemudian dibawakannya dengan apik.

Selain Panggung Sayangan, Pasar Keroncong Kotagede dimeriahkan juga oleh Panggung Loring Pasar dan Panggung Sopingen. Ketiga panggung ini memiliki nuansanya masing-masing. Panggung Loring Pasar memunculkan kesan kebersahajaan, karena berlokasi tepat di utara Pasar Kotagede. Panggung Sopingen yang berada di halaman Pendopo Sopingen terasa lebih syahdu. Sedangkan Panggung Sayangan terkesan meriah dengan dekorasi lampion berwarna-warni yang digantung di atas para penonton.  

Kreasi tim artistik dalam pagelaran Pasar Keroncong Kotagede ini patut diacungi jempol. Beragam variasi ornamen maupun photo booth dipasang di sekitaran lokasi pertunjukan. Foto-foto, tampah yang dilukis dan diberi tulisan-tulisan menarik, orang-orangan dari kayu, dan masih banyak lagi hiasan yang dipasang membuat pagelaran ini semakin menarik untuk dikunjungi.

Seperti judul lagu yang dibawakan Orkes Keroncong Rinonce pada awal acara yakni “Kawula Muda”, Pasar Keroncong Kotagede 2016 dihadiri oleh banyak kaum muda. Semoga dengan banyaknya kaum muda yang datang dan menyaksikan pertunjukan ini, musik keroncong dapat tetap digemari dan lestari.

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta