Night at The Museum: Tak Sekedar Jelajah Museum di Malam Hari

by admin|| 16 Desember 2016 || 34.256 kali

...

Yogyakarta, www.gudeg.net - Jogja merupakan rumah dari berbagai komunitas. Salah satu komunitas itu adalah Night at The Museum. Komunitas ini tak sekedar mengunjungi museum pada malam hari, Night at The Museum mempunyai misi edukatif untuk masyarakat.

Diawali dengan kesukaan akan jalan-jalan dan menonton film, mereka mendapat inspirasi dari film dengan judul yang sama, Night at The Museum. Ide untuk jalan-jalan di museum di malam hari itu lalu mereka jadikan konsep untuk program kewirausahaan di kampus.  

“Awalnya Night at The Museum merupakan program kreativitas mahasiswa atau PKM bidang kewirausahaan. Dulu provit oriented, itu tahun 2012,” kata Erwin Djunaedi, ketua komunitas menjelaskan.

Komunitas Night at The Museum awalnya beranggotakan lima orang yang terdiri dari 4 orang mahasiswa jurusan sejarah dan satu orang dari jurusan pariwisata. Mereka mengadakan trip pertama pada tanggal 17 Maret 2012. Kegiatan yang mereka rancang ternyata menarik banyak peminat, bahkan hingga ada yang berstatus waiting list.

Setelah beberapa lama, mereka lalu merasa aneh ketika mereka mencari keuntungan melalui museum yang notabene merupakan lembaga yang non provit. Setelah program kreativitas mahasiswa yang didanai oleh Kemendikbud tersebut selesai pada 2013, akhirnya mereka berubah menjadi komunitas yang non provit.

Setelah menjadi non provit, Night at The Museum tidak banyak berubah dalam pengelolaan, namun ada penyesuaian di bidang pengelolaan dana. Donasi peserta dikembaikan dalam bentuk fasilitas seperti makan, tiket museum, dan guide. “Kita tetap mengambil provit, sekitar 10 -15 persen dari pemasukan supaya komunitas bisa terus berjalan,” ujar Erwin.

Sebagai informasi, kontribusi untuk mengikuti kegiatan Night at The Museum berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 35.000. Satu jam pertama akan diisi dengan touring. Setelah touring akan diadakan games yang terkait dengan museum. Games ini sebagai bentuk evaluasi, agar peserta dapat memperdalam informasi tentang museum. Setelah games akan ada makan malam.

Selain kegiatan kunjungan ke museum pada malam hari, Night at The Museum memiliki dua kegiatan lain yang dilangsungkan di pagi hari, yakni Kids in Museum dan Kelas Heritage. Konsep dan tema untuk Kids in Museum disesuaikan untuk anak-anak usia 6 hingga 12 tahun. Kegiatan yang ketiga adalah kunjungan dan pemberian penjelasan tentang cagar budaya, dengan nama Kelas Heritage.  

Menurut Humas komunitas, Samantha Aditya mengenai museum di Jogja dan di Indonesia umumnya, “Kesadaran masyarakat untuk berkunjung kurang, dan dari segi fisik museum sendiri terkesan angker, membosankan sehingga orang enggan untuk berkunjung”. Ia juga menekankan bahwa kerjasama antara pengelola museum dan dan komunitas adalah penting, untuk saling menghidupkan.  

Erwin menambahkan, museum harus memahami selera orang banyak. Jika museum mampu memahami selera orang, pasti akan ramai dikunjungi. Museum harus public oriented, dan adaptif terhadap selera masyarakat.

Agenda terdekat, komunitas Night at The Museum akan mengadakan Kids in Museum pada 18 Desember 2016 di Museum Sonobudoyo, dimulai pukul 9 pagi. Buat kalian yang punya adik usia 6 hingga 12 tahun, catat tanggalnya dan beritahu ke orang tua ya. Ayo dukung kegiatan Night at The Museum, supaya semakin banyak orang yang kenal dengan sejarah, potensi cagar budaya dan koleksi museum kita.

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta