Sampaikan Pesan Persatuan Melalui Upacara

by admin|| 21 Desember 2016 || 65.231 kali

...

TRIBUNJOGJA.COM - Selama ini upacara bendera selalu identik dengan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu, upacara juga sering diadakan di sekolah-sekolah pada hari senin. Namun, Desa Glagaharjo dalam perayaan ulang tahunnya tidak hanya sekedar mengadakan berbagai pentas seni tetapi juga menggelar upacara.

Lapangan di Padukuhan Banjarsari, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Banguntapan pada Senin (19/12/2016) dipenuhi orang berpakaian adat Jawa.

Puluhan orang yang terdiri dari masyarakat umum dari seluruh Padukuhan yang ada di Desa Glagaharjo, para guru, relawan, dan perangkat desa tersebut mengikuti upacara dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Desa Glagaharjo yang ke 70 tahun.

Tidak hanya mengenakan pakaian adat Jawa, dalam upacara tersebut bahasa yang digunakan juga menggunakan bahasa Jawa. Upacara juga diiringi oleh seni tradisional karawitan.

Selain upacara, pada pagi harinya juga digelar berbagai pertunjukan seni tradisional untuk menghibur masyarakat.

Dimulai dari drum band siswa-siswi SD Muhammadiyah Cepit Sari hingga pertunjukkan jathilan tumpah ruah di lapangan tersebut.

"Kita mulai jam satu siang. Sebelumnya juga ada pentas jatihilan dan drumband. Setelah itu kita mulai upacara dan kita memberi tali asih kaitannya dengan perangkat desa yang sudah purna tugas," jelas Suroto, Kepala Desa Glagaharjo kepada Tribun Jogja, Selasa (20/12/2016).

Suroto juga menjelaskan diadakannya upacara tersebut sebagai wujud mempererat persatuan dan kesatuan masyarakat Desa Glagaharjo. Selain itu, juga menjadi ajang menceritakan cikal bakal Desa Glagaharjo.

"Upacara bisa dibilang acara sakral. Jadi waktu amanat kami juga ceritakan berdirinya Desa Glagahsari menjadi Glagaharjo. Agar masyarakat tahu sejarahnya. Selain itu, menjaga kekompakan dan persatuan masyarakat juga penting," tambahnya.

Setelah upacara tersebut selesai, acara pun dilanjutkan dengan pembagian hadiah dan pemotongan tumoeng. Malam harinya, masyarakat kembali dihibur dengan pementasan wayang kulit Ki Seno Nugroho.

"Kami berterimakasih terhadap antusias masyarakat dan donatur yang membantu. Pemdes ucapkan terimakasih," tutupnya. (*)

Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...


...
Limbah Industri: Jenis, Bahaya dan Pengelolaan Limbah

by museum || 18 September 2023

Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2025

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta