by admin|| 16 Maret 2017 || 5.474 kali
YOGYA (KRjogja.com) - Sebuah keris luk sebelas sabuk inten ditemukan setelah Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY saat melakukan eskavasi di kawasan Pleret tahun 2010 lalu dan menjadi tambahan koleksi untuk Museum Pleret. Kini usai 7 tahun ditemukan, keris yang diperkirakan dibuat pada masa Sultan Agung ini bakal dibuatkan hologram untuk dipamerkan pada masyarakat luas.
Budi Husada Kasi Promosi dan Inovasi Bidang Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY kepada wartawan Kamis (16/3/2017) mengatakan pembuatan hologram 3 dimensi tersebut dimaksudkan untuk memudahkan proses publikasi pada masyarakat secara luas. Pasalnya, keris pamor beras wutah dengan tangguh Mataram ini diperkirakan berusia sangat tua dan tak banyak dimiliki orang pada masa pembuatannya dahulu.
"Menurut penelitian kami, keris ini digunakan bukan sembarang orang namun hingga kini masih dikaji siapa yang memilikinya, pejabat setingkat apa. Filosofi keris sabuk inten ini lebih melambangkan kemakmuran sehingga memang kemungkinan besar dimiliki pejabat," ungkapnya.
Budi mengatakan keris yang ditemukan usai eskavasi kini tengah diproses pembuatan hologramnya oleh tim Disbud DIY untuk dipamerkan dalam sebuah agenda di Jogja City Mall (JCM) 17-21 Mei 2017. "Kita ingin menunjukkan pada masyarakat bawasanya hasil temuan bisa menambah koleksi museum," imbuhnya.
Sebelumnya salah satu staf bidang permuseuman Disbud DIY Yashika menceritakan keris ini ditemukan oleh seksi purbakala Disbud DIY saat melakukan eskavasi di Pleret tahun 2010 lalu. Kemudian keris diserahkan ke Sonobudoyo namun kemudian diberikan ke Museum Pleret karena lokasi penemuan berada di kawasan Pleret dan menjadi tambahan koleksi di museum tersebut. (Fxh)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...