Fasilitasi Seniman Rupa, Disbud Gelontorkan Rp 2,9 M

YOGYA (KRjogja.com) - Selama tahun 2017, Seksi Seni Rupa Dinas Kebudayaan DIY akan banyak memberikan fasilitas bagi seniman rupa Yogyakarta untuk dapat mengekspresikan kemampuan dan karya masing-masing melalui sejumlah program yang sudah direncanakan. Seluruh rangkaian program kegiatan tersebut dialokasikan pendanaan sebesar Rp 2,95 miliar.

"Kami sudah memiliki banyak program kerja untuk tahun 2017 ini. Akan ada banyak lomba dan pameran seni rupa, baik bagi pemula maupun seniman profesiobal," tutur Kasi Seni Rupa Disbud DIY Padmono Anggoro Prasetyo SSn kepada KRjogja.com, Kamis (26/01/2017).

Sejumlah kegiatan yang diprogramkan dan terintegrasi dengan event skala besar di Yogya, seperti halnya keterlibatan dalam Art Jog dan Jogja Art Week. Dalam kesempatan tersebut, Seksi Seni Rupa Disbud DIY bakal memberikan banyak fasilitas agar kegiatan tersebut bisa terselenggara dengan baik.

Selain itu, Anggoro juga menyebut kegiatan rutin Lomba Lukis DIY - Kyoto yang selama ini memiliki kerjasama sister city akan menjadi salah satu program unggulan. Kegiatan ini akan melibatkan peserta berbagai usia mulai kanak-kanak, remaja dan dewasa termasuk menampilkan karya mereka di Kyoto Jepang.

Bahkan untuk tahun ini, pihaknya mengungkapkan memiliki program fasilitasi bagi seniman untuk dapat menampilkan karya. Namun begitu karena jumlah seniman rupa yang cukup banyak, fasilitasi ini akan diberikan dalam bentuk kelompok.

"Kami berikan untuk 10 kelompok yang terdiri minimal lima seniman berupa fasilitas tempat dan segala kelengkapan administrasinya untuk dapat menggelar karya. Mudah-mudahan dengan program ini makin banyak seniman rupa yang kian dikenal masyarakat secara luas," ungkap Anggoro.

Tidak hanya soal display karya, Anggoro juga mengatakan sejumlah seminar seni rupa juga sudah disiapkan dalam program kerja yang rencananya akan mulai dijalankan bulan Februari mendatang. Termasuk nantinya, ada Pekan Seni Grafis yang terbilang baru untuk difasilitasi.

"Seni grafis masuk kategori seni rupa. Potensinya di Yogya cukup banyak mengingat grafis juga menjadi materi pokok pembelajaran di sejumlah sekolah seni. Selain itu, grafis juga masuk kroteria industri kreatif Indoensia yang punya prospek cerah di masa depan," lanjutnya.

Selain itu Anggoro menegaskan juga perlu memfasilitasi masyarakat penyandang disabilitas memiliki kesempatan sama dalam ekspresi berkesenian. Untuk itu dihadirkan kegiatan Lomba Lukis dan Pameran Relief untuk difabel di medio 2017. Termasuk menggandeng potensi generasi muda usia SMA dalam workshop dan lomba lukis komix serta pameran dan fashion Wearable Art 2017.(Ivan Aditya)