Tamu Mancanegara Nonton Wayang ‘Ngebyar’

by admin|| 05 Agustus 2014 || 8.512 kali

...

Meyer Michel menyerahkan wayang kepada Ki Seno Nugroho. (Foto: Frans Budi Sukarnanto)

YOGYA (KRjogja.com) - Pergelaran wayang kulit serial Baratayuda kembali dilaksanakan di Halaman SKH Kedaulatan Rakyat, Sabtu (02/08/2014) semalam. Dalam pentas tersebut mengangkat lakon 'Burisrawa dan Gatutkaca Gugur' yang dimainkan dalang Ki Seno Nugroho. Sejumlah tamu mancanegara terlihat menyaksikan wayang kulit ini, bahkan mereka berusaha menonton hingga akhir cerita atau sampai ngebyar.

Wayangan dalam rangkaian "Toegoe Jogja Festival' (TJF) 2014 putaran ke-5 ini, diselenggarakan kerja sama Pemkot Yogyakarta, SKH Kedaulatan Rakyat, Dinas Kebudayaan DIY dan Dini Media Pro.

Sebelum pentas berlangsung secara simbolis ditandai penyerahan tokoh wayang kulit Gatutkaca oleh Dirut PT BP KR dr Gun Nugroho Samawi kepada Meyer Michel dari Switzerland dan kemudian disertahkan kepada dalang Ki Seno Nugroho. Penyerahan wayang kulit disaksikan Bupati Bantul Hj Sri Surya Widati, Wakil Gubernur AAU Kolonel Wahyu, Hakim Pengadilan Pajak Jakarta Djangkung Sudjarwadi dan Ketua Panitia TJF 2014 H Taufik Ridwan.

Meyer Michel merasa senang mendapat kesempatan istimewa menyerahkan tokoh wayang kulit kepada dalang Ki Seno Nugroho. Sebab, saat berkunjung ke Yogyakarta dan pertama kali melihat pentas wayang kulit, ia memperoleh suasana yang membanggakan. "Saya sangat bangga dan terkesan berkunjung ke Yogya kebetulan bisa melihat wayang kulit di halaman KR," papar Meyer Michel, didampingi istrinya Rachel Meyer.

Dirut PT BP KR, dr Gun Nugroho Samawi menegaskan, wayangan yang menggelar cerita serial Baratayuda secara rutin sebulan sekali ini, dimaksudkan untuk ikut melestarikan dan mengembangkan wayang kulit sebagai bagian dari budaya Jawa. Selain itu, pentas ini dapat diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sesuai motto KR Migunani Tumraping Liyan. "Prinsip, KR selalu konsisten nguri-uri dan mengembangkan budaya Jawa. Setelah lakon 'Burisrawa dan Gatutkaca Gugur' ini, wayangan bulan September akan menggelar cerita 'Karna Tanding' dan pungkasan Oktober 2014 mengangkat dua cerita 'Rubuhan sampai Jumenengan Parikesit'.

"Pelantikan Presiden RI mudah-mudahan 20 Oktober. Wayangan di halaman KR yang menggelar lakon Jumenengan Parikesit, semoga bisa memberi inspirasi dan bermanfaat untuk pengembangan budaya," harap dr Gun Nugroho.(Cil)



Berita Terpopuler


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta