by admin|| 05 April 2017 || 9.586 kali
KULONPROGO, (KRJOGJA.com) - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meresmikan 56 Desa Budaya DIY di Sendhang Kamulyan, Pedukuhan Taruban, Desa Tuksono, Sentolo, Rabu (05/04/2017). Peresmian ditandai dengan membunyikan koprekan (alat dari bambu yang biasa digunakan oleh petani). Sultan HB X juga berkesempatan menyaksikan kesenian selamat datang ‘Sanjung Menoreh’ dan kesenian dari Rintisan Desa Budaya Pengasih ‘Sumunaring Sumur Gedhe’.
Sultan merasa optimis, desa budaya akan tumbuh berkembang menjadi kekuatan baru di masing-masing desa budaya. "Saya minta kepada seluruh warga masyarakat di desa budaya yang sudah memiliki kualifikasi tertentu harus lebih giat dan berkembang. Persyaratan sebagai desa budaya tidaklah gampang, mereka yang sudah menyandang status desa budaya dianggap memiliki potensi, baik desa dan manusianya," katanya.
Sultan HB X berharap, kepala desa dan lurah agar segera menginventarisir potensi yang ada. Tidak hanya potensi untuk ekonomi sosial kemasyarakatan, tetapi juga harus berpikir mengembangkan potensi desa dalam membangun peradaban, integritas pola pikir dan prilaku.
"Karena dengan kekayaan tradisi lokal kita, saya yakin pasti mampu, dengan dasar itu pula kita harus bisa mengembangkan potensi biarpun tantangan terus berubah," katanya.
Sementara Penjabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono mengatakan, sebanyak 56 Desa Budaya di DIY, 15 diantaranya desa ada di Kulonprogo dengan 30 Pendamping dan 3 orang Tim Monitor. Kulonprogo juga memiliki 11 Rintisan Desa Budaya dan 62 Kantong Budaya.
“Hal itu menunjukkan Kabupaten Kulonprogo ke depan sangat berpotensi memiliki banyak Desa Budaya. Harapannya, keberadaan Desa Budaya dapat menambah khasanah budaya di Kulonprogo dan DIY,” jelasnya. (Wid)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...