Diaspora Jawa 2017 Di Benteng Vredeburg Yogyakarta

by admin|| 17 April 2017 || 27.182 kali

...

KBRN, Yogyakarta : Peristiwa unik akan terulang kembali yaitu dialog menggunakan Bahasa Jawa Ngoko antara Raja Mataram dengan Orang Keturunan Jawa di Suriname dalam acara Diaspora Jawa 2017 bertempat di Benteng Vredeburg Yogyakarta. Sedikitnya 19 acara telah dipersiapkan selama berlangsungnya Diaspora Jawa 2017 yang dipusatkan di Benteng Vredeburg Yogyakarta pada tanggal 17 hingga 23 April 2017, diikuti ratusan Orang Jawa yang berbahasa Jawa Ngoko bukan Warga Negara Indonesia, dari berbagai negara di seluruh dunia.

Orang-orang Jawa dirantau tersebut, diantaranya datang dari Suriname, Belanda, Malaysia, Singapura, Hong Kong dan berbagai pelosok di Nusantara seperti di daerah Tondano sebagai keturunan dari laskar Pangeran Diponegoro yang diasingkan oleh Belanda disana, juga Jawa Deli, mereka rindu untuk bisa menemui Tanah Leluhur yakni Jawa, Yogyakarta pada khususnya sebagai pusatnya budaya Jawa yang masih terjaga utuh, sekaligus bertatap-muka dan berdialog dengan Raja Mataram yakni Sultan HB X.

KPH Yudha Hadiningrat mewakili Kraton Yogyakarta menuturkan keunikan terjadinya dialog antara Raja dengan rakyatnya menggunakan bahasa Jawa Ngoko pernah terjadi ketika Sultan HB berkunjung ke Suriname, dan hal itu akan terjadi lagi disaat acara Diaspora Jawa 2017 di Benteng Vredeburg. “Sebenarnya yang mereka inginkan itu apa, tak lain sebagai Orang Jawa ingin ketemu Rajanya. Bahwa bertemu dengan Sultan itu yang begitu mereka dambakan, kapan bisa tatap muka, ngobrol sama Rajanya, saya dengar kalau Presiden RI ke Suriname tidak bikin heboh, tetapi kalau Sultan ke Suriname sangat menghebohkan, karena ketemu Rajanya, meski disambut dengan bahasa Jawa Ngoko, jadi ini yang luar-biasa, karena siapapun Orang Jawa gak akan berani Ngoko dengan Ngerso Dalem, karena itu memang unggah-ungguh-nya, unik”, ujar KPH Yudha Hadiningrat.

Sehubungan dengan berlangsungnya Diaspora Jawa tersebut KPH Wironegoro selaku wakil tuan rumah ketika dikonfirmasi RRI menyebutkan hendaknya selaku tuan rumah kita berikan yang terbaik untjuk mereka. “Berkumpulnya masyarakat Jawa ini penting sekali bagi kita warga Jogja untuk menjadi tuan rumah yang baik, menerima para Diaspora Jawa yang rindu dengan budayanya, kangen dan pengin tahu terhadap tanah leluhurnya, jadi saya mewakili warga Jogja berupaya menjadi tuan rumha yang baik bagi para Diaspora yang bertandang ke Yogyakarta”, ungkap KPH Wironegoro.

Dalam pada itu salah satu wakil Diaspora Jawa Indrata yang bermukim di Amerika Serikat berharap respon positip masyarakat Jogja dengan melakukan silaturahmi ke acara Diaspora Jawa tersebut.”Acara ini tidak terjadi tanpa ada para Diaspora, karena acara ini reuni, reuni-annya adalah Ngumpulke Balung Pisah, mereka yang terpisah sejak jaman dulu, karena politik, ada keterpaksaan maupun ketidakterpaksaan sehingga mereka harus ke luar negeri atau keluar Jawa, mereka krenteg mau kesini, keinginan leluhur mereka yang diteruskan kegenerasi berikutnya”, tutur Indrata Kusuma Prijadi selaku Ketua Paguyuban Ngumpulke Balung Pisah Javanese Diaspora, yang lama menetap di Amerika Serikat namun kini tinggal di Yogyakarta demi anak-anaknya agar mampu berbahasa Jawa.

Diantara agenda yang dipersiapkan dan dipastikan menarik adalah Dialog Orang Jawa tersebut dengan Sri Sultan HB X menggunakan Bahasa Jawa Ngoko, karena memang kemampuan Orang Jawa di rantau itu hanya ber-Bahasa Jawa Ngoko dan itupun sudah disetujui oleh Sultan HB X. Kemudian Pameran tentang Orang-orang Jawa dirantau serta Lomba Stand-Up Komedi Berbahasa Jawa, digelar selama Diaspora Jawa berlangsung dan selain itu warga Suriname akan menyajikan masakan Sauto racikan mereka kepada publik Jogja yang mengunjungi arena Pameran di Benteng Vredeburg Yogyakarta. (Bud)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta