Perpaduan Klasik dan Modern, Penari Gandrung Manis Mandi Lempung

by admin|| 17 April 2017 || 9.423 kali

...

Gelaran seni tari, yang digabung dengan musik DJ dan gamelan, serta teater, diusung dalam nama Gandrung Manis, mengungkap gagasan penata tarinya, Mbak Utik, sapaan akrab Dra. Setyastuti, M.Sn., dosen Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, yang ingin memadukan tarian klasik dengan yang modern, dan menonjolkan peran perempuan pada pertunjukan ini. Gagasannya dinilai para kolega Mbak Utik lahir dari pemikiran yang intuitif dan unik. Karena itu, walaupun menyita waktu dan pikirannya, Mbak Utik ingin kegiatan ini membawa unsur kebaruan, bermanfaat dan menggugah penonton atau masyarakat.

Berpangkal tolak pada sebutan gandrung manis yang bermakna indah yang tidak lamis (bukan sekadar bualan atau ngapusi), juga dilatarbelakangi filosofi dari tanah kembali menjadi tanah, penarinya yang sebagian besar perempuan, sengaja bermandikan lempung.

Bahan lempung yang digunakan itu dipilih dan tidak sembarangan. Mbak Utik meminta pertimbangan ahli bahan keramik pada seni kriya, Dra. Noor Sudiyati, M.Sn. untuk menemukan bahan tanah lempung yang aman terhadap kulit.

Tempat penyelenggaraan yang cocok untuk kegiatan itu, yang dinilai dapat menyatu dengan tema tari klasik dan modern, mempertimbangkan tata letak ruangan dan sudut pandang penonton, tidak mudah ditemukan. Setelah menjajaki beberapa tempat, akhirnya Dalem Pugeran dinilai pas sebagai tempat yang bisa mendukung gelaran acara itu. Sutradara pergelaran Gandrung Manis, Dr. Koes Yuliadi, M. Hum., berharap bahwa pada masa yang akan datang, tempat tersebut bisa menjadi tempat pilihan untuk penyelenggaraan kegiatan seni.

Pergelaran seni Gandrung Manis ini merupakan kerja sama Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam hal ini Seksi Seni Kontemporer, Bidang Seni dan Film, dengan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan melibatkan para pihak, antara lain Prof. Dr. Y. Sumandiyo Hadi, S.S.T., S.U. (pengajar dan promotor seni tari pada Program Pascasarjana ISI Yogyakarta), BRAy. Puger, dan tokoh seniman Yogyakarta, Djaduk Ferianto.

Menurut rencana, gelaran gabungan pentas seni tari, musik, dan teater ini, dengan pimpinan produksi, Dindin Heryadi, S.Sn., M.Sn., digelar di Dalem Pugeran, Kampung Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta, pada hari Kamis, 4 Mei 2017, malam Jumat Kliwon, berlangsung selama satu jam, mulai dari 20.00 sampai dengan 21.00.(hen/ppsf)

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta