by admin|| 05 Mei 2017 || 22.730 kali
YOGYA, KRJOGJA.com Sejumlah orang, laki-laki dan perempuan rela melumuri tubuhnya dengan lumpur tanah liat. Kulit-kulit mulus mereka tertutup padatnya tanah liat berwarna kecoklatan. Mereka melakukan dengan sadar dan atas keingian sendiri. Bahkan tidak jarang dibantu orang lain untuk meratakan tanah liat tersebut.
Beberapa perempuan berambut panjang pun rela rambunya yang terurai penuh dengan tanah liat yang lengket dan pekat tersebut. Tidak ada kesedihan. Justru mereka melakukannya dengan riang dan penuh keikhlasan.
Hal itulah yang tergambar jelas dalam pementasan seni kontemporer Teater Tari Gandrung Manis 'Ritus Lampah Lemah' di bekas bangunan Pendapa Ndalem Pugeran Brontokusuman Yogyakarta, Kamis (04/05/2017) malam. Karya garapan sutradara Dra Setyastuti MSn ini merupakan persembahan Dinas Kebudayaan DIY.
"Kecantikan perempuan memiliki relasi dengan tanah yang dalam bahasa Jawa disebut lemah. Sedang kata lemah sendiri lebih bernilai konotatif dan menarik untuk membicarakan perempuan. Tapi apakah begitu lemahnya perempuan Jawa hingga sering dikatakan sebagai makhluk suwarga nunut neraka katut dengan lelakinya? Hal itu yang ingin kami beberkan dalam pementasan ini," terang Setyastuti sela acara.
Menurut Setyastuti, ketika perempuan Kasongan yang digambarkan dalam Gandrung Manis ini sedang mengolah tanah liat sebagai bentuk representasi perempuan yang indah, produktif, memperlihatkan kekuatan yang sesungguhnya tanpa kehilangan kecantikannya.
"Cantik itu tidak hanya berdasar definisi rambut kemilau, kulit halus dan sebagainya. Buktinya meski berbalut lumpur mereka tetap cantik. Dengan pentas inilah kehidupan perempuan yang nyata. Bagaimana perempuan Kasongan melakukan kerja kreatif untuk keindahan sekaligus menutup kebutuhan ekonomi keluarga," tegas Setyastuti. (R-7)
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...