Kekuatan Perempuan Tanpa Kehilangan Kecantikan

by admin|| 05 Mei 2017 || 22.623 kali

...

YOGYA, KRJOGJA.com  Sejumlah orang, laki-laki dan perempuan rela melumuri tubuhnya dengan lumpur tanah liat. Kulit-kulit mulus mereka tertutup padatnya tanah liat berwarna kecoklatan. Mereka melakukan dengan sadar dan atas keingian sendiri. Bahkan tidak jarang dibantu orang lain untuk meratakan tanah liat tersebut.

Beberapa perempuan berambut panjang pun rela rambunya yang terurai penuh dengan tanah liat yang lengket dan pekat tersebut. Tidak ada kesedihan. Justru mereka melakukannya dengan riang dan penuh keikhlasan.

Hal itulah yang tergambar jelas dalam pementasan seni kontemporer Teater Tari Gandrung Manis 'Ritus Lampah Lemah' di bekas bangunan Pendapa Ndalem Pugeran Brontokusuman Yogyakarta, Kamis (04/05/2017) malam. Karya garapan sutradara Dra Setyastuti MSn ini merupakan persembahan Dinas Kebudayaan DIY.

"Kecantikan perempuan memiliki relasi dengan tanah yang dalam bahasa Jawa disebut lemah. Sedang kata lemah sendiri lebih bernilai konotatif dan menarik untuk membicarakan perempuan. Tapi apakah begitu lemahnya perempuan Jawa hingga sering dikatakan sebagai makhluk suwarga nunut neraka katut dengan lelakinya? Hal itu yang ingin kami beberkan dalam pementasan ini," terang Setyastuti sela acara.

Menurut Setyastuti, ketika perempuan Kasongan yang digambarkan dalam Gandrung Manis ini sedang mengolah tanah liat sebagai bentuk representasi perempuan yang indah, produktif, memperlihatkan kekuatan yang sesungguhnya tanpa kehilangan kecantikannya.

"Cantik itu tidak hanya berdasar definisi rambut kemilau, kulit halus dan sebagainya. Buktinya meski berbalut lumpur mereka tetap cantik. Dengan pentas inilah kehidupan perempuan yang nyata. Bagaimana perempuan Kasongan melakukan kerja kreatif untuk keindahan sekaligus menutup kebutuhan ekonomi keluarga," tegas Setyastuti. (R-7)

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta