Kesenimanan dan Kiprah Budaya, Menggerakkan Masyarakat dan Lepas dari Politik

by admin|| 15 Juni 2017 || 26.640 kali

...

Menjelang penganugrahan penghargaan seni dan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta 2017, yang digelar pada September nanti, sedang dibahas mengenai batasan, syarat dan nama mereka yang diunggulkan untuk menerima penghargaan.

Menanggapi pengantar dan masukan dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, dewan juri yang terdiri dari Prof. Dr. Suminto A Sayuti, Guru Besar Ilmu Sastra pada Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta; Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum., dosen Pendidikan Bahasa Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, menegaskan batasan umum bagi calon penerima penghargaan adalah pergerakan atau tindakan nyata kesenimanan dan kiprah mereka yang terkait dengan budaya, yang membawa pengaruh menggerakkan masyarakat, dan lepas dari kepentingan politik tertentu.

Karena itu, terkait dengan batas usia umur calon penerima penghargaan, kemungkinan dapat dikesampingkan. Bukan yang tua saja yang diunggulkan, melainkan yang muda pun terbuka kesempatannya. Hal ini dipertimbangkan dari sepak terjang mereka pada masyarakat.

Senoaji Julius, pengajar penulisan skenario pada Akademi Film Yogyakarta, mengemukakan bahwa Dinas Kebudayaan DIY perlu menyampaikan pandangan (visi misi) mengenai pengembangan seni dan budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta kepada kabupaten/kota, dan mengetahui alasan kabupaten/kota mengajukan nama calon penerima penghargaan.

Tahun lalu (2016), pegiat seni dan pelestari budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mendapat penghargaan adalah Emha Ainun Najib (Cak Nun), Dr. Gabriel Possenti Sindhunata, S.J. (Romo Sindhu), Drs. R.M. Singgih Sanjaya, M. Hum., Soenarto Pramirohardjono, dan Yosep Anggi Noen.

Dinas Kebudayaan DIY dan dewan juri menetapkan bahwa penghargaan seni dan budaya pada tahun 2017 adalah dalam lingkup seni tradisi, budayawan, sastra, film, dan seni rupa. Mereka yang diunggulkan pada tahun lalu, patut diajukan kembali pada tahun ini, sambil menunggu pengusulan yang lain.

Rapat koordinasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan dewan juri mengenai persiapan penganugrahan penghargaan seni dan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta 2017, dilaksanakan pada Rabu, 14 Juni 2017, di Dinas Kebudayaan DIY. Kegiatan ini dihadiri juga Kepala Bidang Seni dan Film, Drs. Sukisno, M.Sn.; Kepala Bidang Sejarah, Bahasa, dan Sastra, Erlina Hidayati Sumardi, S.I.P., M.M.; Kepala Seksi Seni Kontemporer, Dra. Y. Eni Lestari Rahayu; dan Kepala Seksi Perfilman, Dra. Sri Eka Kusumaning Ayu. Satu anggota dewan juri, Mikke Susanto, S.Sn., M.A., dosen Tata Kelola Seni pada Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, berhalangan hadir.(hen/ppsf)

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta