Pameran Kain Tradisional Nusantara 2017

by admin|| 10 Juli 2017 || 7.003 kali

...

Museum  Negeri Sonobudoyo mengikuti Pameran Kain Tradisional Nusantara 2017 yang dilaksanakan di Museum Lagaligo Provinsi Sulawesi Selatan. Pameran ini telah dibuka secara resmi oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Ir. H. Abdul Latif, M.Si pagi tadi (10/07/2017) di Museum Lagaligo Kompleks Benteng Ujung Pandang (Fort Roterdam) Jl. Ujung Pandang No. 1 Makassar. Tema dari pameran ini yaitu “Warna – Warni Kain Tradisional Nusantara Bingkai Kebhinnekaan Indonesia” yang akan berlangsung pada tanggal 10 – 15 Juli 2017. Pameran ini diikuti oleh museum provinsi seluruh Indonesia.

   Dalam pameran ini Museum Sonobudoyo memamerkan koleksi kain batik. Berikut kain batik yang di pamerkan Museum Sonobudoyo :

1. Kain Batik Motif Truntum

Motif batik tradisional Truntum ini melambangkan cinta yang bersemi atau bertautnya kembali cinta. Kono motif Truntum ini tercipta tatkala permaisuri Susuhunan Paku Buwono III sedang dilupakan oleh sang suami. Dalam kesedihan karena tidak lagi diperhatikan suami (dilupakan) sang permaisuri mendekatkan diri dan selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa sembari membatik dan terciptalah motif bintang – bintang. Akhirnya ketekunan yang dilambari dengan keheningan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta membuahkan hasil. Cinta sang raja kembali bersemi dan dengan rasa kasih selalu menengok dan memperhatikan sang permaisuri membatik motif. Motif ini kemudian dinamai Truntum yang berarti bertautnya cinta.

2. Kain Batik Motif Kasatrian

Bangunan pokok pada pola ini segi empat dengan satu bulatan di tengahnya. Isi bidangnya terdiri dari pola parang/lereng yang bernuansa Islam, pola nitik bernuansa Budha,simbol – simbol bernuansa Hindu dan tradisional misalnya kawung. Dalam motif ini mengandung nilai – nilai estetis kesatuan, kerumitan dan kesungguhan (greget), disesuaikan dengan masa kini. Motif ini mempunyai makna sebuah pesan agar semua kesatria nusantara (yang berjiwa pemimpin) wajib melindungi budaya luhur yang ada di bumi pertiwi. Biasa dikenakan sebagai kain dalam upacara kirab pengantin sebelum kedua mempelai duduk di kursi pengantin.

3. Kain Batik Motif Sido Mukti

Motif batik Sido Mukti gaya Yogyakarta berpola semen. Sido berarti menjadi, Mukti berarti Mulia. Motif ini melambangkanharapan hidup dalam kecukupan dan bahagia lahir batin dunia akhirat. Biasa dikenakan oleh pengantin pada upacara ijab qobul dan panggih.

4. Kain Batik Motif Sido Asih

Sido berarti menjadi, Asih berarti sayang, mengasihi. Motif ini melambangkan harapan hidup bersama dalam rasa saling menyayangi, mengasihi dikala suka dan duka dengan lambaran taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana Sido Mukti, Sido Asih juga dikenakan oleh pengantin disaat upacara panggih dan ijab qobul.

 

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta