Mandiri dan Profesional, Seniman Bisa Hidup Layak dan Bermanfaat

by admin|| 18 Juli 2017 || 23.255 kali

...

Penghargaan seni dan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta 2017 yang sebentar lagi digelar, meliputi bidang seni dan film, warisan budaya, adat dan tradisi, seniman dan budayawan, pelestarian budaya dan cagar budaya, serta pelestarian adat dan tradisi. Ada pula penghargaan untuk anak berprestasi.

Dewan juri, terdiri dari Prof. Dr. Suminto A Sayuti, Guru Besar Ilmu Sastra pada Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta; Mikke Susanto, S.Sn., M.A., dosen Tata Kelola Seni pada Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan Senoaji Julius, pengajar penulisan skenario pada Akademi Film Yogyakarta, telah memilih lima nama seniman dan budayawan yang diunggulkan dengan mempertimbangkan banyak hal.

Dikemukakan Mikke Susanto bahwa mereka diunggulkan karena dinilai telah berperan nyata dan berjuang luar biasa, secara mandiri dan profesional, membawa manfaat bagi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta, bahkan mengharumkan nama Indonesia di mancanegara. Nama Yogyakarta menjadi bukti pemberdayaan publik di luar negeri. Mereka mampu membuktikan bahwa seniman harus hidup layak.

Pada sisi lain, kepala seksi seni kontemporer, Dra. Yuliana Eni Lestari Rahayu, menyatakan bahwa penghargaan untuk seniman dan budayawan juga berdasarkan integritas, reputasi, dedikasi dan inspirasi, konsisten, kontribusi, serta masih hidup.

Terkait dengan penghargaan untuk anak berprestasi, Prof. Suminto mengusulkan wayang kulit, dalam hal ini untuk dalang cilik, karena dengan mendalang, terkandung unsur sastra, teater, seni tari, seni rupa, dan kesadaran berbudaya. Selain itu, dengan pertimbangan praktis, efisien, dan tepat sasaran.

Yogyakarta punya banyak dalang cilik yang mumpuni. Nama mereka telah cukup dikenal para pecinta wayang kulit. Prestasi mereka pun telah mencapai tataran nasional dan internasional. Bahkan beberapa di antara mereka sudah dapat diperkirakan menjadi tokoh pedalangan pada masa yang akan datang.

Menurut rencana, acara penganugrahan penghargaan dilaksanakan pada 8 September 2017, di Bangsal Kepatihan, kompleks kantor gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Penerima penghargaan seni dan budaya berhak menerima pin emas dan uang pembinaan sebesar Rp 25.000.000. Sedangkan untuk anak berprestasi, berhak menerima uang pembinaan Rp 10.000.000.

Rapat koordinasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan dewan juri mengenai persiapan penganugrahan penghargaan seni dan budaya, serta penghargaan untuk anak berprestasi Daerah Istimewa Yogyakarta 2017, dilaksanakan pada Senin, 17 Juli 2017. Acara ini dihadiri juga Kepala Bidang Seni dan Film, Drs. Sukisno, M.Sn.; Kepala Seksi Perfilman, Dra. Sri Eka Kusumaning Ayu; dan Kepala Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi, Drs. Agus Amarulloh, M.A. Satu anggota dewan juri, Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum., dosen Pendidikan Bahasa Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, berhalangan hadir (hen/ppsf).

 

Berita Terpopuler


...
Raden Ayu Lasminingrat Tokoh Intelektual Pertama

by museum || 24 Oktober 2022

Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...


...
Batik Kawung

by museum || 02 Juni 2022

Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...


...
Siklus Air: Definisi, Proses, dan Jenis Siklus Air

by museum || 04 Juli 2023

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...


...
Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultaan Aceh.

by museum || 12 September 2022

Malahayati adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Sebagai perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana ...


...
Pahlawan Perintis Pendidikan Perempuan Jawa Barat Raden Dewi Sartika (1884-1947)

by museum || 24 Mei 2022

Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...



Berita Terkait


...
Inilah Sabda Tama Sultan HB X

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...


...
Permasalahan Pakualaman Juga Persoalan Kraton

by admin || 11 Mei 2012

YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...


...
PENTAS TEATER 'GUNDALA GAWAT'

by admin || 18 Juni 2013

"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...





Copyright@2024

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta