by admin|| 25 Juli 2017 || 12.052 kali
Bakat seni, termasuk seni peran, adalah anugrah. Tidak semua orang punya, dan tidak bisa dipaksakan. Bakat ini pun harus diasah, dilatih, dan disiplin. Disamping itu, perlu pelatihan seni peran (akting).
Kecintaan pada seni peran, berlatih vokal, mimik, atau pun sering menyaksikan shooting film, membuka jalan untuk mencapai totalitas peran atau puncak penghayatan peran. Tinggal menunggu waktu, produser atau sutradara akan melirik pemain yang dinilai telah mencapai totalitas peran. Saat ini, Reza Rahadian Matulessy merupakan pemain film dengan bayaran tertinggi, mencapai miliaran rupiah.
Diungkap Havid Sungkar, dari Persatuan Artis Film (Parfi) 56 Jawa Tengah, pengalamannya dulu ketika mendampingi seorang ibu yang memaksakan anaknya agar diterima sebagai pemain film, berapa pun beayanya. Setelah ikut audisi pada beberapa rumah produksi terkenal di Jakarta, dan dimasukkan pada sanggar pengembangan bakat, hasilnya nol. Si anak tidak menunjukkan bakat dan ketertarikannya pada seni peran. Memang, tidak semua orang punya bakat seni peran, dan tidak bisa dipaksakan.
Pengalaman yang dialami Widiawati, dari Parfi 56 Daerah Istimewa Yogyakarta, ketika berperan sebagai Nyi Kalong, diakuinya demikian berkesan. Untuk mendalami peran sebagai Nyi Kalong, Widiawati berpuasa dulu, dan ’mengundang’ Nyi Kalong masuk dalam dirinya. Dia merasakan kemudahan melakukan gerakan sulit, seperti memanjat tebing. Pengambilan adegan itu dilakukan pada jam 12 malam di Pantai Baron. Kemampuan itu sampai membuat ngeri lawan mainnya.
Lama sebelum berpfofesi sebagai pemain film, Widiawati telah membawa kemampuan supranatural sejak menjadi pelukis supranatural di Surakarta. Kemampuan ini terus terbawa sampai Widiawati membintangi film laga, jenis film kesukaannya.
Seni peran tidak dibatasi usia. Tua atau muda, terbuka peluang untuk bisa menekuni seni peran. Daerah Istimewa Yogyakarta punya sumber daya manusia, calon artis film yang menjanjikan. Demikian pula sumber daya alamnya, sering digunakan sebagai tempat pengambilan gambar untuk film dan iklan. Hal ini berguna pula untuk perkembangan pariwisata DIY.
Short course akting film, dengan tema membentuk insan perfilman yang berbudaya luhur, kerja sama Persatuan Artis Film (Parfi) 56 Daerah Istimewa Yogyakarta dan paguyuban seniman DIY dengan Dinas Kebudayaan DIY, dilaksanakan pada Minggu, 23 Juli 2017, di aula dinas kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini diisi sejumlah pembicara, yaitu Havid Sungkar, dari Persatuan Artis Film (Parfi) 56 Jawa Tengah; Widiawati, dari Parfi 56 DIY, Sitoresmi Prabuningrat, seniman dan aktris senior; serta Merit Hindra, sutradara kawakan, dan dihadiri kepala seksi perfilman, Dra. Sri Eka Kusumaning Ayu; Deddy Ratmoyo dan Drs. Nuri Hartana, M.S., dari Parfi 56 DIY(hen/ppsf).
by museum || 04 Juli 2023
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Untungnya, air adalah sumber daya alam terbarukan. Proses pembaharuan air berlangsung dalam ...
by museum || 02 Juni 2022
Batik merupakan karya bangsa Indonesia yang terdiri dari perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia, yang membuat batik memiliki daya tarik adalah karena batik memiliki corak ...
by museum || 24 Oktober 2022
Raden Ayu Lasminingrat terlahir dengan nama Soehara pada than 1843, merupakan putri seorang Ulama/Kyai, Penghulu Limbangan dan Sastrawan Sunda, Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria. Lasmi ...
by museum || 24 Mei 2022
Raden Dewi Sartika dilahirkan tanggal 4 Desember 1884 di Cilengka, Jawa Barat, puteri Raden Somanagara dari ibu Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika menumpuh Pendidikan di Cicalengka. Di sekolah ia ...
by museum || 18 September 2023
Limbah merupakan masalah besar yang dirasakan di hampir setiap negara. Jumlah limbah akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Permasalahan sampah timbul dari berbagai sektor terutama dari ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Sabda tama yang disampaikan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB, secara lugas menegaskan akan posisi tawar Kraton dan Pakualaman dalam NKRI. Sabda tama ini ...
by admin || 11 Mei 2012
YOGYA (KRjogja.com) - Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Hadi Jatiningrat menafsirkan sabda tama Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai bentuk penegasan bahwa persoalan yang menyangkut ...
by admin || 18 Juni 2013
"SIFAT petir itu muncul secara spontan, mendadak, tidak memilih sasaran. Beda dengan petir yang di lapas Cebongan. Sistemik, terkendali," ujar Pak Petir.Pernyataan tersebut lalu dikomentari super ...